Kejelasan Perolehan yang Akan Diperoleh

122 iii Mengembangkan keterampilan menggunakan alat-alat komunikasi dalam pembelajaran. Setelah hasil penelitian memenuhi persyaratan untuk dapat dikembangkan sebagai sumber belajar, tahap selanjutnya adalah mengkaji proses dan produk yang ada di dalamnya. Di dalam suatu penelitian biologi terdapat fakta, konsep, dan proses sains yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber belajar dalam rangkam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran biologi. Berikut adalah hasil kajian proses dan produk yang relevan dengan permasalahan Biologi di SMA: a Hasil Penelitian Berupa Proses Hasil penelitian berupa proses diperoleh dari metode ilmiah yang telah dilakukan selama pelaksanaan penelitian keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten yang berupa langkah-langkah kegiatan penelitian. Langkah-langkah tersebut meliputi: 1 Identifikasi Masalah Masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah keberadaan capung di Rawa Jombor, Klaten menunjukkan terancamnya kawasan tersebut sebagai habitat hidup capung. Data ilmiah mengenai keberadaan capung di Rawa Jombor, 123 Klaten juga belum ada. Kawasan Rawa Jombor, Klaten menyimpan potensi sebagai laboratorium alam yang dapat dijadikan ruang belajar yang menarik. Namun potensi ini belum banyak dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah untuk mengadakan kegiatan belajar ataupun kegiatan keilmiahan. 2 Perumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat ditarik dari penelitian keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten oleh Tria Septiani Subagyo, yakni apa saja jenis-jenis capung yang ada di Rawa Jombor, Klaten selama bulan Februari-Maret 2016. 3 Perumusan Tujuan Tujuan dari dilakukannya penelitian keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten adalah untuk mengetahui jenis- jenis capung yang ada di Rawa Jombor, Klaten selama bulan Februari-Maret 2016. 4 Penyusunan Prosedur Penelitian Prosedur penelitian disusun sebagai panduan pelaksanaan kegiatan penelitian agar kegiatan yang dilakukan dapat sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Penyusunan prosedur penelitian meliputi penentuan objek penelitian, penentuan 124 populasi dan sampel penelitian, penentuan alat dan bahan yang digunakan, penetuan waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, penentuan teknik analisis data penelitian, dan penarikan kesimpulan. 5 Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah survei sebelum pelaksanaan untuk mempertimbangkan metode yang tepat, alat dan bahan yang dibutuhkan, kemampuan peneliti, dan waktu pelaksanaan, dan tahap kedua adalah pengambilan data lapangan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan dan hasil survei penelitian. 6 Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Data penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan pustaka-pustaka yang relevan. Hasil yang didapatkan dari analisis dan pembahasan hasil penelitian adalah jenis-jenis capung yang ada di Rawa Jombor, Klaten dan hubungannya dengan kondisi lingkungan yang ada pada saat penelitian. 125 7 Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian keanekaragaman capung ini. Kesimpulan yang diperoleh adalah diketahuinya jumlah jenis capung yang ada di Rawa Jombor, Klaten selama kurun waktu penelitian. b Hasil Penelitian Berupa Produk Produk yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa fakta dan digeneralisasi menjadi konsep. Berikut adalah fakta dan konsep yang diperoleh dari hasil penelitian: Tabel 33. Fakta dan konsep yang diperoleh dari hasil penelitian keanegaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten No Fakta Konsep 1.  Semua capung yang ditemui memiliki bentuk tubuh yang beruas-ruas.  Semua capung yang ditemua memiliki bentuk tubuh simetris bilateral  Semua capung yang ditemui memiliki tiga bagian tubuh yaitu kepala caput, dada toraks, dan perut abdomen. Ciri umum Filum Arthropoda 126  Semua capung yang ditemukan memiliki sistem reproduksi terpisah terdapat hewan jantan dan betina. 2.  Semua capung yang ditemui memiliki kepala yang terdiri dari sepasang mata berukuran besar, sepasang antena berbentuk duri, dan sebuah mulut bertipe mulut pengunyah.  Semua capung yang ditemui memiliki dada yang terdiri dari dua pasang sayap bertipe sayap membran, tiga pasang kaki bertipe kaki raptorial.  umumnya capung yang ditemui memiliki perut berbentuk silinder memanjang, beruas- ruas sebanyak sepuluh tuas, dan memiliki alat kelamin sekunder. Ciri umum capung 3. Terdapat perbedaan ciri morfologi capung dalam hal Dasar klasifikasi capung 127 ukuran, bentuk, dan warna pada tubuh capung yang ditemui. 4.  Capung yang ditemui terbagi ke dalam 2 sub-ordo yang berbeda.  Capung yang ditemui terbagi ke dalam 7 Famili yang berbeda. Pengklasifikasian ke dalam kelompok yang lebih kecil dan spesifik 5. Dijumpai 30 macam capung dari jenis yang berbeda. Keanekaragaman tingkat jenis 6.  Semua capung biasa Anisoptera yang ditemui memiliki bentuk pangkal sayap yang melebar.  Semua capung biasa Anisoptera yang ditemui memiliki bentuk sayap depan berbeda dengan sayap belakang  Semua capung biasa Anisoptera yang ditemui, posisi sayap pada saat istirahat dalam keadaan terbukahorizontal. Ciri umum Anisoptera 128 7.  Semua capung jarum Zygoptera yang ditemui memiliki pangkal sayap yang menyempit.  Semua capung jarum Zygoptera yang ditemui memiliki bentuk sayap depan dan sayap belakang yang relatif sama.  Semua capung jarum Zygoptera yang ditemui, posisi sayap pada saat istirahat dalam keadaan tertutup tegak lurus dengan tubuh. Ciri umum Zygoptera 8.  Semua capung betina yang ditemui memiliki alat kelamin sekunder di ujung abdomen.  Semua capung jantan yang ditemui memiliki alat kelamin sekunder di ruas ke 3 abdomen.  Semua capung jantan dewasa yang ditemui umumnya memiliki warna lebih Perbedaan ciri morfologi capung jantan dan capung betina 129 kuatmenarik daripada capung betina. 9.  Keanekaragaman dan populasi capung merupakan bioindikator perairan yang sehat.  Beberapa capung yang dijumpai sedang memangsa lalat, belalang, dan capung lain.  