Evaluasi alternatif Analisis Sikap dan Kepuasan Petani terhadap Benih Kedelai (Studi Kasus Desa Sukamaju, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

72 responden atau 20,0 persen. Hal tersebut dikarenakan dengan kualitas yang baik, maka produktivitas yang dihasilkan pun juga akan baik. Sementara informasi mengenai harga benih kedelai edamame diketahui oleh 2 petani responden atau 5,0 persen. Hal ini berkaitan dengan daya beli dari petani sebagai konsumen yang juga berhubungan dengan pendapatan petani dari berusahatani.

7.3. Evaluasi alternatif

Tahapan ketiga dalam proses keputusan pembelian konsumen adalah evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, petani sebagai konsumen membandingkan berbagai pilihan benih komoditi yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dari sekian banyak benih yang mereka ketahui dari informasi yang diperoleh. Untuk mengidentifikasi sikap responden pada tahapan ini diajukan pertanyaan yaitu mengenai hal atribut apa yang dipertimbangkan oleh responden dalam membeli benih kedelai edamame. Proses dari evaluasi alternatif ini terkait dengan delapan atribut yang dipertimbangkan oleh petani responden ketika akan membeli benih kedelai edamame. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 21 petani responden atau 52,5 persen menyatakan bahwa produktivitas merupakan atribut yang paling dipertimbangkan dalam pembelian benih kedelai edamame. Selanjutnya yang kedua sebanyak 8 petani responden atau 20,0 persen mempertimbangkan atribut harga jual polong dan ketiga sebanyak 5 petani responden atau 12,5 persen mempertimbangkan atribut ketahanan hama penyakit dari kedelai edamame. Petani responden terbanyak mempertimbangkan atribut produktivitas dalam pembelian benih kedelai edamame karena dengan produktivitas yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi pula bagi petani. Atribut harga jual polong juga banyak menjadi pertimbangan petani responden karena terkait dengan produktivitas. Produktivitas tinggi yang didukung harga jual polong tinggi, tentu menjadi harapan bagi petani akan memberikan pendapatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, petani cenderung akan mencari benih kedelai edamame dengan produktivitas yang tinggi. Berikutnya atribut yang menjadi pertimbangan adalah atribut ketahanan terhadap hama penyakit. Atribut ketahanan terhadap hama penyakit ini juga 73 berkaitan dengan produktivitas, di mana dengan tingkat ketahanan hama penyakitnya tinggi, produktivitas yang dihasilkan dapat tinggi yang pada akhirnya harapan petani menerima pendapatan tinggi cenderung bisa diperoleh. Pertimbangan lain dalam membeli benih kedelai edamame adalah harga benih menurut sebanyak 2 petani responden atau 5,0 persen. Hal ini berkaitan dengan daya beli dari petani sebagai konsumen yang juga berhubungan dengan pendapatan petani dari berusahatani. Atribut ketersediaan benih di pasar juga sebanyak 2 petani responden atau 5,0 persen karena dengan mudahnya ketersediaan benih di pasar, akan memudahkan petani untuk mendapatkannya. Atribut daya tumbuh dan jumlah polong yang masing-masing dipertimbangkan oleh 1 petani responden atau sebesar 2,5 persen. Hal tersebut akan terkait dengan produktivitas dan harga jual polong dari kedelai edamame yang dapat diterima petani. Sebaran responden berdasarkan evaluasi alternatif dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Sebaran Responden Berdasarkan Evaluasi Alternatif No Keterangan Kategori Jumlah orang Persentase 1 Atribut yang dipertimbangkan ketika akan membeli benih kedelai edamame Harga benih 2 5,0 Harga jual polong 8 20,0 Produktivitas 21 52,5 Ketahanan hama penyakit 5 12,5 Ketersediaan benih di pasar 2 5,0 Keseragaman masak panen Daya tumbuh 1 2,5 Jumlah polong 1 2,5 Total 40 100,0

7.4. Keputusan Pembelian