Metode Penelitian Economic Policy For Sustainable Large Pelagic Fisheries Management In East Flores Regency

Tabel 6. Formulasi model Fox, CYP, WH dan Schnute pada perhitungan surplus produksi lanjutan Model Rumus Schnute dimana: a = r; b = dan c = q CYP Ln dimana: a = ; b = dan c = Sumber: Zulbainarni 2012

4.4.2 Analisis Surplus Produksi Pendekatan Output

Analisis ini merupakan analisis produksi model Copes yang menggunakan harga, sehingga merubah kurva supply konvensional, menjadi backward bending supply, sehingga surplus ekonomi dapat diestimasi. Fokus pada signifikansi konsumen dan produsen surplus, pada level pemanfaatan sosial yang optimal. Perubahan konsumen surplus, menurut Fauzi dan Suzy 2005, dapat dihitung berdasarkan formula berikut dibawah ini. Namun dapat pula menggunakan luasan rumus segitiga. ∆�� = | - | ... 4.8 Dimana H a adalah produksi pada kondisi aktual, H p adalah produksi akibat depresiasi. Sedangkan perubahan pada surplus produksi dapat dihitung, dengan persamaan: ∆�� = p o h o - 2 + −4 + 2 ... 4.9 p o merupakan harga pada periode awal, h o adalah sustainable yield pada periode awal, c adalah biaya. Serta dan adalah koefisien sustainable yield. Sumber: Copes 1972 dalam Fauzi 2004 Gambar 8. Grafik kurva backward bending supply dengan kurva demand

4.4.3 Estimasi Degradasi Sumberdaya

Analisis degradasi merupakan analisis yang menggabungkan antara keadaan biologi lingkungan dengan sosial masyarakat. Kerangka analisis degradasi menggunakan hasil perhitungan produksi lestari. Jika dalam fungsi matematik, Fauzi dan Suzy 2005, memuliskan persamaan seperti dibawah ini: h at = qKE � − � ... 4.10 dimana: h at = produksi aktual pada periode t q = catchability coeffisien K = carrying capacity r = pertumbuhan alami E = input Maka dengan perhitungan produksi lestari tersebut, laju degradasi perikanan tangkap, berdasarkan Anna 2003, menjadi: ∅ D= 1 1+ ... 4.11

4.4.4 Estimasi Depresiasi Sumberdaya

Fauzi dan Suzy 2005, mengemukakan bahwa analisis depresisasi merupakan analisis untuk memonetisasi perubahan sumberdaya perikanan