Penggilingan Padi Besar Pengeluaran Penggilingan Padi

Tabel 18. Biaya-Biaya yang Dikeluarkan Pengusahaan Penggilingan Padi per Hari Komponen Biaya Penggilingan Besar Penggilingan Kecil Penggilingan Agregat Biaya Tunai Biaya Pembelian GKP GKP Rp 120.542.308 24.000.455 59.858.857 Karung Rp 139.154 26.614 68.414 CaloKomisi Rp 2.301.923 422.841 1.120.786 Transportasi Rp 2.006.538 401.232 997.489 Upah KTMB Rp 1.513.077 301.977 751.814 Biaya Pengeringan Upah Jemur Rp 2.040.385 398.159 1.008.129 Biaya Pengolahan Upah Giling Rp 846.154 235.909 462.571 Solar Rp 1.635.231 205.182 736.343 Biaya Penjualan Transportasi Rp 1.171.154 227.273 577.857 Kemasan Rp 730.769 147.727 364.286 Upah Muat Bongkar Rp 578.846 115.455 287.571 CaloKomisi Rp 582.692 116.818 289.857 Total Biaya Tunai Rp 134.088.231 26.599.641 66.523.974 Biaya Tidak Tunai Biaya Diperhitungkan Rp 614.470 52.356 261.141 Total Biaya Tidak Tunai Rp 614.470 52.356 261.141 Total Biaya Rp 134.702.701 26.652.997 66.785.115

6.2.1 Penggilingan Padi Besar

Penggilingan padi besar memiliki kapasitas produksi yang lebih besar dibandingkan penggilingan kecil. Rata-rata kapasitas produksi penggilingan besar adalah 29,23 ton beras per hari. Rata-rata harga gabah yang berlaku pada saat itu adalah Rp 2.392 per kg, sehingga biaya GKP dapat dihitung sebesar Rp 120.542.308 atau sama dengan 89 persen dari total biaya. Biaya karung adalah Rp 139.154, lebih rendah daripada biaya kemasan sebesar Rp 730.769, karena karung yang digunakan pada proses pembelian gabah dapat digunakan berulang kali sebanyak delapan sampai sepuluh kali. Penggilingan padi besar dalam melakukan pembelian GKP seringkali menggunakan dan memanfaatkan jasa calo atau bahkan untuk membayar iuran ilegal rata-rata sebesar Rp 2.301.923. Biaya transportasi yang menjadi beban penggilingan padi besar adalah Rp 2.006.538. Jumlah tersebut sudah termasuk supir dan bahan bakar, sedangkan upah kemas, timbang, muat dan bongkar KTMB dan upah jemur masing-masing adalah Rp 1.513.007 dan Rp 2.040.385. Tabel 18. menunjukkan kondisi tersebut. Biaya solar untuk proses pengolahan gabah menjadi beras adalah sebesar Rp 1.635.231. Rata-rata penggunaan solar adalah 10 liter per jam dengan produktivitas satu liter mampu menghasilkan satu ton beras, dengan catatan bahwa perhitungan biaya solar didasarkan pada jumlah gabah yang digiling. Upah giling atas penggunaan tenaga buruh adalah Rp 846.154. Jumlah ini tergolong rendah karena terdapat lima penggilingan yang memiliki mesin husker dan polisher yang telah terintegrasi dengan tambahan elevator dan conveyor sehingga menyebabkan pekerjaan buruh lebih mudah. Beban kerja yang lebih rendah menyebabkan upah giling juga lebih rendah, sekitar Rp 20 per kg. Upah giling juga telah mengakomodasi beban biaya karena listrik dan air. Biaya penjualan terdiri dari Biaya trasportasi, kemasan, upah muat bongkar, dan calokomisi dengan total biaya penjualan sebesar Rp 3.063.462. Biaya penyusutan yang terjadi relatif lebih besar dibandingkan penggilingan kecil. Hal ini terjadi karena alat dan mesin yang dimiliki penggilingan besar relatif lebih banyak dengan nilai yang lebih tinggi, misalnya husker dan polisher yang lebih banyak dan terintegrasi, jumlah truk dan mobil pick-up yang lebih banyak. Biaya penyusutan juga terjadi karena proses penyimpanan gabah atau beras, sehingga perlu dipertimbangkan penyusutan sebesar 0,3 persen. Penggilingan besar juga memiliki luasan lantai jemur dan gudang penyimpanan yang lebih luas, serta beberapa penggilingan besar memiliki kantor sebagai pusat kegiatan administrasi penggilingan Berdasarkan perhitungan diperoleh besarnya biaya penyusutan penggilingan padi besar adalah Rp 486.951 per hari. Semua biaya tunai dan tidak tunai yang telah diidentifikasi dijumlahkan maka dapat diketahui total biaya penggilingan padi besar. Total biaya tunai dan total biaya tidak tunai masing-masing adalah Rp 134.088.231 dan Rp 486.951, sehingga total biaya penggilingan padi adalah Rp 134.575.181.

6.2.2 Penggilingan Padi Kecil