Batas Yurisdiksi Hak Kepemilikan

4 Lembaga Keuangan Mikro LKM yang diwawancarai untuk analisis hirarki proses adalah ketua Koperasi ISM-Mitra Usaha Bahari. Ketua koperasi sebagai pemegang keputusan pengelolaan koperasi juga memiliki kepentingan untuk berkoordinasi dengan stakeholders lainnya. 5 Kelompok Masyarakat Pengolah Ikan Teri Kelompok masyarakat yang diwawancarai adalah perwakilan dari tokoh masyarakat yang sudah lama menjalankan usaha pengolahan ikan teri. Berikut ini adalah struktur hirarki yang dibuat menggunakan Criterium Desision Plus. Gambar 24. Struktur Hirarki Keterangan : Tingkat 1 : Fokus permasalahan yang akan dipecahkan strategi kebijakan Tingkat 2 : Faktor yang menjadi pertimbangan dalam strategi kebijakan 1. Dukungan Kelembagaan DK 2. Dukungan Pemerintah DP 3. Ketersediaan Dana DA 4. Pengembangan Teknologi PT Tingkat 3 : Aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan, yaitu : 1. Kelompok Pengolah KM 2. Tim Teknis TK 3. Lembaga Keuangan Mikro LKM 4. Akademisi AK Tingkat 4 : Alternatif strategi kebijakan yang akan direkomendasikan, yaitu : 1. Pendampingan masyarakat PM 2. Pengembangan infrastruktur PI 3. Membuka akses pemasaran PH 4. Pemberian kredit usaha PK 5. Pelatihan dan transfer teknologi PT

8.2 Hasil Pengolahan Data Horizontal

Pengolahan data horizontal adalah menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat hirarki keputusan yang menunjukkan hubungan antar elemen di tingkat hirarki yang berbeda. Hasil pengolahan data pada masing-masing tingkat hirarki dengan tingkat konsistensi rasio 0,01 yang memenuhi syarat validasi hasil analisis persepsi responden adalah sebagai berikut : a. Aktor Aktor yang paling dominan pengaruhnya dalam dukungan kelembagaan adalah kelompok masyarakat pengolah ikan teri 0,383 dan tim teknis 0,358. Kelompok pengolah sebagai subjek yang memiliki kepentingan tinggi terhadap hasil olahan ikan teri memiliki kemampuan untuk melakukan pengorganisasian setiap individu pengolah ikan teri. Peran ini dilakukan oleh tokoh masyarakat yang dapat menggerakkan masyarakat Pulau Pasaran dan memiliki jejaring yang luas. Tokoh masyarakat dapat membentuk kepercayaan antar kelompok masyarakat pengolah ikan teri agar tercipta solidaritas yang kokoh. Peran tersebut juga didukung oleh Tim Teknis pengembangan klaster ikan teri. Tim teknis memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen dan kelembagaan kepada pengolah ikan teri. Koordinasi antar kedua pihak dapat meningkatkan trust dan kredibilitas yang berkelanjutan dalam pengelolaan potensi ikan teri Pulau Pasaran. Aktor yang dominan pengaruhnya dalam dukungan pemerintah adalah Tim Teknis pengembangan klaster 0,399. Tim teknis yang dibentuk berdasarkan surat keputusan walikota merupakan kelompok stakeholders yang multidisiplin. Tim teknis sebagai fasilitator sangat penting keberadaannya dalam mewujudkan iklim usaha yang kondusif dengan kebijakan yang mendukung sistem rantai pasok produk olahan ikan teri yang berdaya saing. Pendampingan, pembinaan, hingga