41 Keterangan :
Ao : Sikap terhadap objek
bi : Kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut -i
ei : Evaluasi mengenai atribut -i
n : Jumlah atribut yang menonjol
Komponen ei menggambarkan evaluasi dari atribut, diukur pada skala evaluasi lima angka yaitu dari skala satu “sangat tidak penting” sampai skala lima
“sangat penting”. Sedangkan komponen bi menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya atau seberapa kuat konsumen puas bahwa produk tertentu
memiliki atribut yang diberikan. Pengukuran tingkat kepercayaan sama dengan pengukuran tingkat kepentingan yang diukur pada skala evaluasi lima angka yaitu
skala satu “sangat tidak penting” sampai skala lima “sangat penting”, namun berbeda pada hal indikatornya. Pada penelitian ini, skala yang dipakai yaitu skala
dengan bobot nilai satu sampai dengan lima. Hal ini dilaksanakan karena kuesioner yang diberikan berupa pertanyaan tertutup yang telah tersedia pilihan
jawaban. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi yang umumnya pasti ganjil seperti tiga, lima, tujuh, dan sembilan.
Skala lima diplih karena dengan semakin banyak pilihan jawaban, maka jawaban responden semakin terwakili dan tentu disesuaikan dengan batas kemampuan dari
responden. Dalam penelitian ini, responden adalah petani kedelai edamame yang secara umum di lapang identik dalam hal keterbatasan waktu dan kemampuan,
sehingga skala lima diasumsikan cocok dengan karakter responden. Estimasi sikap terhadap setiap objek digunakan indeks
∑ b
i
e
i
dengan mengalikan setiap skor kepercayaan dengan skor evaluasi yang sesuai. Hasil
pencapaian akhir dari atribut-atribut akan berupa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, tahan atau tidak tahan dan lain-lain. Kuesioner untuk penilaian sikap
dan kepuasan ditunjukkan pada lampiran 3.
4.6.3. Metode Importance Performance Analysis IPA
Importance Performance Analysis IPA dapat menunjukkan tingkat
kepentingan dengan tingkat pelaksanaan kinerja atribut produk. Tingkat kepentingan tersebut akan diukur menggunakan skala Likert. Menurut Simamora
2002 skala Likert yang juga disebut summated ratings scale merupakan teknik
42 pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran. Skala Likert
merupakan indikator skala untuk mengukur tingkat kepentingan menurut persepsi konsumen dan tingkat pelaksanaan secara nyata yang ditunjukkan melalui
kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh dua faktor yaitu harapan konsumen akan kinerja sebuah produk dan kenyataan yang diterima
setelah mengkonsumsi produk tersebut. Konsumen akan merasa puas jika kinerja produk sama atau bahkan melebihi harapan konsumen dan sebaliknya, konsumen
akan merasa tidak puas jika kinerja produk ternyata tidak sesuai dengan harapan Santoso, 2005.
Tingkat kepentingan adalah seberapa penting suatu atribut bagi konsumen atau seberapa besar harapan konsumen terhadap kinerja suatu atribut. Tingkat
pelaksanaan kinerja adalah bagaimana kinerja yang telah diberikan oleh pihak perusahaan terhadap konsumen Umar, 2000.
Skala ini memungkinkan konsumen mengungkapkan perasaannya yang diekspresikan ke dalam sebuah kepuasan. Dengan demikian pada penelitian ini
menggunakan lima skala karena dengan semakin banyak pilihan jawaban, maka jawaban responden semakin terwakili dan tentu disesuaikan dengan batas
kemampuan dari responden. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Karena pilihan jawaban beerjenjang, maka setiap
jawaban bisa diberi bobot sesuai dengan intensitasnya. Dalam pengukuran tingkat kepentingan importance akan diberi peringkat dengan skala lima angka yaitu
dari skala satu “sangat tidak penting” sampai skala lima “sangat penting” yang dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Skala dan Kriteria Tingkat Kepentingan Atribut Benih Kedelai
Edamame Skala Kriteria
1 Sangat tidak penting
2 Tidak penting
3 Cukup penting
4 Penting 5 Sangat
Penting
43 Tabel 5 menunjukan skala yang akan menjadi ukuran pada atribut benih
kedelai edamame. Skala tersebut memerlukan suatu indikator yang jelas mengenai batasan dan artinya agar dapat diukur dengan benar dan memudahkan peneliti
dalam melakukan pengumpulan dan pengolahan data. Dalam analisis Importance Performance Analysis
IPA ini atribut yang digunakan tidak berjumlah delapan atribut, tetapi ada enam atribut yaitu produktivitas, ketahanan hama penyakit,
ketersediaan benih di pasar, keseragaman masak panen, daya tumbuh, dan jumlah polong. Hal ini dikarenakan dua atribut yaitu harga benih dan harga jual polong
tidak dapat dikategorikan dari sangat mahal sampai sangat murah karena responden dalam penelitian ini tidak seragam, sehingga tidak digunakan. Indikator
tersebut dapat ditentukan melalui penelusuran penelitian sebelumnya, artikel dari internet, dan informasi dari salah satu ketua kelompok tani serta produsen
sekaligus pengumpul kedelai edamame di Kecamatan Megamendung Tabel 6.
