Saran. KESIMPULAN DAN SARAN

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 203 Akan tetapi dalam prakteknya pihak ketiga hanya akan berhubungan dengan penjual sehingga apabila ia melakukan wanprestasi maka tuntutan tanggung jawab hanya ada pada pihak penjual yang didasarkan atas perjanjian yang telah disepakati diantara mereka. 4. Seperti halnya perjanjian jual beli secara elektronik pada umumnya jual beli software secara elektronik juga memungkinkan terjadinya hubungan hukum antara dua atau lebih pihak yang berbeda sistem hukum yang dianutnya, baik karena kewarganegaraan, domisili atau hal lainnya. Adanya perbedaan sistem hukum ini memungkinkan timbulnya sengketa mengenai hukum dan pengadilan mana yang berkompeten menyelesaikan permasalahan yang timbul diantara para pihak. Untuk mengatasi hal tersebut, dalam praktek jual beli software secara elektronik pihak penjual atau merchant telah melengkapi klausul-klausul dalam terms of use atau perjanjian lisensi yang mereka buat dengan klausula pilihan hukum dan pilihan pengadilan. Dan apabila ternyata sengketa diantara para pihak terjadi sementara pilihan hukum dan pilihan pengadilan belum ditentukan maka prinsip-prinsip dalam hukum perdata internasional dapat digunakan sebagai acuan.

B. Saran.

1. Agar tidak menimbulkan kerancuan dan kebingungan di masyarakat, maka diperlukan kejelasan atas sifat software sebagai benda bergerak atau tidak bergerak dalam kedudukannya sebagai objek jual beli. Kejelasan konsepsi ini agar dapat lebih berkekuatan hukum dapat dilakukan dengan melakukan revisi Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 204 terhadap UU Hak Cipta sebagai undang-undang yang mengatur tentang software, namun dengan tetap mempertahankan software sebagai kekayaan intelektual yang tidak dapat dipatenkan. 2. Jual beli software secara elektronik dalam praktek umumnya menggunakan media internet dengan fasilitas web internet. Merchant yang menawarkan software melalui internet ini baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri sama-sama menggunakan sistem kereta dorong dalam transaksinya. Namun kepada merchant lokal, diharapkan dapat menambah fasilitas-fasilitas pelayanannya agar dapat menyamai fasililitas-fasilitas yang diberikan oleh merchant luar negeri, sehingga nantinya dapat meningkatkan daya saing. Selain itu, Untuk masyarakat awam mekanisme jual beli software secara elektronik merupakan sesuatu yang amat rumit. Untuk itu agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat diperlukan penyederhanaan, terutama dalam tahap pembayarannya. 3. Agar dapat tercapai kedudukan yang seimbang antara penjual dan pembeli dalam sebuah klausula baku, maka diharapkan kepada pihak penjual sebagai pihak yang menyusun klausula baku tersebut untuk memberikan bagian yang sama atas hak dan kewajiban bagi pembeli dan penjual. 4. Sebagai bagian dari e-commerce, jual beli software secara elektronik juga memungkinkan akan melibatkan dua atau lebih pihak yang berbeda negara dan yurisdiksi hukum, untuk itu diperlukan UU yang khusus mengatur tentang transaksi jual beli secara elektronik. Dan bila perlu untuk kemudian dapat Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007. USU Repository © 2009 205 ditindaklanjuti dengan pembentukan UU tentang transaksi jual beli secara elektronik yang dapat berlaku secara global dan universal. Walaupun UU yang ada pada dasarnya tetap dapat menyelesaikan persoalan- persoalan yang timbul akibat dari transaksi secara elektronik, namun karena UU tersebut mempunyai sifat yang terbatas pada yurisdiksi nasional dan umumnya sudah tua maka hanya terbatas pada kasus-kasus tertentu saja UU tersebut dapat digunakan. 5. Mengingat asas-asas yang dikenal dalam KUHPerdata, khususnya asas pacta sunt servanda dan asas kebebasan berkontrak juga dikenal dan dapat diterapkan dalam jual beli software secara elektronik, maka agar pihak pembeli dapat paham dan mengerti tentang isi perjanjian yang telah disetujuinya, dituntut kepada pihak penjual untuk menyediakan redaksi perjanjian yang tidak hanya menggunakan satu bahasa. KEPUSTAKAAN

A. Buku-buku Apa Dan Bagaimana E-Commerce. 2002. Yogyakarta. Andi Semarang. Wahana