faktor-faktor yang Mempengaruhi inovasi Organisasi Pemerintah Kota

210 Gambar 5.4 . Knowing Cycle

d. faktor-faktor yang Mempengaruhi inovasi Organisasi Pemerintah Kota

Berbeda dengan inovasi organisasi privat yang banyak didorong oleh persaingan yang ketat dan perubahan selera konsumen yang cepat, inovasi organisasi publik lebih banyak didorong oleh perubahan politik menuju demokratisasi dan kepemimpinan, dorongan internal, serta perubahan teknologi. Doley pada inovasi di organisasi privat dengan orientasi proit, ternyata ada persamaan dengan organisasi publik, terutama pada organi sasi pemerintah daerah. Faktor perubahan politik sebagai konsekuensi hasil pemilihan umum dan kepemimpinan lebih merupa- kan inovasi model politik. Perubahan konstelasi kekuasaan dan tekanan para politisi oposisi mendorong munculnya inovasi pemerintahan. Dari perkembangan sejarah inovasi, Dooley dan kawan-kawan 25 membagi lima faktor pendorong lever yang mempengaruhi inovasi organisasi, yang disebutnya sebagai manajemen sistem inovasi, yaitu: a. Kepemimpinan; b. Strategi dan kinerja; c. Pemberdayaan dan kelompok-kelompok d. Rekayasa dan Improvement; e. Pembelajaran dan komunikasi. Pendekatan System Innovation Management SIM ini berdasarkan pada pendekatan holistik untuk mengelola inovasi sistem dalam organisasi, dengan mengkombinasi pendekatan kontingensi dan pendekatan holistik. Pada pendekatan kontingensi, organisasi selalu 211 menyesuaikan dengan lingkungan, dan pada pendekatan kedua organisasi justru mempengaruhi lingkungan. Gambar. 5.5. Faktor-faktor Mempengaruhi Inovasi dalam Organisasi Sumber: Lawrence Dooley, et al, “Supporting Systems Innovation”, International Journal of Innovation Management, Vol 4 No. 3, September 2000. Doley dan kawan-kawan selanjutnya mengembangkan System Innovation Self Assessment SISA tool untuk mengevaluasi inovasi organisasi dan mengidentiikasi ruang lingkup serta kemajuan inovasi yang sedang dilakukan pada organisasi perusahaan. Bilamana kita terap kan model assessment ini untuk organisasi pemerintah daerah sudah tentu memerlukan penyesuaian walaupun secara konseptual mem punyai kesamaan. Perubahan politik sebagai lingkungan eksternal organisasi pemerintah daerah dapat dikategorikan sebagai unsur strategi. Perubahan teknologi dapat dikategorikan sebagai rekayasa dan peningkatan kinerja organisasi. Oleh karena itu pembahasan berikut lebih akan mengelaborasi lima konsep tersebut dan aplikasinya pada organisasi pemerintah, khususnya pemerintah daerah. a. Kepemimpinan Organisasi dan kepemimpinan merupakan faktor penting dalam inovasi organisasi. Dari berbagai penelitian dan teori inovasi mulai dari generasi Manajemen Ilmiah sampai kepada generasi Balanced Score 212 Card, peran kepemimpinan menjadi “the most critical single role- stimulating innovation”. Kottler menyebut kepemimpinan sebagai proses yang membantu mengarahkan dan memobilisasi orang-orang dan ide-idenya. Pemimpin yang memiliki komitmen dan visioner sangat menentukan keberhasilan inovasi organisasi, baik dalam organisasi publik maupun privat. Lahirnya pemimpin dari interaksi dan semua yang berpartisipasi di dalamnya menciptakan atau menciptakan kembali makna tema-tema kepemimpinan dalam interaksi lokal dimana mereka terlibat. Bukan berarti pemimpin tidak dapat diangkat, tetapi membedakan antara cult dan fungsional. Seorang memahami “mask” pemimpin sebagai idealisasi pemimpin, cult leader sebagai fungsionalisasi ideal dalam konlik interaksi sehari-hari. Peranan pemimpin sering diisi dengan proses persetujuan pengangkatan, yang hampir memenuhi kriteria yang diidealisasikan. Walaupun kriteria tersebut membutuhkan interpretasi dan menjadi pembicaraan pada waktu pengangkatan. Pada saat di- angkat, ada kecenderungan kuat dari idealisasi ke fungsionalisasi—dari pemimpin yang baru diangkat yang diidealisasikan kelompok menjadi “a cult leader”, sebagai pemimpin yang mengaktifkan nilai-nilai yang diidealkan, dan nilai kultus, yang mana mereka ditekan