Rangkuman Analisis Sikap dan Kepuasan Petani terhadap Benih Kedelai (Studi Kasus Desa Sukamaju, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

96 Sedangkan atribut yang termasuk ke dalam kuadran IV berlebihan adalah produktivitas dan jumlah polong. Daerah berlebihan merupakan daerah dengan atribut yang kurang penting dan dirasa berlebihan oleh petani responden. Sama halnya juga pada atribut produktivitas, produktivitas kedelai edamame lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai, sehingga petani merasa lebih memilih kedelai edamame daripada kedelai. Begitu pula untuk atribut jumlah polong sama pada kedelai edamame yang petani responden rasa berlebihan karena ada atribut yang menjadi pertimbangan lebih penting dibandingkan dengan jumlah polong.

9.3. Rangkuman

Importance Performance Analysis IPA Benih Kedelai Edamame dan Kedelai Pengkajian pada benih kedelai dilakukan untuk memberikan informasi mengenai beberapa atribut yang terkait dengan kedelai edamame. Informasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Pengelompokkan Atribut Benih Kedelai Edamame dan Kedelai Berdasarkan Hasil Importance Performance Analysis IPA Kuadran Atribut Benih Kedelai Edamame Kedelai I A3 Ketersediaan benih di pasar A5 Daya tumbuh II A1Produktivitas A4 Keseragaman masak panen A4 Keseragaman masak panen III A2 Ketahanan hama penyakit A2 Ketahanan hama penyakit A3 Ketersediaan benih di pasar IV A5 Daya tumbuh A6 Jumlah polong A1 Produktivitas A6 Jumlah polong Berdasarkan data pada Tabel 32, atribut-atribut yang telah dianalisis sesuai hasil IPA adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan benih di pasar Pada benih kedelai edamame, atribut ketersediaan benih berada pada Kuadran I yang menunjukkan bahwa kinerja atribut dinilai lebih rendah dari yang 97 diharapkan oleh petani, artinya belum memuaskan petani. Di lapang masih terjadi adanya keterbatasan petani dalam mendapatkan benih kedelai edamame. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan jumlah benih dari produsen. Lain halnya pada benih kedelai atribut ketersediaan benih di pasar berada pada kuadran III yaitu prioritas rendah. Di mana pada Kuadran III menunjukkan atribut yang dinilai kurang penting dan kinerjanya pun tidak istimewa. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam mendapatkan benih kedelai begitu mudah, sehingga menjadi dianggap kurang penting bagi petani. Walaupun pada kenyataanya saat ini di lapang petani responden banyak yang menggunakan benih kedelai edamame. Akan tetapi, kondisi tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan masih ada peluang bagi petani responden untuk memilih benih kedelai dilihat dari segi atribut ketersediaan benih yang mudah diperoleh di pasar. 2. Produktivitas Atribut produktivitas pada benih kedelai edamame berada pada Kuadran II yang menunjukkan bahwa kepentingan dan kinerja dari atribut produktivitas dinilai telah sesuai dengan harapan petani, sehingga mencapai tingkat kepuasan yang relatif tinggi. Sementara pada kedelai, atribut produktivitas berada pada Kuadran IV yang menunjukkan kepentingan produktivitas dinilai penting oleh petani, namun kinerja produk dinilai terlalu berlebihan, artinya melebihi dari harapan konsumen. Begitu juga pada kedelai, bisa menjadi alternatif pilihan bagi petani selain menggunakan kedelai edamame karena kinerjanya dinilai telah melebihi harapan dari petani. 3. Keseragaman masak panen Posisi atribut keseragaman masak panen pada benih kedelai edamame berada pada Kuadran II yang menunjukkan bahwa kepentingan dan kinerja dari atribut keseragaman masak panen dinilai telah sesuai dengan harapan petani, sehingga mencapai tingkat kepuasan yang relatif tinggi. Sama halnya dengan benih kedelai. Begitu juga pada kedelai, bisa menjadi alternatif pilihan bagi petani selain menggunakan kedelai edamame karena kinerjanya dinilai telah melebihi harapan dari petani. 98 4. Ketahanan hama penyakit Atribut ketahanan hama penyakit untuk kedua benih yaitu benih kedelai edamame dan kedelai berada pada Kuadran yang sama yaitu Kuadran III yang menunjukkan atribut ketahanan hama penyakit dinilai kurang penting dan kinerjanya pun tidak istimewa, sehingga kepuasan konsumen relatif rendah. Oleh karena itu, agar kepuasan petani sebagai konsumen dari benih kedelai edamame dan kedelai meningkat, maka masih perlu diperbaiki dari segi atribut ketahanan hama penyakit. 5. Daya tumbuh Pada benih kedelai edamame, atribut daya tumbuh berada pada Kuadran IV yang menunjukkan kepentingan daya tumbuh dinilai penting oleh petani, namun kinerja produk dinilai terlalu berlebihan, artinya melebihi dari harapan konsumen. Sementara pada kedelai, atribut daya tumbuh berada pada Kuadran I yang menunjukkan bahwa kinerja atribut dinilai lebih rendah dari apa yang diharapkan oleh petani, sehingga belum memuaskan petani. Walaupun harus diperbaiki dari segi atribut daya tumbuhnya, namun kondisi tersebut menunjukkan bahwa dari segi daya tumbuh, kedelai dapat menjadi alternatif pilihan bagi petani selain menggunakan kedelai edamame. 6. Jumlah polong Posisi atribut jumlah polong pada benih kedelai edamame dan kedelai sama yaitu berada pada pada Kuadran IV yang menunjukkan kepentingan jumlah polong dinilai penting oleh petani, namun kinerja produk dinilai terlalu berlebihan, artinya melebihi dari harapan konsumen. Hal ini dikarenakan jumlah polong yang terdapat pada kedua benih dinilai sudah banyak, sehingga melebihi apa yang menjadi harapan dari petani sebagai konsumen. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bagi petani untuk menggunakan benih kedelai juga karena dilihat dari kepuasan, petani sebagai konsumen telah mencapai pada tingkat kepuasan yang relatif tinggi, bahkan lebih dari yang diharapkan.

9.4. Indeks Kepuasan Konsumen Customer Satisfaction Index