288
kita dapat mengambil contoh pada penyediaan jasa rumah murah untuk golongan berpendapatan rendah. Seharusnya dari mekanisme
pasar, sebuah rumah dapat dijual oleh pe ngembang developer dengan harga 4.000.000 rupiah, sebagai aku mulasi biaya-biaya dari sejumlah
komponen produksi tanah, bahan bangunan, tenaga kerja, atau yang lainnya. Namun dalam kenyataannya, pengembang menjual harga
rumah per unit sejumlah 6.000.000 rupiah kepada konsumen, dengan argu mentasi dan realitas bahwa ia harus mengeluarkan biaya yang besar
untuk perizinan dari pemerintah. Dengan demikian, kon sumen harus menanggung “biaya siluman” sebesar lebih kurang 2.000.000 rupiah.
8. sistem Pelayanan sukarela
Sistem ini umumnya dilaksanakan di Indonesia yang dila kukan oleh lembaga-Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, baik yang ber-
ailiasi kepada organisasi keagamaan atau pun yang non-keagamaan. Organisasi Pemuda Kristen, sebagai contoh, memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu, tanpa bantuan atau subsidi dari pemerintah.
Ada dua jenis pelayanan sukarela: pelayanan sukarela non-kontrak dan pelayanan sukarela kontrak. Pelayanan su karela non-kontrak di-
laku kan oleh masyarakat sendiri kon sumen dan organisasi sukarela Voluntary Association, baik yang berkaitan de ngan pembayaran,
produksi maupun pelayanannya, tanpa campur tangan pemerintah, sebagai mana yang digambarkan pada gambar 6.10.
Gb. 7.10. Gb. 7.11.
Pelayanan Organisasi Pelayanan Organisasi Sukarela
dengan Kon trak
289
Sedangkan pelayanan publik dilakukan oleh organisasi sukarela melalui sistem kontrak, dengan melibatkan pihak swasta sebagai peng-
atur pelayanan. Namun, dapat saja peme rintah bertindak sebagai peng- atur pelayanan, sebagaimana yang dipraktekkan di Indonesia dalam
pengumpulan sampah. Pemerintah kota mendelegasikan pengum pulan sampah pada organisasi RT, yang selanjutnya merekrut tenaga dari
masyara kat itu sendiri yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bab berikutnya.
9. Pelayanan sendiri Self-Service
Jenis atau model pelayanan ini umumnya dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, baik yang tinggal di daerah pedesaan
maupun di daerah perkotaan. Pelayanan pe ngumpulan sampah waste collection di lingkungan rukun tetangga RT atau pun rukun warga
RW dilakukan sendiri oleh warga masyarakat. Masyarakat meng- organisir sendiri ke giatan ini dan memberikan imbalan kepada peng-
umpul sam pah dari uang atau dana yang dikumpulkan dari setiap rumah tangga. Banyak pelayanan publik yang dilakukan oleh masya-
rakat sendiri, seperti pelayanan pengurusan KTP di tingkat RT dan RW, kebersihan lingkungan, dan pembuatan bangunan atau sarana
ibadah.
Gb. 7.12. Pelayanan Sendiri
Sebagaimana dijelaskan dalam bab terdahulu, terdapat beberapa alternatif dalam kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta dalam
penyediaan pelayanan publik. Keikutserta an pihak swasta semata-mata untuk pertimbangan eisiensi ka rena keterbatasan kemampuan inansial
pemerintah dalam mem biayai semua pelayanan publik yang harus disediakan kepada masyarakat. Uraian berikut mencoba menjelaskan
keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur perkotaan.
290
10. Manajemen Kontrak