58 karena jenis ini bukan penerbang yang kuat sehingga tidak dapat pergi terlalu jauh
dari tempat berkembang biaknya di air. Hal yang lebih tidak menguntungkan bagi keberadaan capung jarum di lokasi sawah ini adalah petak-petak sawah yang
ditanami padi tidak serempak usia padinya, sehingga penyemperotan insektisida tidak dalam periode yang serempak akan sering memutus siklus hidup capung di
kawasan tersebut. Selain di kawasan sawah, I. senegalensis juga dijumpai di kawasan waduk dan sungai aliran masuk. Capung jenis ini dijumpai hinggap di
daun-daun eceng gondok dan ujung ranting mati di sekitar ceruk-ceruk yang ada di waduk. Di kawasan sungai aliran masuk, capung jenis ini dijumpai pada bagian
sungai yang tergenang di dekat pintu air sungai aliran masuk. Ischnura senegalensis
dapat dijumpai di tempat terbuka tanpa naungan maupun tempat dengan naungan ketika berawan hingga cerah, capung jarum jenis ini termasuk
penerbang lemah sehingga aktif terbang pada kondisi angin yang tenang. Menurut Tang, H. B., Wang, L.K., Hämäläinen, M. 2010: 69, capung jenis ini
tidak terlalu sensitif dengan gangguan di habitat terbuka seperti kolam dan sawah dengan aliran air tenang.
59 Gambar 19. Titik Perjumpaan Ischnura senegalensis
15. Lathrecista asiatica
Tabel 15. Gambar Spesimen, Ciri Morfologi, Lokasi Perjumpaan, Identifikasi, dan Klasifikasi Lathrecista asiatica
Gambar Spesimen
♂ © Hening Triandika Rachman Lokasi: Kolam
Ciri Morfologi Jantan dengan panjang tubuh 43-44
mm, sayap depan 33-34 mm, sayap belakang 32-33 mm, toraks hijau
pucat kekuningan dengan garis- garis hitam saat dewasa tertutup
pruinescent
berwarna abu-abu
termasuk abdomen segmen 1-2 yang berwarna kuning kehijauan di
bagian lateralnya, abdomen segmen 3-8 berwarna merah hingga merah
tua, segmen 9-10 hitam dengan embelan hitam;
Betina dengan panjang tubuh 41 mm, sayap depan 34 mm, sayap
belakang
32,5 mm,
abdomen
60 berwarna kecokelatan dengan garis
kuning kehijauan di tengah dorsal segmen 1-8, embelan hitam;
Sayap transparan dengan venasi dan stigma hitam. Distal antenodal tidak
lengkap, 15-17 antenodal pada sayap depan. Ujung-ujung sayap
dekat
ujung stigma
berwarna cokelat.
Lokasi Perjumpaan 1. Kolam
2. Sungai aliran keluar tempat dengan naungan
Identifikasi Berdasarkan
deskripsi yang
dikemukakan oleh Terence de Fonseka 2000: 148-149 dan Theischinger, G.
2009: 122 144, Odonata dengan uraian di atas adalah Lathrecista asiatica
Fabricius, 1798
Klasifikasi Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Odonata
Famili : Libellulidae
Genus : Lathrecista
Spesies : Lathrecista asiatica
Lathrecista asiatica merupakan capung biasa yang termasuk dalam Famili
Libellulidae dengan ukuran tubuh termasuk sedang, memiliki ciri yang mirip dengan A. insignis. Ciri pembeda di antara jantan kedua jenis ini adalah pada pola
warna hitam pada ujung abdomen, jika pada L. asiatica segmen yang berwarna hitam adalah 9-10, maka pada A. insignis segmen yang berwarna hitam adalah
segmen 8-10. Selain itu, jika dilihat dari sisi lateral, abdomen A. insignis tampak menyempit di bagian tengah, sedangkan L. asiatica tampak lurus dari pangkal
hingga ujung. Lathrecista asiatica dijumpai di kawasan kolam dan sungai aliran keluar dengan tempat yang tertutup naungan pohon dengan kanopi rapat, sedang
hinggap beristirahat di balik daun-daun atau di ranting pohon yang agak tinggi. Capung jenis ini dijumpai di dekat air tergenang ketika berawan. Capung ini
61 biasanya tidak kuat berlama-lama terpapar sinar matahari langsung, sehingga
hanya ditemukan di lokasi yang memiliki kanopi pohon yang rapat.
Gambar 20. Titik Perjumpaan Lathrecista asiatica