Latar Belakang Economic Policy For Sustainable Large Pelagic Fisheries Management In East Flores Regency

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar magister pada program studi Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika. 2. Sebagai salah satu sumber informasi bagi para stakeholder, dalam upaya mengelola sumberdaya perikanan pelagis besar kawasan tersebut dalam menciptakan distribusi kesejahteraan yang merata, baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang dengan tetap memperhatikan kondisi ekologi lingkungan sumberdaya tersebut. 3. Serta dapat dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian selanjutnya. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis Besar

Potensi sumberdaya perikanan baik penangkapan laut maupun budidaya di NTT termasuk dalam potensi yang sangat layak untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil perikanan pada kedua jenis pemanfaatan tersebut, meskipun jumlah hasil budidaya tidak lebih besar dari jumlah perikanan laut. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, perikanan tangkap adalah suatu kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau pengumpulan hewan atau tanaman air yang hidup di laut atau perairan umum secara bebas. Wilayah penangkapan yang menjadi akses para nelayan di wilayah NTT adalah Laut Timor, Laut Flores, Laut Sawu hingga Samudera Hindia selatan, serta perairan-perairan lainnya yang berada diantara gugusan pulau-pulau. Tingkat konsumsi masyarakat NTT terhadap hasil perikanan dalam data BPS NTT 2011, menunjukan konsumsi yang cukup besar bila dibandingkan dengan wilayah lainnya, dengan nilai 8gram perhari perkapita. Selain memenuhi kebutuhan masyarakat NTT, prioritas utama dari hasil produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen luar NTT hingga luar negeri. Nilai ekspor NTT ditahun 2010, untuk komoditas ikan, crustacea dan molusca mencapai US 82.264. Hal ini juga ditunjukan dengan meningkatnya nilai PDRB NTT menurut lapangan usaha sektor perikanan, yang terus meningkat sejak tahun 2008, yaitu sebesar 950,2 milyar pada tahun 2008, 1.062,4 milyar pada tahun 2009 dan 1.199,1 milyar ditahun 2010, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 untuk setiap tahunnya BPS NTT, 2011 Jumlah rumah tangga nelayan pada tahun 2010 mencapai 41.685, dengan total alat tangkap sebanyak 13.437 pada tahun yang sama. Upaya penangkapan pada wilayah ini menggunakan berbagai jenis pancing pole and line dan pancing tonda, sedangkan untuk alat tangkap lainnya misalnya seperti, payang, pukat, jaring insang serta bagan tancap. Dominasi alat tangkap berdasarkan data tahun 2010, adalah gill net, pancing dan payang BPS NTT, 2011. Ikan pelagis adalah kelompok ikan yang sebagian besar hidupnya berada pada lapisan permukaan hingga kolom air mid layer. Ikan pelagis membentuk