Metode Penentuan Sampel Variabel Penelitian

32 Tabel 2. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian No Jenis Data Sumber Data Data yang Diperlukan Metode Pengumpulan Data 1 Data Primer Kuesioner Identitas responden, pengetahuan responden tentang produk yang berkaitan dengan penelitian. Survey, observasi melalui penyebaran kuesioner, wawancara. 2 Data Sekunder BPS, LSI, BP3K, Kantor Desa Sukamaju, jurnal, skripsi, majalah, internet Gambaran umum tempat penelitian, informasi dan data kelompok tani, penelitian kepustakaan. Studi literatur

4.3. Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel penelitian dilakukan menggunakan teknik Probability Sampling melalui pendekatan Simple Random Sampling. Metode ini dipilih agar populasi memiliki peluang yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Kerangka sampling sampling frame diperoleh dengan mengetahui data jumlah petani berdasarkan informasi dari Gapoktan Mitra Tani Sejahtera pada setiap kelompok tani yang berjumlah sepuluh di Desa Sukamaju. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah petani kedelai edamame yang pernah melakukan keputusan pembelian benih dan pernah menanam kedelai edamame. Dalam penelitian ini, responden yang diambil berjumlah 40 orang petani dari 60 petani kedelai edamame di Desa Sukamaju. Nazir 2009 mengemukakan bahwa 30 sampel responden dari populasi sudah dapat mewakili karakteristik responden. Selain itu, jumlah sampel 30 telah menyebar normal Koentjaraningrat, 1997. Jumlah tersebut diambil melebihi jumlah minimal untuk mengantisipasi adanya data yang tidak valid dan lebih menggambarkan populasi. Oleh karena itu, jumlah sampel sebanyak 40 dianggap telah mewakili atau telah memenuhi syarat minimal yang telah ditentukan. Penentuan sampel sebanyak 40 diperoleh dari data tentang jumlah petani di Desa Sukamaju, selanjutnya dipilih petani kedelai edamame secara acak simple random sampling untuk masing-masing kelompok tani sebanyak empat 33 orang. Jumlah empat orang ini diambil karena mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti dan juga disesuaikan dengan populasi yang ada. Pemilihan sampel menggunakan cara undian dengan memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan, sehingga diperoleh 40 responden.

4.4. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel atribut. Variabel atribut adalah variabel yang tidak bisa dimanipulasikan ataupun sukar dimanipulasikan Nazir, 2009. Variabel-variabel atribut umumnya merupakan karakteristik manusia seperti intelegensia, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, sikap, dan sebagainya. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan untuk menganalisis karakteristik konsumen dan keputusan konsumen dalam pembelian benih kedelai edamame dikelompokkan berdasarkan demografi nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status dan pendapatan. Sedangkan untuk menganalisis sikap dan kepuasan konsumen digunakan variabel atribut yang terkait dengan benih kedelai edamame yaitu dengan melihat evaluasi e i dan kepercayaan b i responden. Sebelas atribut yang diujikan dalam penelitian ini antara lain atribut harga benih, harga jual polong, umur tanaman, produktivitas, ketahanan hama penyakit, ketersediaan benih di pasar, sertifikasi benih, keseragaman masak panen, daya tumbuh, jumlah polong, dan musim tanam. Atribut benih kedelai edamame yang diujikan tersebut merupakan hasil dari penelusuran penelitian sebelumnya yang relevan dengan kedelai edamame dan juga merupakan saran dari salah satu ketua kelompok tani serta produsen benih sekaligus pengumpul kedelai edamame di Kecamatan Megamendung. Dari hasil pengujian kuesioner melalui uji validitas dan uji reliabilitas diperoleh delapan dari sebelas atribut benih kedelai edamame yang digunakan dalam penelitian ini Tabel 3. Kedelapan atribut tersebut yaitu atribut harga benih, harga jual polong, produktivitas, ketahanan hama penyakit, ketersediaan benih di pasar, keseragaman masak panen, daya tumbuh dan jumlah polong. Terdapat tiga atribut yang tidak menjadi pertimbangan petani dalam proses 34 pengambilan keputusan pembelian benih yaitu atribut umur tanaman, sertifikasi benih, dan musim tanam. Dalam penelitian ini, atribut umur tanaman benih tidak menjadi pertimbangan petani karena menurut petani dari segi umur tanaman tidak jauh berbeda dengan komoditi lain yang biasa ditanam petani yang relatif singkat yaitu sekitar dua bulan. Sedangkan untuk atribut sertifikasi benih secara umum petani cenderung tidak mengetahui apa maksud dari serfikasi benih itu sendiri. Hanya beberapa petani saja yang mengetahui tentang sertifikasi benih. Selain itu, benih yang petani beli dari produsen pun memang tidak tercantum label yang berisikan mengenai karakter dari benih tersebut seperti tanggal kadaluarsa dan berat bersih benih. Untuk atribut musim tanam tidak ada perbedaan yang terlalu jauh jika ditanam pada saat musim kemarau atau musim hujan. Kalaupun ada perbedaan hanya dalam hal jarak tanam dan terkait pemeliharaan saja karena kedelai edamame termasuk komoditi dengan harga jual yang stabil dibandingkan komoditi lain. Tabel 3. Atibut Benih Kedelai Edamame No Atribut benih kedelai edamame 1 Harga benih 2 Harga jual polong 3 Produktivitas 4 Ketahanan hama penyakit 5 Ketersediaan benih di pasar 6 Keseragaman masak panen 7 Daya tumbuh 8 Jumlah polong Delapan variabel atribut benih kedelai edamame yang digunakan dalam penelitian dijelaskan sebagai berikut : 1. Atribut harga benih, berkaitan dengan besarnya harga dari benih kedelai edamame yang akan dibeli oleh petani. 2. Atribut harga jual polong, berkaitan dengan besarnya harga jual polong dari benih kedelai edamame yang akan dijual oleh petani. 3. Atribut produktivitas, berkaitan dengan hasil per luasan lahan yang diperoleh petani pada suatu musim tanam. 35 4. Atribut ketahanan hama penyakit, berkaitan dengan jenis dan jumlah hama penyakit yang menyerang kedelai edamame. 5. Atribut ketersediaan benih di pasar, berkaitan dengan ketersediaan dan kemudahan memperoleh benih kedelai edamame di pasar. 6. Atribut keseragaman masak panen, berkaitan dengan seragamnya kedelai edamame yang masak pada saat panen. 7. Atribut daya tumbuh, berkaitan dengan besarnya daya tumbuh dari benih kedelai edamame yang akan digunakan. 8. Atribut jumlah polong, berkaitan dengan jumlah polong yang akan diterima oleh produsen sesuai dengan standar yang ditentukan.

4.5. Pengujian Kuesioner