Beberapa capung yang dijumpai menjadi mangsa laba-laba, burung, dan capung lain.  Capung di Rawa Jombor Klaten menjadi objek penelitian biologi. Peran capung bagi kehidupan 3 Seleksi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar Biologi yang Sesuai Dengan Persoalan Biologi termuat Dalam Panduan Belajar Menurut Suhardi 2009 : 15, setelah hasil penelitian memenuhi persyaratan sebagai sumber belajar, terdapat dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam rangka mengangkat proses dan produk 130 penelitian sebagai sumber belajar. Kedua hal tersebut adalah sebagai berikut : a Penyesuaian Prosedur Kerja Penelitian dengan Kegiatan Pembelajaran Prosedur kerja penelitian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain ketersediaan objekmedia, langkah kerja, dan lokasi kegiatan belajar yang dilakukan. Kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam penelitian ini adalah kombinasi kegiatan lapangan dan kegiatan di dalam kelas sehinga menuntut peserta didik untuk turun langsung ke lapangan menghadapi objek dan permasalahan yang ada. Prosedur kerja yang dikembangkan dalam aplikasi ini yaitu kegiatan observasi, proses identidikasi, proses klasifikasi, penarikan kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil observasi yang diperoleh. Kegiatan di kelas dilaksanakan sebagai pendahuluan sebelum kegiatan lapangan. Kegiatan lapangan ini membutuhkan alokasi waktu yang cukup banyak sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada jam pelajaran. Oleh karena itu, alternatif pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah dengan melaksanakan di luar jam pelajaran yaitu setelah jam belajar mengajar selesai atau di hari libur sekolah. 131 b Penyesuaian Produk Penelitian dengan Kurikulum yang Berlaku Menurut Suhardi 2012 : 6 suatu hasil penelitian memiliki potensi besar untuk diangkat sebagai sumber belajar. Namun hasil sebuah penelitian memungkinkan untuk tidak mendukung penuh konsep-konsep dalam kurikulum yang berlaku. Untuk itu diperlukan juga modifikasi dengan menambahkan konsep-konsep tersebut dari sumber lain yang relevan agar pencapaian kompetensi yang diharapkan dapat lebih optimal. Produk penelitian harus dikaji kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku, dalam hal ini kurikulum 2013 bidang studi Biologi SMA kelas X agar konsep yang diperoleh melalui penelitian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang berlaku. 4 Penerapan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar Ke Dalam Organisasi Instruksional a Konsep dan Sub Konsep Konsep yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran ini adalah keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten dengan sub konsep keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, manfaat keanekaragaman hayati namun di tekankan pada keanekaragaman jenis . 132 b Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang sesuai yakni KD 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem di Indonesia. c Hasil Belajar Dari kegiatan belajar ini peserta didik diharapkan dapat menemukan konsep keanekaragaman hayati khususnya mengenai keanekaragaan tingkat gen, jenis, dan keanekaragaman hayati. d Tujuan a Siswa mampu menyebutkan C1 ciri-ciri morfologi capung berdasarkan hasil pengamatan. b Siswa mampu menemukan C4 perbedaan dan persamaan ciri morfologi capung yang ditemukan dari hasil pengamatan. c Siswa mampu mengklasifikasi C3 capung ke dalam kelompok yang lebih kecil. d Siswa mampu menggunakan C3 aplikasi identifikasi jenis capung untuk mengidentifikasi jenis capung yang ditemukan. e Siswa mampu mengumpulkan C5 informasi mengenai peranan capung bagi kehidupan. 133 e Uraian Materi Materi yang digunakan dalam sumber belajar ini adalah materi hasil penelitian Biologi mengenai keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten. f Sasaran a Sasaran pengamatan objek belajar : hewan dari kelas Odonata atau Capung yang berada di sekitar Sekolah. b Sasaran peruntukan subjek belajar : siswa SMA kelas X semester I. g Jenis Kegiatan Kegiatan pembelajaran ini merupakan perpaduan antara kegiatan belajar ekstrakulikuler dan intrakulikuler. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran ini terdapat kegiatan yang harus dilakukan di luar jam sekolah dan pada jam sekolah. Kegiatan Intrakurikuler meliputi : a Persiapan awal kegiatan belajar yaitu pengarahan sebelum peserta didik melakukan studi lapangan. b Pelaporan hasil kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi : a Pelaksanaan pengamatan keanekaragaman capung di kawasan Rawa Jombor, Klaten 134 h Waktu Penelitian yang dilakukan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diangkat dalam aplikasi yang dibuat. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I kelas X SMA tahun ajaran 20162017 dengan jumlah jam 2 x 45 menit untuk kegiatan intrakulikuler dan 2 x 45 menit utuk kegiatan ekstrakulikuler. i Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar ini adalah pendekatan induktif yaitu dari fakta menuju ke konsep. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik menggunakan aplikasi ini adalah peserta didik melakukan kegiatan di lapangan kemudian menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut. j Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah observasi dan diskusi. k Sarana dan Prasarana Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah: handphone android, aplikasi panduan pengamatan, buku catatan, alat tulis, insect-net, lopkaca pembesar, kamera, dan binokuler. l Bentuk Belajar 135 Kegiatan belajar yang disusun dalam aplikasi ini adalah kombinasi diskusi dan kegiatan belajar kelompok. m Sistem interaksi Sistem interaksi yang dapat terjadi dalam kegiatan pembelajaran ini adalah a Peserta didik – Objek b Peserta didik – Peserta didik c Guru – Objek d Guru – Peserta didik n Alat Evaluasi Alat evaluasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi ini adalah tugas dan tes sumatif yang terpisah dari bahan ajar. Tes sumatif ini digunakan sebagai evaluasi tahap akhir untuk mengetahui hasil belajar peserta didik mengunakan aplikasi tersebut.

