27 pelanggan. Pemakaian konsep tingkat kepentingan akan dapat diperoleh persepsi
yang lebih jelas mengenai pentingnya atribut tersebut dimata pelanggan. Apabila skor tingkat kinerja sesungguhnya lebih atau sama dengan harapan atau tingkat
kepentingan maka responden dikategorikan puas, sedangkan bila tingkat pelaksanaan sesungguhnya kurang dari harapan atau tingkat kepentingan
responden dikategorikan tidak puas. Diagram Kartesius akan terdiri dari empat buah kuadran yang terjadi
karena pembatasan sumbu x dan sumbu y. Hasil perhitungan rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat pelaksanaankinerja merek nilai x dan rata-rata dari skor
rata-rata bobot tingkat kepentingan nilai y selanjutnya akan dipetakan pada Diagram Kartesius tersebut. Selanjutnya berdasarkan diagram tersebut dapat
ditentukan alternatif strategi sesuai posisi atribut pada setiap kuadran.
3.1.7. Customer Satisfaction Index CSI
Customer Satisfaction Index CSI merupakan suatu ukuran keterkaitan
konsumen kepada suatu merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang kemungkinan seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada
merek tersebut didapati adanya perubahan, baik mengenai harga maupun atribut lainnya. Metode ini digunakan untuk mengukur indeks kepuasan konsumen
Customer Satisfaction Index dari tingkat kepentingan importance dan tingkat kinerja performance yang berguna untuk pengembangan program pemasaran
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Kedelai merupakan salah satu dari komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman
palawija yang kaya akan protein yang memiliki arti penting dalam industri pangan dan pakan. Sebagai sumber protein nabati, kedelai umumnya dikonsumsi dalam
bentuk produk olahan, yaitu tempe, kecap, tauco, susu kedelai, tahu, dan berbagai bentuk makanan ringan Sudaryanto dan Swastika, 2007. Selain dikonsumsi
dalam bentuk produk olahan, kedelai juga dapat dikonsumsi secara segar seperti kedelai edamame.
28 Hasil penelitian yang dilakukan antara BB-Biogen dan Asian
Vegetables Research and Development Centre AVRDC menunjukkan bahwa
edamame berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia dengan terdapat 56 koleksi plasma nutfah edamame dalam Bank Gen BB-Biogen pada tahun 2007 Asadi,
2009. Agar mutu benih yang diperoleh baik, maka perbanyakan benih edamame dilakukan di dataran tinggi.
Di Indonesia, kedelai edamame mulai ditanam pada tahun 1988 yaitu di Megamendung, Bogor Jawa Barat Noertjahyo diacu dalam Meidyawati, 2006.
Salah satu desa yang berpotensi mengembangkan kedelai edamame di Megamendung adalah Desa Sukamaju. Dengan potensi yang dimiliki berupa
potensi alam dan sumber daya manusia, Desa Sukamaju telah berusaha dalam mengusahakan kedelai edamame. Setelah mengenal kedelai edamame, terjadi
adanya penurunan jumlah petani dari yang sebelumnya telah berusahatani kedelai. Banyak petani di Desa Sukamaju berpindah dari berusahatani kedelai menjadi
kedelai edamame. Dulu budidaya kedelai edamame di Desa Sukamaju masih menggunakan
benih yang berasal dari PT Mitra Tani Dua Tujuh, Jember
.
Dengan jumlah
pembelian yang terbatas menyebabkan petani kesulitan dalam mendapatkan benih. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tahun 2009 PT Saung Mirwan berusaha
membudidayakan benih secara mandiri, namun permintaan akan benih masih melebihi penawaran benih yang ada yaitu sekitar 110-120 kg per mingguya.
Adanya penurunan jumlah petani dari yang sebelumnya berusahatani kedelai menjadi kedelai edamame dan masih adanya keterbatasan ketersediaan
benih di pasar dalam mendapatkan benih akan memberikan respon yang berbeda bagi petani sebagai konsumen. Padahal benih merupakan salah satu faktor penting
bagi petani dalam mengusahakan suatu komoditi, termasuk kedelai edamame. Dengan benih bermutu yang tercermin melalui atribut-atribut yang melekat pada
benih, akan berpengaruh pada keputusan pembelian oleh petani. Petani sebagai konsumen berharap memiliki sikap positif dan kepuasan
yang tinggi terhadap komoditi yang telah ditentukan untuk ditanam. Hal ini sangat berkaitan dengan sikap dan kepuasan terhadap atribut-atribut yang paling penting
dan menjadi pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian benih..
29 Sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam membeli benih kedelai
edamame, petani pertama kali akan merespon terhadap atribut-atribut apa saja yang ada pada benih tersebut sehingga sesuai dengan harapan petani. Di mana
pada akhirnya petani mampu mengevaluasi benih tertentu dalam memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian yang bertujuan untuk
mengetahui sikap dan kepuasan petani terhadap atribut benih kedelai edamame di Bogor, khususunya Desa Sukamaju.
Penelitian ini dilakukan terhadap petani responden yang pernah menanam benih kedelai edamame dan kedelai. Masing-masing respoden akan dianalisis
mengenai karakteristik, proses pengambilan keputusan pembelian, sikap, dan kepuasan terhadap atribut benih kedelai edamame.
Dalam penelitian ini, tujuan mengenai karakteristik dan proses keputusan pembelian akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Sikap petani terhadap
atribut benih kedelai edamame akan dianalisis menggunakan model Multiatribut Fishbein. Penilaian mengenai tingkat kepentingan dan kinerja dianalisis
menggunakan metode Importance Performance Analysis IPA. Sedangkan untuk tingkat kepuasan akan dianalisis dengan menggunakan analisis Customer
Satisfaction Index CSI. Atribut-atribut yang digunakan pada penelitian ini ada
delapan atribut yaitu harga benih, harga jual, produktivitas, ketahanan hama penyakit, ketersediaan benih di pasar, keseragaman masak panen, daya tumbuh,
dan jumlah polong. Penentuan atribut tersebut mengacu pada atribut yang biasa digunakan pada penelitian terdahulu, di mana disesuaikan dengan topik penelitian.
Selain itu, juga mengacu pada saran dari salah satu produsen sekaligus pengumpul benih kedelai edamame di Desa Sukamaju. Kerangka pemikiran operasional dapat
dilihat pada Gambar 2.
30
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional
Sikap petani terhadap atribut benih kedelai edamame
harga benih, harga jual polong, produktivitas,
ketahanan hama penyakit, ketersediaan benih di pasar,
keseragaman masak panen, daya tumbuh, dan jumlah
polong. Karakteristik petani
kedelai edamame dan proses keputusan
pembelian Tingkat kepuasan
petani kedelai edamame
Analisis Multiatribut Fishbein
Sikap dan kepuasan petani terhadap atribut benih kedelai edamame
Analisis Desktiptif Respon petani kedelai edamame
• Penurunan jumlah petani kedelai • Ketersediaan benih kedelai edamame di
pasar yang terbatas
Consumers Satisfaction Index
CSI
31
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian