54 Gambar 17. Titik Perjumpaan Gynacantha subinterrupta
13. Ictinogomphus decoratus
Tabel 13. Gambar Spesimen, Ciri Morfologi, Lokasi Perjumpaan, Identifikasi, dan Klasifikasi Ictinogomphus decoratus
Gambar Spesimen
♀ © Hening Triandika Rachman Lokasi: Waduk
Ciri Morfologi Ukuran besar, mata majemuk tidak
berimpit berwarna hijau keabu-abuan, toraks berwarna hitam-hijau;
Abdomen silinder berwarna hitam dengan bintik kuning di sisi antero-
dorsal, embelan hitam; Tungkai kekar dan pendek berwarna
hitam kecokelatan; Betina dengan panjang tubuh 65,9
mm, sayap depan 40,5 mm, sayap belakang 38,5 mm, abdomen agak
melengkung ke arah ventral dan memiliki cuping di segmen ke 8, di
sisi ventral segmen 3 berwarna putih; Sayap
transparan atau
bening
55 kecokelatan dengan venasi hitam.
Lokasi Perjumpaan Waduk
tempat terbuka tanpa naungan
Identifikasi Berdasarkan
deskripsi yang
dikemukakan oleh Tang, H. B., Wang, L.K., Hämäläinen, M. 2010: 116,
Odonata dengan uraian di atas adalah Ictinogomphus decoratus
Selys, 1854
Klasifikasi Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Odonata
Famili : Gomphidae
Genus : Ictinogomphus
Spesies : Ictinogomphus decoratus
Ictinogomphus decoratus merupakan capung biasa yang termasuk dalam Famili
Gomphidae, disebut juga capung-tombak loreng dengan ciri badan yang besar kekar dan mata majemuk terpisah, warna tubuh didominasi hitam dan kuning.
Capung jenis ini dijumpai di habitat waduk dengan kondisi kawasan terbuka tanpa naungan pada keadaan cerah. Capung ini dijumpai sedang terbang rendah
mengitari sekitar kawasan waduk di sekitar eceng gondok. Menurut Wahyu Sigit Rhd, dkk. 2013: 37, capung jenis ini memiliki daya
jelajah yang luas dan bersifat soliter, dan merupakan predator ganas bagi serangga hama.
56 Gambar 18. Titik Perjumpaan Ictinogomphus decoratus
14. Ischnura senegalensis
Tabel 14. Gambar Spesimen, Ciri Morfologi, Lokasi Perjumpaan, Identifikasi, dan Klasifikasi Ischnura senegalensis
Gambar Spesimen
♂ © Hening Triandika Rachman Lokasi: Sungai Aliran Masuk menuju
Waduk
Ciri Morfologi Jantan dengan panjang tubuh 22 mm,
sayap depan 14 mm, sayap belakang 13 mm, mata majemuk sisi atas hitam
dan sisi bawah hijau kebiruan, toraks berwarna hijau kebiruan dengan garis
hitam di sisi dorsal dan antero-lateral, abdomen sisi ventral hijau pucat dan
sisi dorsal hitam di segmen 1-7 dan 9- 10, segmen 8 biru, segmen 1, 2, 9,
dan 10 berwarna biru di sisi lateral, sayap transparan dengan stigma sayap
depan berwarna hitam dan sayap belakang cokelat;
Betina dengan panjang tubuh 29-31 mm, sayap depan 16-17,8 mm, sayap
57 belakang 15-16,6 mm, mata majemuk
seperti jantan, toraks berwarna kuning kecokelatan dengan garis hitam tebal
di sisi dorsal dan cokelat muda di sisi antero-lateral, abdomen sisi dorsal
segmen 1-10 berwarna hitam, sisi ventral
segmen 1-2
kuning kecokelatan,
segmen 3-6
hijau kebiruan, dan segmen 7-10 biru,
sayap transparan dengan venasi dan stigma cokelat.
Lokasi Perjumpaan 1. Waduk
2. Sungai aliran masuk 3. Sawah
tempat terbuka tanpa naungan dan dengan naungan Identifikasi
Berdasarkan
deskripsi yang
dikemukakan oleh Wahyu Sigit Rhd, dkk. 2013: 117-118, Odonata dengan
uraian di
atas adalah
Ischnura senegalensis
Rambur, 1842
Klasifikasi Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Odonata
Famili : Coenagrionidae
Genus : Ischnura
Spesies : Ischnura senegalensis
Ischnura senegalensis merupakan capung jarum yang termasuk dalam Famili
Coenagrionidae, disebut juga capung-jarum sawah Wahyu Sigit Rhd., dkk., 2013: 116. Sesuai dengan namanya, capung ini biasanya mudah dijumpai di area
persawahan Wahyu Sigit Rhd., dkk., 2013: 118, namun di sawah di kawasan Rawa Jombor, capung jenis ini sulit dijumpai. Hal ini dikarenakan sistem
pertanian padi di kawasan Rawa Jombor yang selalu ditanami padi tanpa seling atau jeda, sehingga petak-petak sawah selalu diolah untuk bercocok tanam padi
secara terus-menerus, hal ini berhubungan dengan penyemprotan insektisida yang dilakukan oleh petani terhadap hama tanaman terus bergulir dan memberikan
dampak terhadap keberadaan capung di area persawahan terutama capung jarum
58 karena jenis ini bukan penerbang yang kuat sehingga tidak dapat pergi terlalu jauh
dari tempat berkembang biaknya di air. Hal yang lebih tidak menguntungkan bagi keberadaan capung jarum di lokasi sawah ini adalah petak-petak sawah yang
ditanami padi tidak serempak usia padinya, sehingga penyemperotan insektisida tidak dalam periode yang serempak akan sering memutus siklus hidup capung di
kawasan tersebut. Selain di kawasan sawah, I. senegalensis juga dijumpai di kawasan waduk dan sungai aliran masuk. Capung jenis ini dijumpai hinggap di
daun-daun eceng gondok dan ujung ranting mati di sekitar ceruk-ceruk yang ada di waduk. Di kawasan sungai aliran masuk, capung jenis ini dijumpai pada bagian
sungai yang tergenang di dekat pintu air sungai aliran masuk. Ischnura senegalensis