Gambar 14. Kurva keseimbangan demand supply pada tingkat discount rate yang berbeda
Berdasarkan  Gambar  14,  dapat  diketahui  bahwa  semakin  besar  nilai discount rate, kurva penawaran semakin cepat berbalik, backward. Sama seperti
pada  perhitungan  dinamik  perikanan  tuna,  dimana  kurva  permintaan  yang  relatif cukup kecil, menyebabkan perpotongan kedua kurva hanya terjadi pada satu titik.
Jika  perpotongan  terjadi  lebih  dari  satu  titik,  maka  hal  tersebut  dapat  menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pengelolaan perikanan yang bertujuan untuk
merubah  keseimbangan  surplus  ekonomi  yang  dihasilkan,  dengan  beberapa estimasi kondisi yang berbeda.
5.2.2.8 Estimasi produksi lestari
Produksi  lestari  merupakan  produksi  yang  dihasilkan  oleh  suatu pemanfaatan,  dimana  tingkat  pemanfaatan  tersebut  tidak  melebihi  ambang  batas
ekologi  keberlanjutan  sumberdaya.  Produksi  lestari  merupakan  hubungan kuadratik  antara  hasil  tangkapan  dengan  upaya  tangkap.  Ambang  batas  yang
dimaksud  dalam  kajian  bioekonomi  adalah  MEY  yang  merupakan  produksi lestari  secara  ekonomi  maksimum  dan  MSY  yang  merupakan  produksi  lestari
maksimum.  Estimasi  produksi  lestari  secara  MSY,  variabel  yang  digunakan hanya  berupa  parameter  ekologi,  sedangkan  pada  hasil  produksi  lestari  secara
MEY,  menggunakan  parameter  ekologi  dan  ekonomi.  Nilai  MSY  dihitung berdasarkan  fungsi  logistik  model  GS  h  =  qxE.  Perhitungan  produksi  lestari
ini, menggunakan ketiga nilai pada parameter biologi r, q dan K, sehingga nilai parameter  tersebut  disubtitusi  kedalam  fungsi  logistik  model  GS,  berdasarkan
-5 5
10 15
20 25
30 35
40
-3 -2
-1 1
2 3
4 5
6
nilai E series selama sepuluh tahun, maka estimasi nilai produksi lestari perikanan cakalang  pertahun  dapat  diketahui.  Tabel  berikut  merupakan  estimasi  hasil
produksi lestari. Tabel 24. Hasil estimasi produksi lestari perikanan cakalang
Tahun Effort
Produksi Produksi
trip Aktual ton
Lestari ton
2003 8.500
2.388,791 3.026,850
2004 13.440
270,872 4.072,042
2005 47.360
867,811 -2.925,346
2006 46.400
525,255 -2.387,059
2007 16.130
1.010,315 4.420,480
2008 2.440
1.655,181 1.027,885
2009 2.608
544,154 1.093,930
2010 3.304
1.823,181 1.361,160
2011 2.867
2.215,165 1.194,678
2012 3.600
1.055,540 1.471,646
Sumber: Hasil Analisis Data 2014
Estimasi  produksi  lestari  pada  Tabel  24,  merupakan  hubungan  upaya tangkap  dengan  parameter  biologi,  dimana  hasil  tersebut  merupakan  cerminan
dari  pemanfaatan  yang  lestari.  Hasil  nilai  produksi  lestari  pada  tahun  2005  dan 2006 bernilai negatif, hal tersebut dikarenakan tingginya nilai upaya tangkap yang
dilakukan,  sehingga  pada  dua  tahun  tersebut  dapat  dikatakan  telah  terjadi kelebihan tangkap secara biologi.
5.2.2.9   Estimasi laju degradasi dan depresiasi
Perhitungan degradasi dan depresiasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar  laju  kehilangan  sumberdaya,  baik  secara  biologi  meupun  ekonomi.  Hasil
perhitungan  ini,  akan  berbanding  lurus  dengan  status  upaya  pemanfaatan  pada perhitungan  bioekonomi.  Data  yang  dibutuhkan  dalam  perhitungan  adalah  nilai
produksi  aktual  dan  produksi  lestari,  untuk  mengestimasi  laju  degradasi. Sedangkan  pada  estimasi  laju  depresiasi,  data  yang  diperlukan  adalah  rente
ekonomi.