165
B. PEMBAHASAN
1. Tahap Analisis
Proses pengembangan aplikasi panduan pengamatan capung berbasis android ini diawali dengan tahap analisis. Tahap analisis ini dibutuhkan
untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pengembangan suatu sumber belajar. Secara umum tahap analisis ini meliputi analisis potensi
hasil penelitian sebagai sumber belajar, analisis peserta didik, analisis kompetensikurikulum, dan analisis instruksional pembelajaran. Berikut
merupakan penjabaran pada setiap tahap analisis:
a. Analisis Potensi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar
Analisis pertama merupakan analisis potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar, yakni penelitian Keanekaragaman Jenis
Capung di Rawa Jombor Klaten yang dilakukan oleh Tria Septiani Subagyo. Pada tahap ini diketahui hasil apa saja yang di dapatkan dari
hasil penelitian dan potensi apa yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Analisis potensi hasil penelitian terbagi menjadi dua tahap,
pertama hasil identifikasi jenis capung yang ditemukan di Rawa Jombor dalam penelitian Tria Septiani Subagyo dan kedua identifikasi
proses dan produk penelitian sebagai sumber belajar. Berikut merupakan penjabaran analisis potensi hasil penelitian sebagai
sumber belajar:
166
1 Hasil Identifikasi Jenis Capung Yang Ditemukan Di Rawa
Jombor Dalam Penelitian Tria Septiani Subagyo
Hasil dari proses analisis potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar menunjukkan bahwa, data yang diperoleh dari
penelitian Keanekaragaman Jenis Capung di Rawa Jombor Klaten oleh Tria Septiani Subagyo mendapatkan 30 spesies
capung. Dari total lebih dari 860 individu yang tertangkap, diantaranya terdapat tiga famili Capung Jarum Zygoptera yakni:
Coenagrionidae , Platycnemididae, Chlorocypyphidae dan empat
famili Capung Biasa Anisoptera yakni: Aeshnidae, Gomphidae, Libellulidae
, Corduliidae. Tingkat keanekaragaman jenis capung di kawasan Rawa Jombor sebesar 2,57 termasuk dalam kategori
sedang. Lokasi pengamatan dilakukan pada 6 titik antara lain: waduk, sungai aliran masuk, sungai aliran keluar, sawah, rawa,
dan perkebunan. Satu cakupan wilayah Rawa Jombor dengan jumlah 30
spesies capung merupakan potensi kenekaragaman yang tinggi dan layak untuk diangkat. Keanekaragaman spesies tersebut
diharapkan dapat memudahkan peserta didik dalam memahami konsep keanekaragaman, khususnya keanekaragaman spesies.
Pengembangan aplikasi panduan pengamatan capung ini mengacu pada prosedur Research and Development RnD model
ADDIE yang terdiri dari tahap analysis, design, development dan
167 evaluation
. Namun dalam penelitian ini dimodifikasi sampai pada tahap analysis, design dan development ADD saja.
2 Identifikasi Proses Dan Produk Penelitian Sebagai Sumber
Belajar
Berdasarkan hasil analisis dari enam persyaratan kelayakan sumber belajar menurut Menurut Suhardi 2012 : 14 antara lain:
kejelasan potensi ketersediaan objek dan permasalahan yang diangkat, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kejelasan
sasaran materi dan peruntukannya, kejelasan informasi yang akan diungkap, kejelasan pedoman eksplorasi, kejelasan perolehan
yang akan diperoleh. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa secara keseluruhan media yang akan dirancang layak dan
memenuhi dengan teori tersebut. Setelah dipastikan layak dan sesuai kemudian dilakukan analisis proses dan produk dari hasil
penelitian tersebut.
a Hasil Penelitian Berupa Proses
Berdasarkan hasil analisis proses pada penelitian Tria Septiani Subagyo, maka didapatakan tujuh langkah proses
sains yang terdapat dalam penelitian ini, antara lain: identifikasi masalah, perumusan masalah, perumusan tujuan,
penyusunan prosedur penelitian, pelaksanaan kegiatan, analisis data dan pembahasan hasil penelitian, serta
penarikan kesimpulan. Tahapan penelitian ini sesuai dengan