Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
193
3. Arbitrase dan Mediasi
Kewajiban dalam suatu perjanjian bila tidak dipenuhi dapat dipaksakan dengan meminta bantuan hakim. Begitu pula bila terdapat ketidaksamaan
pendapat atau perbedaan pendapat yang berhubungan dengan perjanjian itu maka para pihak juga dapat meminta bantuan hakim untuk menentukan mana yang
benar, akan tetapi pada dasarnya, penyelesaian perkara di luar pengadilan atas dasar perdamaian atau melalui wasit arbitrase tetap diperbolehkan atau dengan
kata lain penyelesaian perkara di luar pengadilan tetap diperboehkan hanya atas dasar arbitrase dan perdamaian baik melalui mediator atau tidak. Seperti telah
disebutkan sebelumnya maka penyelesaian perkara di luar pengadilan misalnya melalui arbitrase juga dibenarkan dalam praktek, untuk itu pada pembahasan
berikutnya akan diuraikan mengenai hal tersebut.
a. Arbitrase
Perkataan arbitrase berasal dari kata Arbitrare latin yang berarti kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu berdasarkan kebijaksanaan, jadi arbitrase ini
sebenarnya adalah merupakan lembaga peradilan oleh hakim partikulir atau swasta partculiere rechtspraak. Arbitrase menurut Prof. R. Subekti. SH. Adalah
penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang hakim atau para hakim yang berdasarkan persetujuan bahwa mereka akan tunduk kepada atau mentaati putusan
yang diberikan oleh hakim atau para hakim yang mereka pilih atau tunjuk tersebut.
Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
194 Perkara yang dapat diselesaikan melalui lembaga arbitrase ini adalah perkara
yang menurut ketentuan hukum Indonesia termasuk dalam ruang lingkup hukum dagang Pasal 3 Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1990.
163
1 Hakim partikulir adalah pilihan para pihak dan sudah tentu merupakan orang
yang ahli dalam masalahnya. Prof. Mr. Dr. S. Gautama menyatakan bahwa ketentuan Mahkamah Agung
adalah seperti yang dicantumkan dalam Model Law UNCITRAL tentang Arbitrase Internasional yaitu hanya menyangkut perkara commercial contracts.
Manfaat dari penyelesaian perkara melalui arbitrase adalah :
2 Proses cepat apabila dibandingkan dengan peradilan negara karena putusannya
bersifat final dan mengikat. 3
Pengadilannya tidak terbuka untuk umum karena itu masalahnya dapat dirahasiakan
4 Putusan arbitrase dapat dilaksanakan di luar negeri.
Bagi putusan arbitrase asing di luar negeri bila ingin dilaksanakan di Indonesia harus dilakukan dengan cara mendaftarkannya deponir di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Pasal 5 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1990. Pengiriman berkas permohonan harus
disertai dengan : 1
Asli putusan atau turunan putusan arbitrase asing yang telah diotentifikasi beserta naskah terjemahan resminya.
163
Hardijan Rusli. Op:cit. 142-145
Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
195 2
Asli perjanjian atau turunan perjanjian yang menjadi dasar putusan arbitrase asing yang telah diotentifikasi, beserta naskah terjemahan resminya.
3 Keterangan dari perwakilan diplomatik Indonesia di negara mana putusan
arbitrase asing tersebut diberikan, yang menyatakan bahwa negara pemohon terikat secara bersama-sama dengan negara Indonesia dalam suatu konvensi
internasional perihal pengakuan serta pelaksanaan suatu putusan arbitrase asing atau terikat secara bilateral dengan negara Indonesia.
4 Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat lalu mengirim berkas permohonan
eksekusi arbitrase asing itu ke PaniteraSekertaris Jenderal Mahkamah Agung untuk memperoleh exequatur dalam waktu 14 hari sejak tanggal diterimanya
permohonan tersebut.
164
Putusan arbitrase asing hanya diakui serta hanya dapat dilaksanakan di Indonesia apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1 Putusan itu adalah putusan suatu badan arbitrase ataupun arbiter perseorangan
di suatu negara yang terikat dalam suatu konvensi internasional perihal pengakuan serta pelaksanaan putusan arbitrase asing atau terikat secara
bilateral dengan Indonesia. 2
Putusan itu adalah putusan dalam bidang hukum dagang 3
Putusan itu tidak bertentangan dengan kepentingan umum 4
Telah memperoleh exequatur dari Mahkamah Agung.
165
164
Ibid
165
Ibid.
Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
196 Masalah perjanjian yang timbal balik bila tidak ingin diadili oleh pengadilan
negeri melainkan ingin diadili secara arbitrase dapat dinyatakan oleh para pihak dengan cara :
1 Membuat suatu perjanjian tersendiri yang khusus menyatakan keinginan para
pihak tersebut untuk menyerahkan masalahnya diadili secara arbitrase. Perjanjian khusus ini yaitu perjanjian yang dibuat setelah perjanjian pokoknya
disebut sebagai akta kompromis.
2 Mencantumkan dalam perjanjian pokoknya yaitu suatu bagian atau klausul
yang berisi tentang keinginan para pihak untuk menyerahkan masalah yang timbul dari perjanjian tersebut diselesaikan secara arbitrase, klausul ini disebut
klausul arbitrase.
Dalam hal suatu perjanjian terdapat klausul arbitrase maka pengadilan negeri akan menolak untuk mengadili masalah perjanjian tersebut karena hal ini
merupakan kompetensi mutlak dan hakim karena jabatannya harus menyatakan dirinya tidak berwenang untuk mengadili perkara perjanjian yang di dalamnya
terdapat klausul arbitrase. Dalam suatu peradilan secara arbitrase dapat dipilih hukum materialnya
adalah hukum Indonesia sedangkan ketentuan dan prosedur arbitrasenya adalah menurut BANI ataupun ICC international chamber of commerce Paris.
Peradilan arbitrase menurut ICC Paris berarti yang menyelenggarakan bukan BANI tetapi ICC Paris yang penyelenggaraannya tidak harus di Paris, karena
arbitrase menurut ICC Paris dapat diselenggarakan sesuai dengan pilihan tempat
Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
197 oleh para pihak dalam perjanjian, begitu pula pemilihan domisili klausula
domisili adalah tidak mempengaruhi.
b. Perdamaian baik memakai mediator atau tidak