Aethriamanta aethra Agriocnemis femina

35 ♂ © Hening Triandika Rachman Lokasi: Sungai Aliran Masuk menuju Waduk Embelan inferior jantan lebih panjang dibandingkan embelan superior; Betina pradewasa berwarna merah, dewasa berwarna kehijauan, protoraks memiliki tonjolan cuping dengan bentuk curam yang dalam di bagian tengahnya; Sayap transparan dengan stigma hitam, venasi cokelat kehitaman. Lokasi Perjumpaan 1. Waduk 2. Sungai aliran masuk 3. Rawa 4. Kolam 5. Sawah tempat terbuka tanpa naungan dan dengan naungan Identifikasi Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan oleh Terence de Fonseka 2000: 80-81 dan Wahyu Sigit Rhd, dkk. 2013: 110, Odonata dengan uraian di atas adalah Agriocnemis femina Baruer, 1868 Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Odonata Famili : Coenagrionidae Genus : Agriocnemis Spesies : Agriocnemis femina Agriocnemis femina disebut juga capung-jarum centil Wahyu Sigit Rhd., dkk., 2013: 109, anggota dari Famili Coenagrionidae. Jenis ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Pada jantan yang sudah tua akan muncul serbuk putih pruinescent yang menutupi bagian toraksnya, sedangkan betina dewasa akan memiliki warna dominan hijau pucat dan hitam. Agriocnemis femina dapat dijumpai di kawasan waduk, sungai aliran masuk, rawa, kolam, dan sawah, baik di tempat terbuka tanpa naungan maupun tempat dengan naungan, tetapi biasanya lebih banyak ditemukan di tempat dengan naungan, hinggap di rumput, semak, 36 dan padi, terbang rendah dengan jarak yang dekat dan termasuk penerbang lemah seperti capung jarum pada umumnya. Capung ini dijumpai ketika berawan hingga cerah. Gambar 8. Titik Perjumpaan Agriocnemis femina

4. Agriocnemis pygmaea

Tabel 4. Gambar Spesimen, Ciri Morfologi, Lokasi Perjumpaan, Identifikasi, dan Klasifikasi Agriocnemis pygmaea Gambar Spesimen ♂ © Hening Triandika Rachman Ciri Morfologi Toraks jantan berwarna hijau atau hijau pucat, hitam di sisi dorsal dan antero-lateral; abdomen 1-6 berwarna hijau, hijau pucat, hingga kebiruan di sisi ventral, sisi dorsal hitam, abdomen 7-10 kuning hingga jingga; Embelan inferior pada jantan hampir sama atau lebih pendek dibandingkan superior, ujung embelan superior tidak berimpit, 37 Lokasi: Sungai Aliran Keluar dari Waduk permukaan atas embelan superior agak melengkung ke bawah; Betina tidak memiliki tonjolan cuping di protoraks seperti A. femina betina, terdapat titik berwarna biru muda di dekat kedua mata majemuk dan protoraks, serta garis tipis berwarna biru muda di toraks membatasi warna hitam pada sisi dorsal dan warna cokelat pada sisi antero-lateral; Sayap transparan dengan venasi cokelat, stigma kuning pucat pada sayap depan dan hitam pada sayap belakang. Lokasi Perjumpaan 1. Waduk 2. Sungai aliran masuk 3. Sungai aliran keluar tempat terbuka tanpa naungan dan dengan naungan Identifikasi Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan oleh Tang, H. B., Wang, L.K., Hämäläinen, M. 2010: 54, Terence de Fonseka 2000: 80-81, dan Wahyu Sigit Rhd, dkk. 2013: 110, Odonata dengan uraian di atas adalah Agriocnemis pygmaea Rambur, 1842 Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Odonata Famili : Coenagrionidae Genus : Agriocnemis Spesies : Agriocnemis pygmaea Agriocnemis pygmaea disebut juga capung-jarum kecil Wahyu Sigit Rhd., dkk., 2013: 113, sesuai dengan namanya memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, anggota dari Famili Coenagrionidae. Agriocnemis pygmaea jantan memiliki ciri yang mirip dengan A. femina jantan, ciri yang membedakan keduanya adalah bentuk embelan pada ujung abdomen, yakni A. pygmaea memiliki sepasang embelan superior yang lebih panjang dibandingkan dengan embelan inferior, berkebalikan dengan A. femina. Betina A. pygmaea juga memiliki ciri yang mirip dengan betina A. femina, namun keduanya dibedakan dari bentuk cuping yang menonjol di bagian protoraks. Jenis ini terbang rendah dengan jarak yang dekat, 38 termasuk penerbang lemah seperti capung jarum pada umumnya, dapat dijumpai di tempat terbuka tanpa naungan maupun dengan naungan, hinggap di rumput- rumput di sekitar lokasi dengan air tenang di sekitar waduk, sungai aliran masuk, dan sungai aliran keluar dalam kondisi berawan hingga cerah. Gambar 9. Titik Perjumpaan Agriocnemis pygmaea