Degradasi dan Depresiasi Sumberdaya

terakhir adalah mencari nilai konsistensi dari hasil bobot tersebut. Nilai rasio konsistensi harus 10 atau 10. Jika melebihi 10, maka penilaian masih acak sehingga perlu diulang kembali Marimin dan Nurul, 2010.

2.10 Studi Terdahulu

Beberapa studi penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah: Mainardi 2010, maximum sustainable yield and non-linear paths to steady-state equlibrium. Penelitian yang membangun konsep dari bioekonomi tradisional dengan menambahkan marginal return yang tidak konstan, perubahan target tangkapan serta perubahan stokastik. Memaparkan tentang hubungan surplus produksi dengan jenis hasil tangkapan, usaha, dengan jumlah stok yang non- linear. Misalnya dampak perubahan jenis hasil tangkapan, akan meningkatkan marginal return dalam upaya penangkapan. Syamsuddin 2008, analisis pengembangan perikanan cakalang Katsuwonus pelamis berkelanjutan di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kajian ini untuk mengukur tingkat teknologi penangkapan cakalang berdasarkan keramahan lingkungan, dengan membandingkan 4 alat tangkap yang digunakan yaitu, pole and line, mini purse seine, pancing ulur dan rawai serta optimasi kegiatan pemanfaatan sumberdaya. Dari hasil penelitian tersebut, persentase alat tangkap berkelanjutan menunjukan bahwa pancing tonda sebesar 84,09, pole and line sebesar 79,55, rawai sebesar 70,45 dan mini purse seine sebasar 63,64, karena keseluruhan bernilai lebih dari 60 maka dapat dikatakan bahwa pemanfaatan alat tangkap tersebut pada kondisi ramah lingkungan. Sedangkan pada hasil analisis bioekonomi, nilai pendugaan stok pada kondisi MEY sebesar 4.685,75 Ton, nilai produksi sebesar 2.165 Ton, jumlah trip sebanyak 3.273 dan dengan keuntungan sebesar Rp. 59.296.062.768. Nababan 2006, analisis dampak perdagangan ikan karang hidup konsumsi life reef fish food terhadap sumberdaya perikanan studi kasus di Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menjelaskan tentang, dampak perdagangan ikan karang terhadap input, biomas ikan serta manfaat ekonomi dan estimasi surplus ekonomi. Penelitian ini menggunakan dua analisis, yaitu analisis bioekonomi model CYP dan analisis perdanganan sumberdaya ikan karang hidup tersebut. hasil penelitian menyimpulkan bahwa telah terjadi penurunan produksi dan surplus ekonomi terhadap sumberdaya ikan karang hidup. Suzy 2003, model embedded dinamik ekonomi interaksi perikanan- pencemaran. Mengulas tentang estimasi dampak degradasi dan depresiasi sumberdaya perikanan akibat pencemaran secara dinamik. Depresiasi sumberdaya terjadi akibat aktivitas produksi dan non produksi. Kerugian ekonomi atau hilangnya rente potensial yang dihitung melalui nilai depresiasi cukup signifikan. Sehingga nilai analisis Rapfish menunjukan skala yang cukup rendah dalam nilai ekonomi. Coppola dan Sean 1998, a surplus production model with a nonlinear catch-effort relationship. Penelitian ini mengembangkan konsep tradisional surplus produksi dengan membangun konsep bioekonomi non-linear dalam jangka pendek, yang berdasarkan fungsi produksi Spillman. Serta menggunkanan model logistik dan pertumbuhan dengan analisis CYP. Hasil penelitian ini dengan menggunakan CYP sebagai ekspektasi menghasilkan nilai R 2 yang lebih besar dari model tradisional. Kemudian dalam penelitian tersebut juga mematahkan asumsi bahwa peningkatan effort secara terus menerus akan menghasilkan jumlah tangkapan yang tak terbatas. Purwanto 1988, bio-ekonomi penangkapan ikan: model statik. Merupakan penelitian dengan menggunkan dua model, yaitu model tradisional dengan asumsi harga ikan hasil tangkapan yang statik. Kemudian model yang memasukan unsur perubahan harga terhadap model bioekonomi. Hasil dari penelitian ini adalah surplus ekonomi akan diterima oleh produsen dan konsemen ketika, keseimbangan antara demand dan supply mencerminkan biaya marginal dalam suatu produksi.