Pencarian Informasi Analisis Sikap dan Kepuasan Petani terhadap Benih Kedelai (Studi Kasus Desa Sukamaju, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

70 Tabel 21. Sebaran Responden Berdasarkan Pengenalan Kebutuhan No Keterangan Kategori Jumlah orang Persentase 2 Harapan dari benih kedelai edamame yang sedang digunakan Hasil panen yang tinggi 29 72,5 Kualitas hasil yang baik 9 22,5 Waktu panen yang cepat 2 5,0 Total 40 100,0

7.2. Pencarian Informasi

Tahap selanjutnya dari proses pengambilan keputusan pembelian adalah pencarian informasi. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Informasi bagi konsumen dapat diperoleh dengan mengingat kembali informasi yang tersimpan dalam ingatannya dan juga mencari informasi dari luar. Pencarian informasi dalam penelitian ini dianalisis dengan mengajukan beberapa pertanyaan antara lain dari mana responden mengetahui informasi tentang benih kedelai edamame dan informasi mana yang paling penting untuk responden ketahui dalam membeli benih kedelai edamame. Sebaran responden berdasarkan pencarian informasi dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Sebaran Responden Berdasarkan Pencarian Informasi No Keterangan Kategori Jumlah orang Persentase 1 Sumber informasi mengenai kedelai edamame Diri sendiri Kelompok tani Keluarga 0 Penyuluh pertanian Lapang PPL 3 7,5 Kios 0 Lainnya Saung Mirwan 37 92,5 Total 40 100,0 71 Tabel 22. Sebaran Responden Berdasarkan Pencarian Informasi No Keterangan Kategori Jumlah orang Persentase 2 Informasi paling penting diketahui dari benih kedelai edamame yang sedang digunakan Harga benih terjangkau 2 5,0 Kualitas hasil yang baik 8 20,0 Varietas yang bagus Lainnya hasil yang tinggi 30 75,0 Total 40 100,00 Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi mengenai benih kedelai edamame paling banyak diketahui oleh 37 petani responden atau 92,5 persen adalah dari sumber lainnya. Sumber lainnya yang dimaksud adalah perusahaan Saung Mirwan yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran hortikultura, termasuk kedelai edamame di daerah Bogor. Hal tersebut dikarenakan PT Saung Mirwan yang pertama kali menanam dan juga mengenalkan kedelai edamame kepada petani sekitar melalui terjalinnya suatu kemitraan. Sementara itu sebanyak 3 petani responden atau 7,5 persen yang memperoleh informasi benih kedelai edamame dari Penyuluh Pertanian Lapang PPL. Masih rendahnya informasi dari PPL dikarenakan ketika PT Saung Mirwan mulai menanam kedelai edamame, pemerintah desa setempat belum menyediakan penyuluh untuk komoditi kedelai edamame. Selain itu, dari pihak PT Saung Mirwan memang telah memiliki penyuluh untuk kedelai edamame, sehingga petani responden lebih cepat dan mudah mengetahui informasi mengenai kedelai edamame dari PT Saung Mirwan. Dari sumber informasi yang diperoleh, maka informasi yang paling penting untuk petani responden ketahui dalam membeli benih kedelai edamame adalah informasi lainnya. Informasi lainnya yang dimaksud adalah hasil atau produktivitas kedelai edamame yang dipilih oleh 30 petani responden atau 75,0 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa produktivitas menjadi faktor penting dan wajib diketahui petani karena berpengaruh terhadap keuntungan yang akan diterima oleh petani. Informasi terbanyak kedua yang ingin diketahui adalah informasi mengenai kualitas dari benih kedelai edmame sebanyak 8 petani 72 responden atau 20,0 persen. Hal tersebut dikarenakan dengan kualitas yang baik, maka produktivitas yang dihasilkan pun juga akan baik. Sementara informasi mengenai harga benih kedelai edamame diketahui oleh 2 petani responden atau 5,0 persen. Hal ini berkaitan dengan daya beli dari petani sebagai konsumen yang juga berhubungan dengan pendapatan petani dari berusahatani.

7.3. Evaluasi alternatif