Tabel 6. Indikator Tingkat Kepentingan Atribut Benih Kedelai Edamame
No Atribut Indikator
1 Produktivitas Sangat tidak penting : Produktivitas edamame sangat tidak
penting jika produktivitas yang dihasilkan sangat rendah. Tidak penting : Produktivitas edamame t tidak penting jika
produktivitas yang dihasilkan rendah. Cukup penting : Produktivitas edamame cukup penting jika
produktivitas yang dihasilkan cukup tinggi. Penting : Produktivitas edamame penting jika produktivitas
yang dihasilkan tinggi. Sangat Penting : Produktivitas edamame sangat penting jika
produktivitas yang dihasilkan sangat tinggi.
2 Ketahanan hama penyakit
Sangat tidak penting : Ketahanan hama penyakit sangat tidak penting jika edamame sangat mudah terserang hama penyakit
dan sangat sulit dalam penanganannya. Tidak penting : Ketahanan hama penyakit tidak penting jika
edamame mudah terserang hama penyakit dan sulit dalam penanganannya.
Cukup penting : Ketahanan hama penyakit cukup penting jika edamame cukup mudah terserang hama penyakit dan cukup
sulit dalam penanganannya.
44
Tabel 6. Indikator Tingkat Kepentingan Atribut Benih Kedelai Edamame
No Atribut Indikator
3 Ketersediaan benih di pasar
Sangat tidak penting : Ketersediaan benih di pasar sangat tidak penting jika benih sangat sulit untuk dicari dan dibeli.
Tidak penting : Ketersediaan benih di pasar tidak penting jika benih sulit untuk dicari dibeli.
Cukup penting : Ketersediaan benih di pasar cukup penting jika benih cukup sulit untuk dicari dan dibeli.
Penting : Ketersediaan benih di pasar penting jika benih tidak sulit untuk dicari dan dibeli.
Sangat Penting : Ketersediaan benih di pasar sangat penting jika benih sangat tidak sulit untuk dicari dan dibeli.
4 Keseragaman masak panen
Sangat tidak penting : Keseragaman masak panen sangat tidak penting jika polong yang masak sangat tidak seragam.
Tidak penting : Keseragaman masak panen tidak penting jika polong yang masak tidak seragam.
Cukup penting : Keseragaman masak panen cukup penting jika polong yang masak cukup seragam.
Penting : Keseragaman masak panen penting jika polong yang masak seragam.
Sangat Penting : Keseragaman masak panen sangat penting jika polong yang masak sangat seragam.
5 Daya tumbuh
Sangat tidak penting : Daya tumbuh sangat tidak penting jika daya tumbuh edamame sangat tidak sesuai standarnya.
Tidak penting : Daya tumbuh tidak penting jika daya tumbuh edamame tidak sesuai standarnya.
Cukup penting : Daya tumbuh cukup penting jika daya tumbuh edamame cukup sesuai standarnya.
Penting : Daya tumbuh penting jika daya tumbuh edamame sangat sesuai standarnya.
Sangat Penting : Daya tumbuh sangat penting jika daya tumbuh edamame sangat sesuai standarnya.
6 Jumlah polong Sangat tidak penting : Jumlah polong sangat tidak penting jika
jumlah polongnya sangat tidak sesuai dengan keinginan pengumpul benih.
Tidak penting : Jumlah polong tidak penting jika jumlah polongnya tidak sesuai dengan keinginan pengumpul benih.
Cukup penting : Jumlah polong cukup penting jika jumlah polongnya cukup sesuai dengan keinginan pengumpul benih.
Penting : Jumlah polong penting jika jumlah polongnya sesuai dengan keinginan pengumpul benih.
Sangat Penting : Jumlah polong sangat penting jika jumlah polongnya sangat sesuai dengan keinginan pengumpul benih.
