Analisis Tata Kelola Metode Analisis Data

Z ij = Rasio biaya transaksi rtc j = Rasio Biaya Transaksi terhadap biaya total TCj = Total Biaya Produksi Rptahun

4.5.5 Desain Kelembagaan

Metode desain kelembagaan dalam penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Pakpahan 1989 yang diacu dalam Suhana 2008. Desain kelembagaan dianalisis secara deskriptif yang didapatkan dari evaluasi hasil analisis kebijakan dan aransemen kelembagaan. Desain kelembagaan dicirikan menjadi tiga komponen utama, yaitu : a. Batas Yuridiksi, adalah hak atas batas wilayah kekuasaan atau batas otoritas yang dimiliki oleh suatu lembaga, atau mengandung makna keduanya. Batas yuridiksi mencakup penentuan siapa dan hal apa yang ada dalam suatu organisasi atau masyarakat. b. Hak Kepemilikan, adalah konsep hak dan kewajiban yang diatur oleh hukum, adat, tradisi, atau konsensus yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat dalam hal kepentingannya terhadap sumberdaya. Hak kepemilikan memiliki sumber kekuatan untuk mengakses dan mengatur sumberdaya atas dasar pengesahan dari masyarakat dimana dia berada. c. Aturan Representasi, adalah hal yang mengatur permasalahan aktor yang berpartisipasi terhadap proses pengambilan keputusan. Aturan representati menentukan alokasi dan distribusi sumberdaya yang akan berpengaruh pada biaya transaksi berupa biaya pembuatan keputusan. Mekanisme representasi yang efisien dapat menjadi arahan dalam meminimumkan biaya transaksi.

4.5.6 Analytic Hierarchy Process AHP

Pendekatan dengan metode AHP merupakan alternatif kebijakan yang digunakan untuk menilai kesesuaian kebijakan. AHP akan menganalisis hubungan antara elemen-elemen dalam satu hirarki dengan elemen-elemen lainnya ditingkat hirarki yang berbeda. Pengolahan horizontal pada metode AHP akan memperlihatkan tingkat pengaruh antara satu faktor terhadap sejumlah faktor lainnya pada tingkat hirarki dibawahnya. Pengolahan vertikal juga dilakukan untuk mengetahui besarnya tingkat alternatif dari strategi kebijakan yang dapat dipilih disertai dengan bobot yang dikandung oleh masing-masing elemen dalam hirarki terhadap tujuan utamanya. Langkah-langkah dalam metode AHP dijelaskan oleh Saaty 1993 adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan persoalan dan merinci alternatif solusi yang diinginkan. 2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajerial secara menyeluruh. Kebijakan dianalisis dengan penyusunan hirarki yang berkaitan dengan faktor yang berpengaruh terhadap fokus kebijakan pada level satu, kriteria kebijakan pada level dua, aktor pada level tiga, dan strategi kebijakan pada level empat. Struktur hirarki lengkap dapat dilihat pada Gambar 9. 3. Menyusun matriks berpasangaan untuk mengetahui kontribusi dan pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh pada tingkatan diatasnya. 4. Mendapatkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat matriks di langkah ke-3 sebanyak [nn-1]2 buah, dengan n adalah banyaknya komponen yang dibandingkan. Matriks perbandingan berpasangan diisi dengan menggunakan skala banding yang tertera pada Tabel 5 dengan berdasarkan pada judgement atau persepsi penilaian tingkat kepentingan suatu elemen dengan elemen lain oleh responden. 5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utan. Angka 1 – 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi sifat fokus hirarki X dibandingkan dengan Fj. Kasus lain jika Fi mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan Fj maka digunakan angka kebalikannya. Matriks dibawah garis diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya.