Kedudukan Software Dalam Sistem Hukum Indonesia a. Kedudukan Software dalam KUHPerdata

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 58

2. Kedudukan Software Dalam Sistem Hukum Indonesia a. Kedudukan Software dalam KUHPerdata

Secara eksplisit KUHPerdata tidak ada mengatur tentang bagaimana ketentuan dari sebuah perangkat lunaksoftwareprogram komputer, akan tetapi jika permasalahan lebih dipersempit tentang bagaimana kedudukan software dalam KUHPerdata maka sekali lagi walaupun tidak ada disebutkan secara tegas dalam pasal-pasalnya, ketentuan dalam buku II KUHPerdata tentang kebendaan dapat dijadikan sebagai rujukan. Namun sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang pengaturan hukum benda terhadap software, maka ada baiknya jika terlebih dahulu diuraikan secara sekilas tentang apa yang dimaksud dengan benda dalam KUHPerdata. Dalam diktat hukum perdatanya, T.Darwini telah menyarikan pendapat dari Sri Soedewi Masjchoen Sofwan bahwa di dalam hukum perdata, benda lazim disebut sebagai objek hak zaak berhadapan dengan subjek hak, yaitu badan pribadi persoon. Pengertian benda adalah pertama-tama tertuju pada barang yang berwujud yang dapat ditangkap dengan panca indera, tetapi barang yang tidak berwujud dapat termasuk dalam benda juga. Dari isi Pasal 499 KUHPerdata dapat pula diketahui pengertian benda yaitu segala sesuatu yang dapat dimiliki atau yang dapat menjadi objek hak milik. Ketentuan tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa segala apa yang dapat dimiliki manusia itulah benda dengan demikian yang tidak dapat dimiliki misalnya laut, bulan bintang dan lain sebagainya bukanlah benda. Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 59 Tetapi kalau kita membaca ketentuan Pasal 580 dan 511 KUHPerdata akan memberikan gambaran yang berbeda, zaak benda di sini bukan hanya barang yang berwujud saja tetapi juga bunga, penilangan, dan penagihan, hak pakai hasil, hak pakai atas kebendaan bergerak, sero-sero, andil, dan obligasi, disini zaak dalam arti bagian dari pada harta kekayaan. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa zaak benda dalam sistem hukum perdata mempunyai dua arti : 1 Barang yang berwujud 2 Bagian dari pada harta kekayaan, termasuk dalam hal ini adalah barang berwujud dan beberapa hak tertentu sebagai barang tak berwujud. 62 Kemudian menurut sistem hukum perdata barat sebagaima diatur dalam KUHPerdata benda dapat dibedakan atas : 1 Barang-barang berwujud dan barang-barang tidak berwujud. 2 Barang-barang bergerak dan barang-barang tidak bergerak. 3 Barang-barang yang dapat dipakai habis dan dan barang-barang yang tidak dapat dipakai habis. 4 Barang-barang yang sudah ada dan barang-barang yang masih akan ada. 5 Barang-barang yang ada dalam perdagangan dan barang-barang di luar perdagangan. 62 T.Darwini. 2007. Hukum Perdata. Fakultas Hukum USU: Medan: 13 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 60 6 Barang-barang yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi. 63 Setelah sedikit uraian tentang benda dalam KUHPerdata ada baiknya bahasan kita alihkan kembali pada pengertian dari software, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa software adalah sarana yang memberitahukan hardware apa yang harus dikerjakan berbeda dengan hardware, software adalah sesuatu yang abstrak ia hanya dapat dilihat dari apa yang dilakukan terhadap hardware. Sebagai hasil pemikiran intelektual dari pembuat program, maka program komputer adalah diakui sebagai suatu karya cipta yaitu karya dari perwujudan cipta rasa dan karsa. Objek perlindungan sebuah program komputer adalah serangkaian kode yang mengisi instruksi-instruksi dan bahasa yang tertulis ini dirancang untuk mengatur microprocessor agar dapat melakukan tugas sederhana yang dikehendaki secara tahap demi tahap serta untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dan dalam instruksi inilah terlekat ekspresi dari pembuat program. Perlindungan yang layak yang diberikan oleh hukum terhadap program komputer ini adalah perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual yang dimaksudkan untuk melindungi inovasi di dalam program komputer tersebut. 