Analisis Deskriptif Analisis Multiatribut

39 menggunakan metode multiatribut Fishbein. Sedangkan analisis tingkat kinerja dan kepentingan menggunakan metode Importance Performance Analysis IPA dan tingkat kepuasan menggunakan metode Customer Satisfaction Index CSI. Software yang digunakan untuk mengolah data analisis yaitu Microsoft Excel dan Minitab 14.

4.6.1. Analisis Deskriptif

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang Nazir, 2009. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis karakteristik konsumen dalam melakukan pembelian benih kedelai edamame. Data yang diperoleh dari analisis ini akan ditabulasikan, dan dideskripsikan secara keseluruhan. Kuesioner untuk menjawab analisis deskriptif ditunjukkan pada lampiran 2.

4.6.2. Analisis Multiatribut

Fishbein Engel et al. 1994 menyatakan bahwa model atribut sikap dari Fishbein menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek produk atau merek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Sedangkan menurut Simamora 2002 model Fishbein didasarkan pada pemikiran bahwa sikap dibentuk oleh komponen kepercayaan beliefs dan perasaan feelings. Model ini sendiri dapat menjelaskan dua jenis sikap berdasarkan objek sikap, yaitu sikap terhadap objek attitude toward object dan sikap terhadap perilaku attitude toward behavior. Umar 2000 menyatakan model Fishbein berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap objek tertentu. Model ini mengidentifikasikan tiga faktor utama untuk sikap. Faktor pertama yaitu keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari objek. Faktor kedua adalah kekuatan keyakinan seseorang bahwa produk memiliki atribut khas. Faktor ketiga adalah evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol dimana diukur seberapa 40 baik atau tidak baik keyakinan mereka terhadap atribut-atribut tersebut. Atribut yang paling menonjol dari produk tersebut dapat diketahui dengan melihat atribut mana yang menduduki peringkat paling tinggi. Selanjutnya hal kedua yang paling penting yaitu menganalisis dimensi evaluatif yang berhubungan dengan setiap atribut produk. Model multiatribut Fishbein terhadap objek menggambarkan hubungan diantara pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan dengan ciri atau atribut suatu produk. Hal pertama yang paling penting yaitu diperlukan beberapa informasi penting dari konsumen sebagai responden yang bersifat kognitif atau berupa pengetahuan konsumen yang berkaitan dengan produk. Melalui dasar kognitif, maka dapat diketahui sejauh mana seorang konsumen mengenal, mengetahui, mengerti, dan memahami produk karena sebuah sikap akan sangat bergantung kepada pengetahuan mengenai objek penelitian melalui atribut-atribut produk. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk berupa benih kedelai edamame. Model multiatribut Fishbein digunakan karena model ini mampu memberikan informasi tentang persepsi petani sebagai konsumen terhadap benih kedelai edamame yang sudah ada, lebih sederhana dalam penggunaan data, kemudahan pengisian kuesioner maupun proses analisisnya. Pada penelitian ini, untuk menilai sikap petani terhadap atribut benih kedelai edamame akan dibandingkan dengan benih kedelai. Benih kedelai dijadikan sebagai pembanding karena dilihat secara fisik benih tersebut memiliki beberapa atribut terkait yang sama dengan kedelai edamame. Dengan membandingkan kedelai edamame dengan kedelai, maka akan diketahui dari segi sikap, benih mana yang dapat memberikan sikap paling positif bagi petani. Selain itu, benih kedelai memang yang pernah ditanam oleh petani di Desa Sukamaju. Model sikap multiatribut Fishbein didasarkan pada perangkat kepercayaan mengenai atribut objek yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut. Model multiatribut Fishbein dirumuskan sebagai berikut : i n i i e b Ao ∑ = = 1 41 Keterangan : Ao : Sikap terhadap objek bi : Kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut -i ei : Evaluasi mengenai atribut -i n : Jumlah atribut yang menonjol Komponen ei menggambarkan evaluasi dari atribut, diukur pada skala evaluasi lima angka yaitu dari skala satu “sangat tidak penting” sampai skala lima “sangat penting”. Sedangkan komponen bi menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya atau seberapa kuat konsumen puas bahwa produk tertentu memiliki atribut yang diberikan. Pengukuran tingkat kepercayaan sama dengan pengukuran tingkat kepentingan yang diukur pada skala evaluasi lima angka yaitu skala satu “sangat tidak penting” sampai skala lima “sangat penting”, namun berbeda pada hal indikatornya. Pada penelitian ini, skala yang dipakai yaitu skala dengan bobot nilai satu sampai dengan lima. Hal ini dilaksanakan karena kuesioner yang diberikan berupa pertanyaan tertutup yang telah tersedia pilihan jawaban. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi yang umumnya pasti ganjil seperti tiga, lima, tujuh, dan sembilan. Skala lima diplih karena dengan semakin banyak pilihan jawaban, maka jawaban responden semakin terwakili dan tentu disesuaikan dengan batas kemampuan dari responden. Dalam penelitian ini, responden adalah petani kedelai edamame yang secara umum di lapang identik dalam hal keterbatasan waktu dan kemampuan, sehingga skala lima diasumsikan cocok dengan karakter responden. Estimasi sikap terhadap setiap objek digunakan indeks ∑ b i e i dengan mengalikan setiap skor kepercayaan dengan skor evaluasi yang sesuai. Hasil pencapaian akhir dari atribut-atribut akan berupa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, tahan atau tidak tahan dan lain-lain. Kuesioner untuk penilaian sikap dan kepuasan ditunjukkan pada lampiran 3.

4.6.3. Metode Importance Performance Analysis IPA