b. Analisis Peserta Didik

Peserta didik yang menjadi sasaran penggunaan panduan belajar keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten adalah peserta didik SMA kelas X yang rata-rata berumur 16-17 tahun. Menurut Jean Piaget dalam Dwi Siswoyo, dkk., 2008 : 102-103, perkembangan intelektual peserta didik umur 11-14 tahun termasuk ke dalam tahap operasional formal. Perubahan perilaku dari peserta didik antara lain 136 adalah telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif secara serentak maupun beruntun. Misalnya kapasitas merumuskan hipotesis dan kemampuan menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam aplikasi keanekaragaman capung di Rawa Jombor, Klaten menuntut peserta didik untuk berpikir abstrak dan mengikuti prosedur metode ilmiah, sehingga aplikasi ini sesuai dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Salah satu media pembelajaran yang saat ini hampir dimiliki oleh semua peserta didik yakni smartphone berbasis android. Smartphone diminati peserta didik karena fleksibilitas dan fungsinya yang sangat beragam. Potensi media yang dimiliki peserta didik ini sesuai dengan desain yang dirancang aplikasi panduan pengamatan capung berbasis android. Diharapkan dengan adanya bentuk media yang dekat dengan peserta didik serta dapat digunakan dimana dan kapan saja dapat memudahkan dalam proses pembelajaran.

c. Analisis KompetensiKurikulum

Analisis kurikulum ini mengacu pada Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD pada kurikulum 2013 pada materi keanekaragaman hayati. Tahap ini digunakan untuk memahami tingkat kedalaman kompetensi yang dituntut oleh kurikulum. Analisis tersesbut mencakup identifikasi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, 137 dan menyusun Indikator Pembelajaran pada materi yang akan dipelajari. Berikut adalah tabel KI, KD, dan Indikator Pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati: Tabel 34. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologim seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem di Indonesia. 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi keanekaragaman capung di lingkungan sekitar sekolah 2. Peserta didik mampu mengklasifikasikan keanekaragaman capung di lingkungan sekitar sekolah 3. Peserta didik mampu menjelaskan habitat-habitat capung. 4. Peserta didik mampu Menyajikan data gambar, foto, deskripsi berbagai jenis capung yang hidup