64 1 Mahadi, dalam kaitannya dengan uraian di atas Prof. Mahadi mengemukakan pandangannya Kemudian untuk lebih memastikan bagaimana kedudukan software dalam sistem hukum perdata, setelah sedikit uraian tentang benda dan software maka akan diulas pendapat dari Mahadi dan Pitlo yaitu : 63 Ibid. 20-21 64 Edmon Makarim I. Op:cit. 256 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 61 “ ...... bahwa buah pikiran hasil otak manusia menslijk idean voontbrengselen van de menslijk geest dapat pula menjadi hak absolut. Walaupun buah pikiran bukan merupakan benda material stoffelijk voorwerp ia bukan hak subjektif dalam bidang hukum kekayaan nocheen subyektif vermogensraht, jadi ia tidak dapat termasuk dalam rumusan Pasal 499 KUHPerdata, akan tetapi jika buah pikiran itu dapat diwujudkan dalam bentuk benda nyata, maka buah pikiran itu dapat dilindungi sebagai hak kekayaan intelektual dan dengan demikian tercakup pengertian benda menurut Pasal 499 KUHPerdata……”. 65 “ ...... bahwa “serupa seperti hak tagih, hak immateril tidak mempunyai benda sebagai objek. Juga seperti hak tagih hak immatertil termasuk ke dalam hak-hak yang disebut dalam Pasal 499 KUHPerdata. Oleh karena itu hak immaterial itu sendiri bukan benda, tetapi hak atas buah pikiran adalah benda, suatu penemuan tidak dapat kita gadaikan, tetapi hak oktroi dapat, sero-sero dalam suatu perseroan terbatas dapat kita alihkan dengan hak hasil sero-sero itu dapat kita gadaikan, aturan-aturan tentang penyerahan, tentang pengadaan dan lain-lain hak immaterial maskipun terdapat dalam undang- undang khusus adalah bagian dari hukum benda, untuk hal-hal yang tidak diatur dalam undang-undang khusus itu harus kita pergunakan aturan-aturan yang dibuat untuk benda……” 2 Pitlo,Sedangkan menurut Pitlo yang telah diterjemahkan oleh Mahadi menyatakan 66 Jadi semakin jelas bahwa jika mengacu pada pendapat Pitlo maka software sebagai bagian dari hak milik intelektual termasuk dalam cakupan Pasal 499 KUHPerdata, jadi ia termasuk benda tepatnya benda tidak berwujud, kalaupun ternyata hal tersebut tidak diatur dalam peraturan khusus, maka peraturan yang dibuat untuk hukum benda dapat diterapkan terhadapnya. 67 Pasal 503 KUHPerdata membagi benda atas benda berwujud dan benda tidak berwujud. Benda tidak berwujud ini dalam Pasal 499 KUHPerdata disebut 65 O.K. Saidin. 2006. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual Intelectual Property Rights. Ed. Revisi 5. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada: 224-225 66 Ibid. 226 67 Ibid Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 62 hak, contohnya hak tagih, hak guna usaha, hak tanggungan dan hak kekayaan intelektual. Baik benda berwujud atau tidak berwujud dapat menjadi objek hak, apalagi bila ikut serta dimanfaatkan oleh pihak lain melalui mekanisme lisensi. Hak atas benda berwujud disebut dengan hak absolut atas suatu benda sedangkan hak atas benda tidak berwujud disebut hak absolut atas suatu hak. 68 Perlindungan yang layak diberikan oleh hukum terhadap program komputer ini adalah perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual, yang dimaksudkan untuk melindungi inovasi di dalam program komputer tersebut. b Software Dalam HaKI Berbicara mengenai kedudukan software atau perangkat lunak dalam sistem hak kekayaan intelektual Indonesia, pasti juga akan berbicara tentang masalah perlindungan terhadap perangkat lunak atau program komputer itu sendiri. Objek perlindungan sebuah program komputer adalah serangkaian kode yang mengisi instruksi-instruksi dan bahasa-bahasa yang tertulis, ini dirancang untuk mengatur microprocessor agar dapat melakukan tugas-tugas sederhana yang dikehendaki secara tahap demi tahap serta untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dan dalam instruksi inilah terlihat ekspresi pembuat program. 