Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
49
A. Pengertian Umum Jual Beli Menurut KUHPerdata
Dalam KUHPerdata pengaturan tentang jual beli dijumpai dalam buku III Bab V. Bab kelima merupakan bagian khusus dari hukum perikatan yang disebut
dengan perjanjian bernama. Wirjono Prodjodikoro berpendapat bahwa bagian hukum yang mengatur hal jual beli ini masuk bagian hukum yang lebih luas yaitu
hukum perjanjian, dan perjanjian diartikan sebagai suatu perhubungan hukum mengenai harta benda kekayaan-kekayaan antara dua pihak dalam mana satu
pihak berjanji atau dianggap berjanji akan melaksanakan satu hal atau tidak melakukan satu hal, sedangkan pihak lain berhak menuntut pelaksanaan perjanjian
itu.
51
a Kewajiban pihak penjual menyerahkan barang yang dijual kepada pembeli
1. Defenisi
Defenisi dari jual beli dapat dilihat dari ketentuan Pasal 1457 dan 1458 KUHPerdata. Pasal 1457 KUHPerdata antara lain menyatakan bahwa jual beli
adalah persetujuan yang mengikat pihak penjual untuk berjanji menyerahkan suatu barangbenda zaak dan pihak lain yang bertindak sebagai pembeli
mengikat diri berjanji untuk membayar harga.
Defenisi tersebut di atas akan menimbulkan dua kewajiban yaitu :
51
Wirjono Prodjodikoro. 1974. Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu. Cet 6. Bandung: Sumur: 13
Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
50 b
Kewajiban pihak pembeli membayar harga barang yang dibelinya kepada penjual.
Selanjutnya Pasal 1458 KUHPerdata menentukan bahwa persetujuan jual beli dianggap sudah berlangsung apabila mereka telah menyetujui dan bersepakat
tentang keadaan benda dan harga barang tersebut sekalipun barangnya belum diserahkan dan uangnya belum dibayarkan.
52
Namun pernyataan bahwa adanya persamaan kehendak sebenarnya adalah kurang tepat yang tepat adalah yang mereka kehendaki adalah sama dalam
kebalikannya, misalnya yang satu ingin melepaskan hak milik atas suatu barang asalkan diberikan sejumlah uang tertentu sebagai gantinya, sedangkan yang
lainnya ingin memperoleh hak milik atas barang tersebut dan bersedia memberikan sejumlah uang kepada pemilik barang.
Yang menjadi unsur pokok esensilia dan saling terikat dalam perjanjian jual beli adalah barang dan harga. Sesuai dengan asas konsensualisme maka
perjanjian jual beli yang sah dilahirkan pada detik tercapainya sepakat atau persesuaian kehendak diantara pihak-pihak mengenai barang dan harga. Sifat
konsensuil dari perjanjian jual beli telah ditegaskan dalam Pasal 1458 yang telah disebutkan di atas.
53
Selanjutnya hal lain yang perlu diketahui dari jual beli ini yaitu tentang apa yang diatur dalam Pasal 1475 KUHPerdata yang menyatakan bahwa penyerahan
levering ini adalah penyerahan overdracht barang oleh penjual ke arah kekuasaan dari pihak pembeli. Bila persetujuan jual beli hanya mendasarkan diri
52
M. Yahya Harahap.Op:cit. 18
53
Idris Zainal.Op:cit 6-8
Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.
USU Repository © 2009
51 pada ketentuan dalam Pasal 1457 maka barang belum berpindah hak miliknya
kepada si pembeli barang, pasal tersebut hanya menyebutkan salah satu unsur jual beli yaitu kewajiban penjual untuk menyerahkan barang.
Hal tersebut ditegaskan lagi dalam Pasal 1459 KUHPerdata yang menyatakan bahwa pemindahan hak milik ini baru akan terjadi bila barangnya
telah diserahkan kepada pembeli dimana penyerahan tersebut mengikuti ketentuan dalam Pasal 612, 613, dan 616 KUHPerdata, yang masing-masing mengatur
tentang penyerahan nyata, jual beli atas tunjuk dan penyerahan secara hukum. Kemudian
Pasal 584 KUHPerdata menyebutkan beberapa cara memindahkan hak milik diantaranya juga disebut penyerahan barang sebagai
akibat dari satu persetujuan atau perbuatan hukum yang bermaksud memindahkan hak milik atas suatu barang dari tangan seseorang ke tangan orang lain.
54
Dalam Pasal 1332 KUHPerdata diterangkan bahwa barang-barang yang bisa diperniagakan saja yang boleh dijadikan objek persetujuan asalkan benda itu
sudah ada atau tidak gugur pada saat persetujuan jual beli dibuat maka jual beli dianggap sah. Kemudian apa yang harus diserahkan dalam persetujuan jual beli
adalah sesuatu yang berwujud benda atau barang yang dapat dijadikan objek harta benda atau harta kekayaan dan tidak hanya terbatas pada benda yang berwujud
tetapi juga yang tidak berwujud.
2. Objek Jual Beli