untuk menyesuai kan. Hal ini yang menjadi masalah bagi pemimpin karismatik yang memimpin a cult of their own personality dan paling mudah untuk menangani hal ini dengan mengusahakan pemapanan kultus yang lain. Sekali seorang walikota terpilih, dia dan yang lain dalam kelompok membentuk dan sekaligus juga dibentuk pada waktu yang sama oleh lahirnya tema-tema kepemimpinan. Dalam situasi tertentu, terutama pada waktu partisipan yang banyak, akan banyak tema kepemimpinan yang lahir secara simultan. Apakah tema-tema tersebut? Dan berasal dari mana? Tema kepemimpinan muncul dari proses on-going dari interaksi kelompok di mana orang dan identitas kolektif diiterasi dan transfor- masi kan secara potensial. Tema kepemimpinan muncul selamanya dan mempunyai makna virtual yang tidak terbatas bagi sebuah kelompok. Pada masa Romawi, tema kepemimpinan adalah “manusia yang bijak- sana”, dan dalam organisasi militer tema keberanian. Sedangkan dalam organisasi bisnis, visioner, dan berani serta jeli. 213 Dari hasil penelitiannya di beberapa organisasi pemerintah, Wilson menyimpulkan bahwa kepemimpinan seorang walikota merupakan salah satu faktor penting keberhasilan dan kegagalan organisasi publik. Sedangkan dua faktor lainnya adalah, pertama, bagaimana melaksanakan tugas kritis critical task, yakni anggota organisasi memecahkan masalah dalam lingkungan tertentu seperti tentara Jerman memecahkan masalah kecanggihan teknologi tentara Perancis, atau LP Texas me- mecahkan masalah lingkungan kritis: temperamen implusif dan agresif serta keharmonisan antar napi senior dengan melaksanakan tugas kritis, yaitu elaborasi dan pelaksanaan aturan secara tepat, cukup, dimengerti dan tegas. Sekolah Carver menghadapi masalah lingkungan kritis seperti ketakutan, kekacauan dan dismoralitas siswa dan guru, dengan kepemimpinan yang visioner dan kuat, memotivasi siswa dan menjaga kebersihan sekolah. Kedua, masing-masing organisasi publik yang sukses memiliki tingkat otonomi reasonable. Kepemimpinan walikota yang visioner sangat dibutuhkan untuk mendorong inovasi organisasi, yang ditandai dengan visi yang bersifat top down dan menstimulasi bawahan, yang mempunyai komitmen emosional berdasarkan pada visi dan karisma pemimpin tersebut. 26 Perilaku pemimpin selalu mengkomunikasikan visi, mendorong, mem- berikan isnpirasi dan melakukan persuasi serta perubahan. Pemimpin tipe ini mempengaruhi bawahan dan team kerja dengan cara: • membimbing dan mengajarkan ketrampilan kepada bwahan dan team kerja; • mendelegasikan kewenangan, mendorong dan bekerjasama dengan bawahan dan team kerja • menciptakan kondisi untuk lahirnya kepemimpinan dalam sub- organisasi • memberikan ruang untuk belajar pada bawahan dari kesalahan yang dilakukan. 27 Organisasi 28 yang dimaksudkan Dooley dan kawan-kawan adalah struktur organisasi yang mampu mengadopsikan ide-ide inovatif dalam bentuk lat yang lebih lanjut dapat memfasilitasi komunikasi dan bekerja lintas fungsi. Struktur hanya merupakan gambaran posisi dan pembagian kerja serta kewenangan dalam organisasi dan hanya merupa- 214 kan gambaran dinamis. Proses inovasi lebih banyak menyangkut dinamika interaksi didalam organisasi, tindakan-tindakan organisasi serta ide-ide perubahan. Leach dan kawan-kawan 29 melihat ada lima dimensi dalam struktur dan proses organisasi, yaitu: • Diferensiasi dan integrasi. Diferensiasi mengacu kepada sejauh mana organisasi dipilah-pilah menjadi bagian dan unit-unit yang terpisah; dan integrasi mengacu kepada sejauh mana bagian-bagian organisasi bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan, kebijakan dan prosedur yang sama. • Sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi berarti pengambilan keputusan berada dipimpinan organisasi. Sedangkan desentralisasi berarti kewenangan pengambilan keputusan dilimpahkan kepada bawahan atau unit organisasi yang lebih kecil. • Spesialisasi dan generalisasi • Formalisasi tinggi dan rendah • Indenpendensi dan interdependensi.

b. Strategi dan Kinerja