69 Perlindungan terhadap perangkat lunak sebaiknya diberikan dalam bentuk tahap demi tahap dari jenis-jenis perangkat lunak. Lucas berpendapat bahwa perangkat lunak bisa dilihat dari dua sudut pandang kalau seorang beranggapan bahwa instruksi dari program komputer itu merupakan diri dari pembuat program 68 Abdul Karim Muhammad. 2001. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual. Bandung: P.T Citra Aditya Bakti: 3 69 Edmon Makarim I.Op:cit. 256 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 63 komputer maka ia dapat menganggap program komputer sebagai karya litertatur yang berada di dalam cakupan hak cipta. Sedangkan kalau tidak hanya melihat dari tampilan aplikasinya, maka bisa dianggap ada langkah inventif dalam program komputer itu, hal ini menjadi sangat penting untuk menguji program dan masalah yang dipecahkan oleh program itu. Barking menyebut adanya tiga tahap esensial dalam hal perlindungan terhadap perangkat lunak yaitu : 1 perlindungan terhadap algoritma pemrograman 2 perlindungan paten dan hak cipta terhadap program komputer 3 perlindungan terhadap kode objek program Sehubungan dengan itu WIPO juga telah mengidentifikasi bahwa bahan- bahan yang termasuk dalam software komputer adalah : 1 materi-materi pendukung flowchart,deskripsi tertulis program 2 dokumentasi tentang bagaimana menggunakan program users guide 3 untaian perintah listing program itu sendiri 4 tampilan look and field dari program tersebut Ada dua elemen penting dari sebuah program komputer yaitu : 1 the underlying process dan sistem dari operasi algoritma 2 serangkaian instruksi yang menjelaskan proses secara detail Elemen yang pertama dapat dipersamakan dengan proses atau sistem sehingga dapat dilindungi oleh paten, dan elemen yang kedua merupakan ekspresi Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 64 dari serangkaian instruksi yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang dilindungi oleh hak cipta. 70 Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan Dari uraian di atas jelas bahwa keberadaan sebuah perangkat lunak software dilindungi keberadaannya oleh hak kekayaan intelektual khususnya hak cipta dan hak paten, adanya perlindungan terhadap perangkat lunak tersebut tentu disebabkan karena adanya suatu aturan hukum baik dalam bentuk pasal-pasal atau ketentuan lainnya yang mengatur tentang kedudukan dan software tersebut dalam produk UU hak cipta maupun paten yang ada. Atas dasar itulah pada bagian berikut penulis akan mencoba untuk memaparkan bagaimana kedudukan software dalam peraturan tentang hak kekayaan intelektual yang berlaku di Indonesia, khususnya yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang kemudian disebut dengan UUHC dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten. Namun karena menurut hemat penulis akan terlalu luas dan dikhawatirkan akan mengurangi dan mempengaruhi isi dari skripsi ini, maka penulis tidak akan menguraikan secara gamblang dan mendalam tentang paten dan hak cipta tetapi akan langsung membahas tentang kedudukan dari software tersebut. 