Analytic Hierarchy Process Analisis Kebijakan Ekonomi Kelembagaan Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran Kota Bandar Lampung
3 KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan hasil studi literatur mengenai potensi Pulau Pasaran sebagai sentra pengolahan ikan teri kering, didapatkan bahwa Pulau Pasaran dijadikan
sebagai kawasan minapolitan melalui pengembangan klaster pengolahan ikan teri. Hal tersebut mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat di Pulau Pasaran
yang hampir seluruhnya berprofesi sebagai pengolah ikan teri dari hulu sampai hilir. Pola rantai pemasaran hasil olahan ikan teri dijual kepada pedagang
pengumpul maupun langsung kepada konsumen tanpa ada mekanisme yang baku. Kondisi iklim usaha yang kurang kondusif mendorong dinas-dinas terkait untuk
meningkatkan kinerja sektor industri perikanan, sebagai upaya peningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Pulau Pasaran melalui pendekatan
kelembagaan. Strategi penguatan kelembagaan dilakukan melalui tahapan perintisan
kegiatan dengan memberikan pelatihan kepada pengolah ikan teri. Pengolah diberikan arahan untuk berorganisasi dan berpartisipasi dalam mengelola
sumberdaya perikanan yang ada. Pengolah juga diberikan pembinaan dan pendampingan secara intensif dengan meningkatkan kapasitas manajemen unit
usaha bersama. Oleh karena itu, peran stakeholders dari berbagai tingkatan sangat penting untuk memfasilitasi pengolah dalam mengakses sumberdaya lebih efisien.
Pembentukan klaster pengolahan ikan teri erat kaitannya dengan pembentukan desain kelembagaan baru di lingkup masyarakat Pulau Pasaran.
Analisis kelembagaan dilakukan dengan mengidentifikasi aturan main serta tata kelola yang akan dijalankan pada sistem klaster. Selanjutnya, analisis aktor juga
diidentifikasi untuk mengetahui derajat kepentingan dan pengaruh masing-masing aktor dalam mendukung sistem kelembagaan agar tidak terjadi tumpang tindih
dalam pengelolaan klaster. Aspek lainnya yang akan dianalisis adalah biaya transaksi dan rasio biaya transaksi terhadap biaya produksi dan total biaya
transaksi. Biaya transaksi akan mengindikasikan ke-efisienan suatu rezim pengelolaan sumberdaya terhadap total biaya transaksi yang dikeluarkan. Ketiga
aspek tersebut selanjutnya akan menjadi arahan strategi kebijakan bagi stakeholders sebagai upaya untuk meminimalisasi biaya transaksi dalam
pelaksanaan program klaster industri pengolahan ikan teri di Pulau Pasaran, Provinsi Lampung. Alur kerangka pemikiran penelitian tersaji pada Gambar 6.
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Penelitian
Keterangan : Lingkup penelitian
Aspek penelitian Titik balik penelitian
Pulau Pasaran daerah penghasil dan pengolah ikan teri
Klaster kelompok pengolah ikan teri Pulau Pasaran
Analisis Rasio Efisiensi Biaya
Transaksi Analisis kebijakan
Analisis Keragaan kelembagaan
Aransemen kelembagaan
Tata Kelola
Analisis Stakeholders
Rule of the game
Rekomendasi Kebijakan Biaya
transaksi Analytic
Hierarchy Process
Penetapan sebagai kawasan minapolitan