Gambar 4. Determinasi Biaya Transaksi
Sumber : Yustika 2006 berdasarkan konseptual Beckmann 2004
2.4 Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan menurut Partowidagdo 1999 yang diacu dalam Marasabessy 2011 adalah ilmu yang menghasilkan informasi yang relevan
dengan kebijakan publik. Kebijakan yang diambil mempunyai biaya dan manfaat sosial bagi suatu kelompok tertentu. Analisis kebijakan memiliki tiga peranan
diantaranya : a.
Analisis objektif, yaitu analisis yang mengungkap fakta seperti aslinya dan membiarkan analis menyatakan kebenaran. Kepentingan klien adalah
nomor dua. b.
Pembela klien, yaitu analisis yang jarang memberikan kesimpulan yang definitif dan justru menggunakan kesamaran demi kepentingan klien.
c. Pembela isu, yaitu analisis yang jarang memberikan kesimpulan yang
definitif dan justru menguatkan kesamaran tersebut dan membuang hal-hal yang tidak menguntungkan jika diperkirakan hasil analisisnya tidak
mendukung pembelaan isu tersebut. Selain itu, analisis kebijakan menurut Dunn 1998 tidak hanya terbatas pada
pengujian teori deskriptif karena permasalahan kebijakan sangat kompleks. Teori- teori biasanya gagal untuk memberikan informasi yang memungkinkan para
pengambil kebijakan mengendalikan dan memanipulasi proses-proses kebijakan, sehingga dibutuhkan evaluasi maupun anjuran kebijakan. Analisis kebijakan
Biaya Transaksi Struktur tata kelola :
pasar, hybrid, hierarki, pengadilan, regulasi
dan birokrasi
Atribut transaksi : spesifikasi aset, ketidakpastian aset
Atribut prilaku dari pelaku: rasionalitas dan opotunisme
Kelembagaan lingkungan : hak
milik dan kontrak, budaya
menghasilkan informasi yang ada hubungannya dengan kebijakan yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah serta menghasilkan informasi
mengenai nilai-nilai dan arah tindakan yang lebih baik. Analisis kebijakan harus dilakukan dengan prosedur kebijakan agar dapat
menghasilkan informasi mengenai masalah kebijakan, masa depan kebijakan, aksi kebijakan, hasil kebijakan, dan kinerja kebijakan. Prosedur analisis kebijakan
yang dikembangkan oleh Quade dalam Dunn 1998 dapat diilustrasikan pada Gambar 5. Analisis kebijakan dapat dilakukan dengan mengikuti teknik
pendekatan analisis, yaitu : a.
Pendekatan empiris, adalah pendekatan yang menjelaskan sebab akibat dari kebijakan publik.
b. Pendekatan evaluasi, adalah pendekatan yang terutama berkenaan
dengan penentuan harga atau nilai dan beberapa kebijakan. c.
Pendekatan normatif, adalah pendekatan yang terutama berkenaan dengan pengusulan arah tindakan yang dapat memecahkan masalah
kebijakan.
Gambar 5. Analisis Kebijakan Berorientasi Permasalahan
Sumber : Quade dalam Dunn 1998
Pemecahan masalah dalam analisis kebijakan menggunakan prosedur deskripsi, prediksi, evaluasi, dan rekomendasi. Hubungan yang dikaitkan dengan segi waktu
Perumusan masalah
Kinerja kebijakan
Hasil kebijakan
Aksi kebijakan
Masa depan kebijakan
Masalah kebijakan
Evaluasi
Pemantauan Rekomendasi
Peramalan
Perumusan masalah
Perumusan masalah
Perumusan masalah