1 Software dan Hak Cipta 70 Ibid.259 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 65 yang berlaku. Yang dimaksud dengan hak ekslusif di sini adalah bahwa tidak seorang pun yang diperbolehkan untuk mengumumkan, memperbanyak atau menyewakan ciptaanya tersebut tanpa izin penciptanya. Di dalam pengertian hak cipta terdapat dua unsur penting sebagai hak yang dimiliki oleh pencipta yaitu : a Hak ekonomis economic rigts, hak ekonomis adalah hak yang dimiliki oleh seorang pencipta untuk mendapatkan keuntungan atas ciptaannya. Hak ekonomis yang diberikan oleh undang-undang Indonesia antara lain hak untuk memperbanyak, hak untuk adaptasi, hak untuk distribusi, hak untuk pertunjukan dan hak untuk display, hak-hak ekonomis tersebut termasuk di dalamnya terminologi dan ruang lingkupnya selalu berbeda pada tiap negara. b Hak moral moral rigts. Hak moral adalah hak khusus serta kekal yang dimiliki si pencipta atas hasil ciptaannya, dan hak itu tidak dipisahkan dari penciptanya, hak moral ini dapat meliputi hak pecipta atau ahli waris untuk : 1 Menuntut kepada pemegang hak cipta supaya nama pencipta tetap dicantumkan pada penciptanya 2 Memberi persetujuan terhadap perubahan atau nama samaran pencipta 3 Menuntut seseorang yang tanpa persetujuan meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptaannya. Hak cipta memberikan perlindungan terhadap ekspresi dari sebuah ide dan bukan melindungi idenya itu sendiri, maksudnya yaitu hak cipta tidak memberikan perlindungan apabila ide tersebut masih dalam bentuk gagasan, jadi di sini hak cipta tersebut sudah harus dalam bentuk nyata. Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 66 Indonesia saat ini telah meratifikasi konvensi internasional di bidang hak cipta yaitu Berne Convention tanggal 7 Mei 1997 dengan Keppres No. 18 Tahun 1997 pada tanggal 15 September 1997. Dengan berlakunya Berne Convention tersebut berarti sebagai konsekwensinya Indonesia harus melindungi ciptaan dari seluruh negara anggota Berne Convention. Dalam Berne Convention terdapat ketentuan dimana untuk program komputer dilindungi oleh hak cipta hal ini dikarenakan anggapan bahwa hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 71 a Pasal 1 angka 8 tentang defenisi program komputer. Mengenai program komputer ini, setidaknya ada beberapa pasal dalam UUHC Indonesia yang mengaturnya yaitu : b Pasal 2 ayat 2. c Pasal 12 ayat 1 huruf a, d Pasal 12 ayat 1 huruf i tentang ciptaan yang dilindungi termasuk database dan hasil pengalihwujudan. e Pasal 15 f Pasal 72 ayat 3 Selain itu yang perlu dicatat disini adalah ketentuan lain dalam UUHC Indonesia juga berlaku terhadap program komputer sepanjang tidak disebutkan 71 Ibid. 257-259 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 67 sebaliknya oleh undang-undang atau peraturan yang berlaku karena pada dasarnya seperti yang telah disebutkan sebelumya bahwa program komputer adalah bagian dari hak cipta maka aturan-aturan dalam UUHC berlaku juga terhadap program komputer. 72 Terdapat dua jenis perlindungan terhadap program komputer yaitu program yang dilengkapi kode sumber source code dan yang tidak dilengkapi kode tersebut. Untuk yang dilengkapi kode sumber, maka apabila ada dua program komputer yang memiliki kode sumber yang sama, salah satunya merupakan peniruan terhadap yang lain dimana kesamaan tersebut diukur berdasarkan persamaan secara kualitatif sehingga dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak cipta. Sedangkan pada segmen tidak adanya kode sumber, maka pelanggaran hak cipta hanya terjadi apabila terdapat peniruan struktur organisasi dari sebuah software. 73 Walaupun pada dasarnya menerapkan algoritma, keberadaan software seharusnya dilindungi oleh hak paten, namun pada kenyataannya tidak semua negara setuju dan menerapkan konsep tersebut dalam sistem hak kekayaan intelektual di negaranya. Saat ini masalah paten perangkat lunak masih merupakan objek yang kontroversial. USA dalam beberapa kasus hukum di sana mengijinkan paten untuk software dan metode bisnis, sementara di Eropa software dianggap 2 Paten Terhadap Program Komputer 72 Paten, Merek dan Hak Cipta perlindungan hak cipta atas program komputer. http:hukumonline.comklinik detail. asp?id=4211 73 PatenProgram Komputer Tidak Berlaku, Pembuat Software Lebih Bebas. http:www.bppt.go.idindex.php?option=comcontenttask=viewid=1460itemid=30. Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 68 tidak dapat dipatenkan, meski beberapa invensi yang menggunakan software masih dapat dipatenkan. 