Analisis Sikap Multiatribut Fishbein

86 pada atribut harga jual polong dengan interpretasi sangat mahal untuk kedelai 4,40 dan kedelai edamame 4,70. Sementara atribut ketersediaan benih di pasar menurut petani responden sulit 3,53 karena mengingat masih banyaknya benih kedelai yang impor, sehingga mempengaruhi ketersediaanya di pasar. Ketahanan hama penyakit dinilai masih rendah 3,25 oleh petani responden. Harga jual yang ditawarkan dinilai mahal 2,83 dengan daya tumbuh yang rendah 2,48.

8.3. Analisis Sikap Multiatribut Fishbein

Penilaian terhadap evaluasi tingkat kepentingan dan kepercayaan atribut perlu dilakukan untuk mengetahui sikap dari petani sebagai konsumen terhadap atribut yang melekat pada benih kedelai edamame dan kedelai. Oleh karena itu, tahap berikutnya adalah menilai sikap petani responden terhadap atribut benih kedelai edamame dan kedelai. Sikap dinilai untuk mengetahui apakah petani responden memiliki sikap yang positif atau negatif, suka atau tidak suka diantara kedua benih. Benih kedelai dijadikan pembanding karena terkait dengan analisis multiatibut fishbein untuk mengukur sikap yang mengharuskan adanya komoditi pembanding. Dengan adanya komoditi pembanding dapat diketahui benih mana yang dapat memberikan petani respon sikap yang positif. Untuk menggambarkan sikap konsumen tersebut, maka dihitung nilai estimasi sikap terhadap masing-masing benih dan kemudian dianalisis dengan metode multiatribut fishbein. Setiap skor evaluasi tingkat kepentingan akan dikalikan dengan skor tingkat kepercayaan. Atribut yang digunakan pada penelitian ini dibedakan menjadi delapan atribut yaitu harga benih, harga jual polong, produktivitas, ketahanan hama penyakit, ketersediaan benih di pasar, keseragaman masak panen, daya tumbuh, dan jumlah polong. Hasil analisis sikap konsumen dengan model multiatribut fishbein dapat dilihat pada Tabel 29. 87 Tabel 29. Hasil Model Sikap Multiatribut Fishbein Untuk Benih Kedelai Edamame dan Kedelai Atribut Skor Evaluasi Kepentingan ei Skor Kepercayaan bi Kedelai Edamame Kedelai bi ei bi bi ei bi Harga benih 4,21 4,75 20,00 2,83 11,91 Harga jual polong 4,17 4,70 19,60 4,40 18,35 Produktivitas 4,23 4,85 20,52 4,55 19,25 Ketahanan hama penyakit 4,01 3,50 14,04 3,25 13,03 Ketersediaan benih di pasar 3,96 1,65 6,53 3,53 13,98 Keseragaman masak panen 4,10 4,85 19,89 4,43 18,16 Daya tumbuh 4,03 4,55 18,34 2,48 9,99 Jumlah polong 4,00 5,00 20,00 4,88 19,52 Total Skor ∑ei bi 138,90 124,20 Berdasarkan hasil fishbein untuk benih kedelai edamame yang tingkat kepercayaan bi atributnya sesuai dengan evaluasi tingkat kepentingannya ei adalah atribut harga benih dan produktivitas. Atribut harga benih pada kedelai edamame sangat penting bagi petani responden karena harganya yang dipercaya sangat murah. Atribut produktivitas yang sangat tinggi sehingga dinilai sangat penting oleh petani responden. Kedua atribut tersebut menjadi atribut yang disukai oleh petani responden dari benih kedelai edamame dan menjadi prioritas utama karena dinilai sangat penting. Sedangkan atribut yang berdasarkan evaluasi tingkat kepentingannya ei penting, tetapi dalam tingkat kepercayaannya bi sangat tinggi bahkan melebihi nilai dari evaluasi namun belum menjadi pioritas utama dalam pembelian adalah atribut harga jual polong dan keseragaman masak panen. Petani responden menilai bahwa harga jual benih kedelai edamame sangat mahal dengan tingkat keseragaman masak panen yang sangat seragam, artinya petani responden memberikan respon yang baik terhadap atribut tersebut karena dapat memberikan harapan yang lebih dari yang mereka inginkan. Atribut lainnya yang termasuk bukan prioritas utama dalam pembelian tetapi kepercayaan 88 responden terhadap atribut tersebut rendah adalah atribut ketersediaan benih di pasar yang dinilai sangat sulit untuk diperoleh petani responden. Atribut pada benih kedelai yang tingkat kepercayaan bi atributnya sesuai dengan evaluasi tingkat kepentingannya ei adalah atribut produktivitas. Hasil ini sama halnya dengan benih kedelai edamame, tetapi nilai dari tingkat kepercayaannya masih lebih tinggi benih kedelai edamame. Dari segi produktivitas petani responden lebih menyukai kedelai edamame. Dengan memiliki kepercayaan bahwa atribut produktivitas sangat tinggi, maka dinilai sangat penting oleh petani responden, sehingga disukai dan menjadi prioritas utama dalam melakukan pembelian. Sedangkan atribut yang berdasarkan evaluasi tingkat kepentingannya ei penting, tetapi dalam tingkat kepercayaannya bi masih rendah adalah atribut ketahanan terhadap hama penyakit dan daya tumbuh. Petani responden menilai bahwa ketahanan terhadap hama penyakit benih kedelai masih rendah, sehingga dapat mempengaruhi produktivitasnya. Dari segi daya tumbuh, kedelai memang lebih rendah dibandingkan dengan kedelai edamame. Hal ini dikarenakan petani responden umumnya juga mempertimbangkan daya tumbuh yang nantinya dapat berpengaruh kepada populasi dengan luas lahan tertentu. Hasil penelitian berdasarkan metode sikap multiatribut fishbein pada Tabel 29 menunjukkan bahwa sikap petani responden terhadap kedua komoditi adalah baik. Namun, petani responden cenderung lebih menyukai komoditi kedelai edamame 138,90 dengan keunggulan atribut yang dimilikinya yaitu atribut harga benih, produktivitas, ketahanan hama penyakit, keseragaman masak panen, daya tumbuh, dan jumlah polong. Sedangkan skor untuk kedelai 124,20, tetapi tetap memiliki respon sikap yang baik oleh petani responden dengan keunggulan atribut ketersediaan benih di pasar yang mudah untuk diperoleh petani jika dibandingkan dengan kedelai edamame. 101 X KESIMPULAN DAN SARAN

10.1. Kesimpulan