29 – 1944 pemerintah jepang menjadika rawa jombor sebagai waduk dengan
cara ditinggikan tanggulnya. Dengan mempergunakan tenaga paksa atau Romusha. Sebelum dibangun tanggul, dahulu luas Rawa Jombor 500 ha.
Pemerintah Jepang membangun tanggul mengelilingi rawa Jombor dengan lebar lima meter dan luas berkurang menjadi 180 ha. Monografi Desa
Krakitan , 2007; 46-47 Pada tahun 1967 sesudah adanya pemerintahan Orde Baru pemerintah
Dati II Klaten memanfaatkan para tahanan politik yang sangat banyak di Klaten untuk memperbaiki keadaan rawa jombor, yakni dengan memperbaiki
atau memperlebar tanggul yang awalnya lima meter menjadi 12 meter. Pekerjaan tersebut selersai dalam waktu 7 bulan dengan menyerap tahanan
politik lebih dari 1700 orang. Monografi Desa Krakitan , 2007; 47-48
3. Keanekaragaman Capung Rawa Jombor, Klaten
Berdasarkan penelitian keanekaragaman capung yang telah dilakukan di Rawa Jombor, Klaten pada bulan Februari
– April 2016 oleh Tria Septiani Subagyo teridentifikasi 30 spesies capung. Jenis-jenis
capung di kawasan Rawa Jombor dari enam lokasi pengamatan ada 28 jenis tertangkap dan 2 spesies tidak tertangkap namun teridentifikasi
keberadaanya, antara lain capung jarum dari Famili Chlorocyphidae 1 jenis, Famili Coenagrionidae 5 jenis, dan Famili Platycnemididae 1 jenis;
capung biasa dari Famili Corduliidae 1 jenis, Famili Aeshnidae 2 jenis, Famili Gomphidae 1 jenis, dan Famili Libellulidae 19 jenis. Jumlah jenis
30 dan individu terbanyak dari Famili Coenagrionidae serta Libellulidae.
mlah jenis dan individu yang paling sedikit dari Famili Gomphidae dan Corduliidae.
Perjumpaan spesies pada setiap lokasi sampling antara lain : Aliran Sungai Keluar : 16 Spesies, Waduk : 15 Spesies, Aliran Sungai Masuk :
14 Spesies, Rawa : 12 Spesies, Kolam : 11 Spesies, Sawah : 10 Spesies. Tingkat keanekaragaman jenis capung di kawasan Rawa Jombor
2,57 termasuk dalam kategori sedang. Nilai keanekaragaman jenis capung di enam lokasi pengamatan masing-masing, yakni kawasan
waduk 1,64 terendah dengan 15 jenis capung, kawasan sungai aliran masuk menuju waduk 1,77 dengan 14 jenis capung, kawasan rawa 2,23
tertinggi dengan 12 jenis capung, kawasan kolam 2,00 dengan 11 jenis capung, kawasan sungai aliran keluar dari waduk 2,09 dengan 16 jenis
capung, dan kawasan sawah 1,73 dengan 10 jenis capung. Jumlah spesies aliran sungai keluar paling banyak menandakan
habitat tersebut sesuai dengan banyak jenis capung sehingga cukup mendukung kebutuhan capung. Banyaknya jumlah spesies bukan berarti
banyak dalam segi jumlah karena berdasarkan analisis indeks keanekaragaman tertinggi adalah pada rawa dengan nilai 2,23. Nilai
indeks ini menandakan tingginya keanekaragaman spesies juga di didukung banyaknya jumlah setiap spesies, sehingga kemungkinan kecil
terjadi dominasi spesies, selain itu juga menandakan tingginya daya dukung rawa sebagai habitat serta rendahnya cekaman dari luar, misalnya
31 aktifitas manusia. Sebaliknya indeks keanekaragaman terendah yakni
kawasan waduk 1,64 dimana waduk menjadi pusat aktifitas manusia, sehingga berdampak pada daya dukung habitat dan cekaman.
Berikut ini merupakan data 30 jenis capung yang dijumpai dalam penelitian Tria Septiani Subagyo. Spesies tersebut antara lain :
1. Acisoma panorpoides
Tabel 1. Gambar Spesimen, Ciri Morfologi, Lokasi Perjumpaan, Identifikasi, dan Klasifikasi Acisoma panorpoides
Gambar Spesimen
♂ © Tria Septiani Subagyo Lokasi: Sungai Aliran Keluar dari Waduk
Ciri Morfologi Abdomen berwarna biru muda
kekuningan dengan bercak hitam, berbentuk seperti terompet melebar
pada segmen 1-5 ke arah dorso- ventral dan lateral, di bagian ventral
apendix saling bertaut berwarna hitam, segmen 8-10 berwarna hitam
penuh,
embelan putih
dengan pinggiran hitam;
Jantan dengan panjang tubuh 20 mm, sayap depan 21 mm, sayap
belakang 13 mm; Betina berwarna kuning dengan
panjang tubuh 24 mm, sayap depan 20 mm, sayap belakang 19 mm;
Sayap transparan dengan venasi hitam, stigma pterostigma kuning
pucat, distal antenodal komplit.
Lokasi Perjumpaan 1. Waduk
2. Rawa 3. Sungai aliran keluar
tempat terbuka tanpa naungan
Identifikasi Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan
oleh Terence de Fonseka 2000: 157, Odonata dengan uraian di atas adalah
Acisoma panorpoides
Burmeister, 1839
Klasifikasi Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Odonata
Famili : Libellulidae