74 a Perlindungan invensi perangkat lunak akan mendorong investasi pengembangan perangkat lunak. Saat ini belum ada konsensus mengenai defenisi dari paten perangkat lunak yang diterima secara universal. Hal ini terjadi karena sering klaim untuk sebuah paten mengandung elemen yang melarang implementasi paten tersebut dalam berbagai media misalnya invensi dapat diimplementasikan berupa rangkaian elektronik, namun dapat pula diimplementasikan sebagai perangkat lunak, sehingga sulit untuk ditarik garis batas yang jelas antara apa yang termasuk paten perangkat lunak dan apa yang bukan. Pendukung paten perangkat lunak mempunyai argumen antara lain : b Paten akan membuat invensi menjadi pengetahuan umum sehingga dapat mendidik panemu lainnya. c Perbedaan antara perangkat lunak dan bukan perangkat lunak adalah artifisial, keduanya membutuhkan investasi. d Jika perangkat lunak dianggap tidak dapat dipatenkan maka akan ada banyak tipe invensi lainnya yang akan kehilangan proteksi paten. e Organisasi mempunyai hak untuk melindungi kekayaan intelektual yang dimilikinya. Penolakan terhadap paten perangkat lunak mempunyai argumen antara lain : 74 Paten: Subjek yang dapat dipatenkan. http:id.wikipedia.orgwikipaten Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 69 a Dalam praktek dalam sejarah, paten tidak pernah diperlukan untuk mendorong invensi dalam pengembangan perangkat lunak. b Perangkat lunak secara fundamental adalah tentang pengembangan sistem dan bukan merupakan gagasan individual. c Dalam praktek sebagian besar paten yang diberikan tidak memasukan langkah invensi yang signifikan. d Penggunaan jalur hukum adalah sangat mahal, lambat dan tidak dapat diprediksi. e Paten perangkat lunak meningkatkan resiko bisnis yang menghambat investasi. 75 Selain Amerika Serikat, Austarlia adalah contoh negara lain yang memberikan paten terhadap program komputer, sedangkan Indonesia sendiri sampai sekarang memposisikan diri sebagai negara yang kontra terhadap paten perangkat lunak. Disatu sisi hal ini bagus karena kita dapat memakai aneka teknologi dari Amerika, Jepang dan negara lain secara gratis misalnya kompresi MP3 di sisi lain juga buruk karena misalnya jika anda ikut lomba inovasi software atau lomba lain yang membuat anda membuat ide software anda ke publik, maka ide tersebut tidak dilindungi. 76 Sikap Indonesia yang demikian secara otomatis menyebabkan UU Paten Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tidak mengenal kedudukan atau pengaturan software dalam ketentuan pasal-pasalnya. Dalam penjelasan umum pada bagian penyempurnaan, UU Paten Indonesia telah 75 Paten Perangkat Lunak. http:id.wikipedia.orgwikipaten_perangkat lunak. 76 http:blog.compactbyte.comip=234. Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 70 menjelasakan bahwa “invensi tidak mencakup : 1 kreasi estetika, 2 skema, 3 aturan dan metode untuk melakukan kegiatan : a. yang melibatkan kegiatan mental, b. permainan, c. bisnis, 4 aturan dan metode mengenai program komputer, 5 presentasi mengenai suatu informasi Dalam bagian penjelasan tersebut undang-undang paten menegaskan bahwa program komputer tidak dapat dipatenkan, maka perlindungan hukum atas paten program komputer pihak asing yang dijalankan di Indonesia tidak dapat dilakukan dengan menggunakan UU paten. Namun sedikitnya ada dua alasan mengapa teknologiinvensi program komputer tidak dapat dengan sembarangan untuk dibajak, yaitu : a Pembajakan suatu teknologi untuk kepentingan komersial, mengindikasikan adanya kegiatan usaha yang curang dan beritikad buruk yang dilarang secara pidana dan perdata. b Setiap invensi pada dasarnya merupakan suatu ciptaan yang dilindungi oleh kaidah-kaidah hukum hak cipta. 