Dalam pengukuran tingkat kinerja performance terhadap atribut benih kedelai edamame dan kedelai juga menggunakan lima skala seperti tingkat
kepentingan importance. Namun, dengan kriteria yang berbeda sesuai dengan
45 atribut yang digunakan. Skala dan kriteria tingkat kinerja atribut benih kedelai
edamame dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Skala dan Kriteria Tingkat Kinerja Atribut Benih Kedelai Edamame
Atribut 1 2 3 4 5
Produktivitas Sangat rendah
Rendah Cukup Tinggi
Tinggi Sangat Tinggi
Ketahanan hama penyakit
Sangat rendah
Rendah Cukup Tinggi
Tinggi Sangat Tinggi
Ketersediaan benih di pasar
Sangat sulit diperoleh
Sulit diperoleh
Cukup mudah
diperoleh Mudah
diperoleh Sangat
mudah diperoleh
Keseragaman masak panen
Sangat tidak seragam
Tidak seragam
Cukup seragam
Seragam Sangat Seragam
Daya tumbuh Sangat tidak
tinggi Tidak
tinggi Cukup
tinggi Tinggi Sangat
tinggi Jumlah polong
Sangat tidak banyak
Tidak banyak
Cukup banyak
Banyak Sangat banyak
Sama halnya dengan tingkat kepentingan importance, tingkat kinerja performance juga memerlukan suatu indikator yang jelas mengenai batasan dan
artinya agar dapat diukur dengan benar dan memudahkan peneliti dalam melakukan penilaian. Indikator tingkat kinerja diuraikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Indikator Tingkat Kepercayaan Atribut Benih Kedelai Edamame
No Atribut Indikator
1 Produktivitas Sangat rendah : 30-34 kg100m
2
Rendah : 35-39 kg100m
2
Cukup tinggi : 40-44 kg100m
2
Tinggi : 45-49 kg100m
2
Sangat Tinggi : 50 kg100m
2
2 Ketahanan hama penyakit
Sangat rendah : hampir seluruh terserang hama kupu-kupu putih dan ulat.
Rendah : lebih dari 50 terserang hama kupu-kupu putih dan ulat.
Cukup tinggi : 50 terserang hama kupu-kupu putih dan ulat. Tinggi : kurang dari 50 terserang hama kupu-kupu putih dan
ulat. Sangat Tinggi : hampir tidak ada tanaman terserang hama kupu-
kupu putih dan ulat.
46
Tabel 8. Indikator Tingkat Kepercayaan Atribut Benih Kedelai Edamame
No Atribut Indikator
3 Ketersediaan benih di pasar
Sangat sulit diperoleh : Hanya dijual pada tempat tertentu dengan jumlah yang terbatas.
Sulit diperoleh : Hanya dijual pada pedagang besar. Cukup mudah diperoleh : Tersedia namun dengan persediaan
yang terbatas. Mudah diperoleh : Mudah dicari dan memiliki persediaan yang
banyak. Sangat mudah diperoleh : Mudah dicari dan dibeli dengan
persediaan yang sangat banyak.
4 Keseragaman masak panen
Sangat tidak seragam : hampir seluruh tanaman tidak masak Tidak seragam : kurang dari 50 tanaman masak
Cukup seragam : 50 tanaman cukup masak Seragam: lebih 50 tanaman masak
Sangat seragam : hampir seluruh tanaman masak
5 Daya tumbuh Sangat tidak tinggi : 70
Tidak tinggi : 70-74 Cukup tinggi : 75-80
Tinggi : 81-85 Sangat tinggi : 86
6 Jumlah polong
Sangat tidak banyak : tidak ada polong Tidak banyak : 1 polong
Cukup banyak : 2 polong banyak : 3 polong
Sangat banyak : 3 polong
Skala dan indikator untuk tingkat kepentingan importance dan tingkat kinerja performance digunakan untuk bobot atau skor penilaian atribut pada
metode IPA dan CSI. Hasil dari perhitungan metode Importance Performance Analysis
IPA yang dilakukan pada tingkat kepentingan importance dan tingkat kinerja performance berupa rata-rata skor yang akan diplotkan ke dalam
diagram kartesius. Perhitungan tersebut dapat dijabarkan dengan rumus sebagai berikut :
n Xi
X
∑
= n
Yi Y
∑
= Keterangan :
X = Skor rata-rata tingkat kinerja produk
Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan responden
X
i
= Total skor tingkat kinerja dari seluruh responden Y
i
= Total skor tingkat kepentingan dari seluruh responden n
= Jumlah responden
47 Penilaian hasil IPA tersebut digolongkan ke dalam rentang skala untuk
menentukan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut dengan menggunakan skala numerik linear Simamora, 2002. Rentang skala diperoleh melalui rumus
sebagai berikut : RS = m-n
b Di mana :
m : Skor tertinggi
n : Skor terendah
b : Jumlah kelas atau kategori yang akan disusun
Pada penelitian ini akan digunakan rentang skala sebagai berikut : RS = 5-1
