Manfaat Penelitian Analisis Kebijakan Ekonomi Kelembagaan Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran Kota Bandar Lampung

kemampuan produksi, dan spesifikasi yang meliputi site specify, physical asset specifity, dan human asset specifity.

2.3.1 Klasifikasi Biaya Transaksi

Menurut Furobotn dan Richter 2000 yang diacu dalam Yustika 2006 biaya transaksi adalah ongkos untuk menggunakan pasar dan biaya melakukan hak untuk memberikan pesanan di dalam perusahaan yang merupakan rangkaian biaya yang diasosiasikan untuk menggerakan dan menyesuaikan dengan kerangka politik kelembagaan. Biaya transaksi terbagi menjadi dua tipe, yaitu biaya transaksi tetap: investasi spesifik yang dibuat didalam menyusun kesepakatan kelembagaan, dan biaya transaksi variabel: biaya yang tergantung pada jumlah dan volume transaksi. Secara spesifik, biaya transaksi pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Biaya untuk menyiapkan kontrak sebagai biaya untuk pencarian dan informasi karena individuperusahaan membuat pengeluaran secara langsung seperti iklan, mengunjungi pelanggan yang prospektif dan pengeluaran tidak langsung seperti biaya komunikasi kepada pihak- pihak yang prospektif untuk melakukan pertukaran. b. Biaya untuk mengeksekusi kontrak berupa biaya negosiasi dan pengambilan keputusan seperti biaya pengumpulan informasi, kompensasi yang dibayar kepada penasehat, biaya untuk menyepakati keputusan di dalam kelompok. c. Biaya pengawasan dan pemaksaan kewajiban yang tertuang dalam kontrak seperti mengawasi waktu pengiriman yang disetujui, mengukur kualitas dan jumlah produk. Biaya transaksi manajerial meliputi : a. Biaya penyusunan, pemeliharaan, atau perubahan desain organisasi seperti biaya manajemen personal, investasi teknologi informasi, mempertahankan terhadap proses pengambilalihan, hubungan masyarakat, dan lobi. b. Biaya menjalankan organisasi yang dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu biaya informasi dan biaya yang diasosiasikan dengan transfer fisik barang dan jasa yang divisinya terpisah. Biaya transaksi politik yang berhubungan dengan penyediaan organisasi dan barang publik yang diasosiasikan dengan aspek politik, seperti biaya penawaran barang publik yang dilakukan melalui tindakan kolektif. Contoh biaya transaksi politik adalah 1 biaya penyusunan, pemeliharaan, dan perubahan organisasi politik formal dan informal; 2 biaya untuk menjalankan politik. Penjelasan tentang biaya transaksi juga dikemukakan menurut Dietrich 1994 biaya transaksi dapat dibagi menjadi biaya sebelum kontrak ex ante dan setelah kontrak ex-post. Biaya transaksi ex ante adalah biaya membuat draft, negosiasi, dan mengamankan kesepakatan, sedangkan biaya transaksi ex post adalah : a. Biaya kegagalan adaptasi ketika transaksi menyimpang dari kesepakatan yang telah dipersyaratkan. b. Biaya negosiasitawar menawar yang terjadi apabila upaya bilateral dilakukan untuk mengoreksi penyimpangan setelak kontrak ex post. c. Biaya untuk merancang dan menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan struktur tata kelola pemerintahan. d. Biaya pengikatan agar komitmen yang telah dilakukan dapat dijamin.

2.3.2 Efisiensi Biaya Transaksi

Menurut Williamson 1981 dua asumsi prilaku ketika analisis biaya transaksi beroperasi adalah rasionalitas terbatas dan prilaku oportunis yang secara umum termanifestasikan dalam wujud menghindari kerugian, penyimpangan moral, penipuan, melalaikan kewajiban, dan bentuk-bentuk prilaku strategis lain untuk menjelaskan pilihan sistem kontrak dan struktur kepemilikan perusahaan. Faktor yang paling mempengaruhi besaran biaya transaksi adalah sifat hak kepemilikan di dalam masyarakat. Lapisan ekonomi biaya transaksi terbagi menjadi tiga level. Kelembagaan tata kelola berupa kontrak interperusahaan, korporasi, birokrasi, dan non profit dibatasi oleh lingkungan kelembagaan. Efek primer dari perubahan lingkungan