77 Setidaknya ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa pemerintah menandaskan Indonesia tidak pernah mengenal perlindungan hak paten terhadap program komputer, yaitu : a Agar pengembangan peranti lunak lebih bebas dalam pengembangan produk baru. b Suatu program komputer dianggap merupakan suatu wujud inovasi sehingga hanya bisa mendapatkan hak cipta, merek, rahasia dagang dan desain industri. 77 Paten MP3 dan Perlindungannya di Indonesia. 28-11-2006. http:www.ipcenter.ui.orgartikel.php?artikelid=46. Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 71 c Pemberian hak paten terhadap perangkat lunak dianggap dapat mengancam kelangsungan gerakan open source karena membatasi novasi pengembangan dalam menciptakan aplikasi. d Berpotensi menghambat gerakan IGOS Indonesia government open source 78 Walaupun pengaturan dari software ini tidak dikenal dalam UU paten Indonesia, namun ada baiknya sebagai penambah wawasan, penulis akan uraikan sekilas tentang paten tersebut. Menurut Pasal 1 ayat 1 UU No 14 Tahun 2001 tentang Paten, paten adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil inovasinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Kemudian invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses Pasal 1 ayat 2. Sedangkan inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi Pasal 1 ayat 3. Tidak semua invensi bisa dilindungi dengan paten, ada persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu invensi dapat dilindungi oleh paten, persyaratan tersebut adalah baru atau mempunyai sifat kebaruan, melibatkan langka-langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri. 78 Paten Program Komputer Tidak Berlaku, Pembuat Software Lebih bebas. Loc:cit. Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 72 3 Rahasia Dagang Dalam Program Komputer Besarnya kepentingan pihak produsen program komputer terhadap tidak tersebar luasnya source code dari program komputer yang mereka jual membuat produsen-produsen tersebut mengupayakan berbagai cara untuk melindungi kepemilikan tunggal atas source code atas program komputer tersebut. Salah satu cara adalah melindungi program komputer tersebut dengan rahasia dagang. 79 a Untuk memperoleh perlindungan hukum informasi tersebut tidak boleh diketahui secara umum. Pada dasarnya perlindungan rahasia dagang tersebut bertujuan untuk memacu pengusaha dalam pengembangan bisnisnya, dengan jaminan oleh hukum bahwa ia berhak mengambil manfaat seluas-luasnya atas informsi rahasia yang dimilikinya tanpa harus menyebarluaskan hal itu kepada masyarakat, seperti halnya dalam perlindungan HaKI lainnya yang membutuhkan syarat pengungkapan informasi yang bersangkutan. Ada 6 prinsip yang umumnya berlaku di hampir semua negara dalam hal rahasia dagang ini, prinsip itu adalah : b Tergugat berhutang kepada penggugat berupa kewajiban merahasiakan suatu informasi c Adanya penggunaan informasi tanpa izin oleh tergugat d Penggunaan informasi tanpa ijin tersebut telah mengakibatkan kerugian pada si penggugat, dimana kerugian tersebut harus bersifat komersial. 79 Edmon Makarim I. Op:cit. 83 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 73 e Dalam kondisi tertentu, pengungkapan informasi yang bersifat rahasia untuk kepentingan umum dibenarkan. f Bentuk ganti rugi ditetapkan oleh pengadilan. 80 Contoh-contoh informasi yang relevan dengan komputer yang dinilai menjadi pokok permasalahan kerahasiaan meliputi : a Ide-ide untuk suatu sistem perangkat lunak maupun perangkat lunak yang baru atau telah dikembangkan. b Rincian dari sistem komputer yang telah ada yang mungkin diketahui oleh analis atau programmer komputer atau bahkan pihak pengguna sistem tersebut. c Daftar para pelanggan atau para ahli sub kontraktor dan informasi yang terkait, misalnya pelayanan apa saja yang mereka berikan dan bagaimana kredibilitas mereka d Suatu strategi perusahaan untuk riset dan pengembangan di masa depan baik di bidang produksi atau pemasaran. Dalam hal program komputer ini setidaknya ada beberapa hal yang dapat dikemukakan yaitu : a Sesuai dengan kontrak dan perjanjian yang telah disepakati dalam melaksanakan tugasnya seorang programmer diwajibkan menjaga kerahasiaannya atau manfaat rincian bisnis kliennya. 