= 0,8 5
Rentang skala ini digunakan untuk penilaian skor pada kriteria tingkat kepentingan important pada metode analisis IPA, rentang skalanya adalah
sebagai berikut : 1,00 – 1,80 = sangat tidak penting
1,81 – 2,60 = tidak penting 2,61 – 3,40 = biasa
3,41 – 4,20 = penting 4,21 – 5,00 = sangat penting
Sedangkan untuk tingkat kinerja performance skala dan kriteria yang digunakan sebagai berikut :
1,00 – 1,80 = sangat tidak penting 1,81 – 2,60 = tidak penting
2,61 – 3,40 = biasa 3,41 – 4,20 = penting
4,21 – 5,00 = sangat penting Hasil perhitungan akan diplotkan pada diagram kartesius. Diagram
kartesius terbentuk dari dua sumbu yaitu sumbu X dan Y yang terbagi atas empat
48 kuadran yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik
X,Y. Nilai pada diagram kartesius diperoleh dari rumus sebagai berikut :
K i
X X
n i
∑
=
=
1
K i
Y Y
n i
∑
=
=
1
Keterangan :
X
= Rata-rata dari skor rata-rata skor tingkat kinerja produk
Y
= Rata-rata dari skor rata-rata skor tingkat kepentingan responden X
= Skor rata-rata tingkat kinerja produk Y
= Skor rata-rata tingkat kepentingan responden n
= Jumlah responden K
= Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan responden Diagram kartesius diperlukan dalam menjelaskan hubungan antara tingkat
kinerja dari produk dengan tingkat kepentingan responden. Diagram kartesius ini terdiri atas empat kuadran yaitu kuadran I yang merupakan daerah prioritas utama,
kuadran II merupakan daerah yang harus dipertahankan, kuadran III merupakan daerah prioritas rendah dan kuadran IV merupakan daerah berlebihan. Diagram
kartesius dapat dilihat pada Gambar 3.
Y : Tingkat kepentingan
Kuadran I Kuadran II Prioritas Utama Pertahankan Prestasi
Y Kuadran III Kuadran IV
Prioritas Rendah Berlebihan X : Tingkat kinerja
X
Gambar 3. Diagram Kartesius
Sumber : Umar 2000
49 Keterangan :
1. Kuadran I Prioritas Utama merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor
yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan. Pada kuadran ini menunjukkan
bahwa atribut benih kedelai edamame yang diangap penting oleh konsumen, namun pada kenyataannya produsen belum melaksanakannya sesuai dengan
harapan petani sebagai konsumen. Oleh karena itu, atribut yang terdapat dalam benih kedelai edamame harus menjadi prioritas utama untuk
ditingkatkan karena pada keadaaan ini tingkat kepuasan konsumen masih rendah.
2. Kuadran II Pertahankan Prestasi merupakan wilayah yang memuat faktor-
faktor yang dianggap penting oleh konsumen dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan adalah sesuai dengan yang dirasakan sehingga tingkat
kepuasannya relatif tinggi. Pada kuadran ini menunjukkan bahwa atribut benih kedelai edamame yang diangap penting oleh konsumen telah sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh petani sebagai konsumen. Pada keadaaan ini tingkat kepuasan konsumen relatif tinggi, sehingga seluruh atribut yang
berada pada kuadran II ini harus tetap dipertahankan. 3.
Kuadran III Prioritas Rendah merupakan wilayah yang memuat faktor- faktor yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataannya
kinerjanya tidak terlalu istimewa. Pada kuadran ini menunjukkan bahwa atribut benih kedelai edamame yang dianggap kurang penting oleh konsumen
dan pada kenyataannya kinerjanya biasa saja atau tidak terlalu istimewa. Pada keadaaan ini tingkat kepuasan konsumen relatif rendah, sehingga produsen
belum terlalu penting untuk meningkatkan atribut yang berada pada kuadran III ini.
4. Kuadran IV Berlebihan merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor
yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan terlalu berlebihan. Pada kuadran ini menunjukkan bahwa atribut benih kedelai
edamame dianggap penting dan kinerjanya dinilai berlebihan oleh konsumen. Pada keadaaan ini kinerja produk lebih tinggi dari tingkat kepentingan
konsumen, sehingga perlu menurunkan kinerja agar dapat mengefisiensikan
50 sumberdaya atau juga dapat dipertahnakan sebagai antiisapsi terhadap
perubahan selera dari konsumen.
4.6.4. Metode Customer Satisfaction Index CSI