80 Ibid. 263-264 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 74 b Seorang analis komputer dibebankan kewajiban menjaga kerahasiaan apabila ia mendiskusikan ide-idenya dengan organisasi bisnis, berkaitan dengan pemanfaatan komersial dari ide-ide tersebut. c Programmer-programmer dan analis-analis komputer akan diperbolehkan menggunakan tekhnik-tekhnik dan skill-skill pemrograman yang telah mereka kuasai telah menjadikan bagian dari skill dan pengalaman mereka kecuali ada diperjanjikan lain. d Syarat yang membatasi seorang programmer komputer untuk tidak bekerja pada perusahaan software yang lain dalam jangka waktu tertentu adalah dibenarkan selama dianggap wajar. e Kewajiban menjaga kerahasiaan ini juga berlaku terhadap hacker komputer dimana apabila dengan sengaja ia mengakses file-file rahasia misalnya source code, sementara ia mengetahui bahwa ada kemungkinan kuat fileinformasi- informasi tersebut bersifat sangat rahasia, maka ia dapat dituntut karena pelanggaran kerahasiaan. 81 Sementara di Indonesia, ketentuan tentang rahasia dagang ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, yang pada dasarnya walaupun tidak ada mengatur tentang program komputer, namun prinsip-prinsip yang dianutnya tidak terlalu jauh berbeda dengan apa yang telah diuraikan sebelumnya. Pada dasarnya objek dari rahasia dagang ini dapat dilindungi oleh paten atau hak cipta, namun ketakutan akan peniruan dan perubahan ke arah publik domain hak menjadi milik umum mengakibatkan 81 David I. Bainbride. Op:cit. 48-52 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 75 pemilik teknologi atau informasi bisnis yang bernilai ekonomis cendrung didaftarkan sebagai rahasia dagang. Batasan pengertian rahasia dagang secara normatif dirumuskan sebagai informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi danatau bisnis, mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan jika kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Jika dicermati unsur-unsur yang termaktub dalam defenisi di atas, yaitu : a Merupakan informasi yang tidak diketahui umum. b Informasi itu meliputi bidang yang tidak diketahui umum c Mempunyai nilai ekonomis yang berguna bagi dunia usaha d Dijaga kerahasiaannya oleh pemiliknya Dasar filosofis perlindungan informasi yang dirahasiakan adalah karena informasi tersebut diperoleh oleh pemiliknya dengan jerih payah, memerlukan keahlian khusus, menghabiskan banyak waktu dan biaya. 82 Namun pada kenyataanya bila lingkup bahasan kita sempitkan pada pengaturan program komputer dalam sistem hak kekayaan intelektual di Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sebuah program komputerperangkat lunaksoftware eksistensinya dilindungi oleh hak kekayaan intelektual seperti hak cipta, hak paten dan merek, bahkan ada pendapat yang menyatakan sebagai sebuah hasil inovasi sebuah program komputer dapat dilindungi dengan rahasia dagang, disain industri, dan merek. 82 O.K. Saidin. Op:cit.451-453 Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 76 Indonesia terlihat hanya UU tentang hak cipta yang mengatur dan menyebutkan tentang program komputer walaupun hanya terbatas pada beberapa pasal saja. Di luar itu, UU tentang hak kekayaan intelektual lainnya minus hak paten, seperti rahasia dagang dan hak merek sepertinya memandang sebuah program komputer sebagai sebuah objek sehingga aturan-aturan dalam undang-undang tersebut tidak mengatur secara khusus tentang program komputer melainkan akan memberikan perlindungan dan pengaturan apabila objek tersebut memenuhi unsur-unsur dan syarat-syarat untuk itu.

3. Software Sebagai Objek Jual Beli