Analisis Pendapatan dan Imbangan Penerimaan dan Biaya

Biaya pengolahan terdiri dari upah giling dan biaya solar, sedangkan biaya penjualan terdiri dari biaya transportasi, kemasan, upah muat bongkar, dan calokomisi. Total biaya pengolahan dan total biaya penjualan berturut-turut Rp 1.198.914 dan Rp 1.519.571, sedangkan total biaya diperhitungkan berjumlah Rp 203.204. Tabel 18. menggambarkan kondisi tersebut secara lebih detail.

6.3 Analisis Pendapatan dan Imbangan Penerimaan dan Biaya

Analisis pendapatan dilakukan untuk menentukan nilai yang diperoleh penggilingan padi dari aktivitas-aktivitas produksi. Analisis pendapatan meliputi analisis pendapatan atas biaya tunai dan analisis pendapatan atas biaya total. Analisis pendapatan atas biaya tunai hanya mempertimbangkan biaya tunai sementara analisis pendapatan atas biaya total dengan mengikutsertakan komponen biaya diperhitungkan ke dalam analisis. Perhitungan pandapatan penggilingan padi dilakukan pada penggilingan padi besar, penggilingan padi kecil, dan secara agregat untuk melihat gambaran keseluruhan penggilingan padi. Perhitungan dilakukan untuk rata-rata kapasitas produksi penggilingan padi mengingat penggilingan padi memliliki sifat seperti layaknya sebuah perusahaan dan memiliki siklus produksi yang relatif cepat. Penerimaan berasal dari penjualan hasil produksi berupa beras dan hasil samping berupa bekatul dan menir. Sementara biaya dihasilkan dari aktivitas- aktivitas pengusahaan penggilingan padi mulai dari pembelian GKP sampai pada penjualan produk ke konsumen. Data penerimaan dan biaya pada Tabel 19. di bawah ini berasal dari perhitungan pada Tabel 17. dan Tabel 18. Tabel 19. Analisis Pendapatan dan Imbangan Penerimaan dan Biaya Pengusahaan Penggilingan Padi per Hari Komponen Penerimaan Penggilingan Besar Penggilingan Kecil Penggilingan Agregat Total Penerimaan 150.440.769 31.277.727 75.538.286 Total Biaya Tunai 134.088.231 26.599.641 66.523.974 Total Biaya Diperhitungkan 614.470 52.356 261.141 Biaya Total 134.702.701 26.651.997 66.785.115 Pendapatan Atas Biaya Tunai 16.352.538 4.682.268 9.016.940 Pendapatan Atas Biaya Total 15.738.069 4.629.912 8.755.799 RC Atas Biaya Tunai 1,122 1,176 1,136 RC Atas Biaya Total 1,117 1,174 1,131 Pada Tabel 19. di atas, total penerimaan penggilingan padi besar adalah Rp 150.440.769. Total biaya yang menjadi beban penggilingan besar adalah Rp 134.702.701, yang berasal dari total biaya tunai Rp 134.088.231 ditambah total biaya diperhitungkan sebesar Rp 614.470. Pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total berturut-turut sebesar Rp 16.352.538 dan Rp 15.738.069. Efisiensi penggilingan padi besar dapat dilihat dari perbandingan penerimaan dan biaya rasio RC. Rasio RC atas biaya tunai adalah 1,122, artinya setiap Rp 1.000 yang dikeluarkan sebagai biaya akan menghasilkan Rp 1.122. Sedangkan, rasio RC atas biaya total sebesar 1,117, yang artinya setiap Rp 1.000 yang dikeluarkan akan menghasilkan Rp 1.117. Rasio RC atas biaya tunai dan atas biaya total relatif tidak jauh berbeda. Hal ini terjadi karena jumlah biaya diperhitungkan relatif kecil dengan persentase yang tidak signifikan. Penggilingan padi kecil memiliki penerimaan sebesar Rp 31.277.727 yang berasal dari penjualan beras dan hasil sampingnya. Total biaya tunai yang menjadi beban penggilingan kecil sebesar Rp 26.651.997, sedangkan biaya total sebesar Rp 26.651.997. Pendapatan penggilingan padi kecil atas biaya tunai adalah Rp 4.682.268, sedangkan pendapatan atas biaya total adalah Rp 4.629.912. Efisiensi penggilingan padi kecil dapat diketahui dengan melihat rasio RC atas biaya tunai sebesar 1.176, artinya setiap Rp 1.000 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1.176. Sedangkan rasio RC atas biaya total adalah 1.174, artinya setiap Rp 1.000 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1.174. Sama seperti penggilingan besar, penggilingan padi memiliki nilai rasio RC yang tidak terlalu jauh berbeda antara RC atas biaya tunai atau atas biaya total. Berdasarkan perbandingan antara penggilingan padi besar dan kecil pada Tabel 19, dapat diketahui bahwa penggilingan padi kecil lebih efisien dari penggilingan padi besar, walaupun tidak signifikan. Hal ini terjadi karena penggilingan padi kecil mengeluarkan biaya diperhitungkan yang lebih sedikit dengan memiliki mesin dan alat yang tidak memerlukan investasi yang besar, sementara harga per aktivitas penggilingan padi baik besar maupun kecil relatif sama. Penggilingan padi secara agregat memiliki rasio RC atas biaya tunai sebesar 1,136, yang artinya setiap Rp 1.000 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1.136. Sedangkan, rasio RC atas biaya total penggilingan secara agregat adalah 1,131, artinya setiap Rp 1.000 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1.131. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 19.

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN PENDAPATAN PENGUSAHAAN PENGGILINGAN PADI

Analisis diskriminan digunakan dalam penelitian untuk menjawab permasalahan tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara penggilingan berpendapatan tinggi dan rendah. serta faktor-faktor yang paling membedakan kedua kelompok tersebut. Penggilingan berpendapatan tinggi adalah penggilingan yang memiliki pendapatan lebih besar dari rata-rata pendapatan penggilingan padi secara agregat, sedangkan penggilingan berpendapatan rendah memiliki pendapatan lebih kecil dari rata-rata pendapatan penggilingan padi secara agregat. Data mengenai besarnya pendapatan diperoleh setelah melakukan analisis pendapatan. Analisis pendapatan menunjukkan bahwa terdapat tiga penggilingan padi kecil yang ternyata memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari pendapatan agregat penggilingan padi sehingga ketiganya dimasukkan ke dalam kelompok penggilingan padi berpendapatan tinggi. Pada penggilingan padi besar terdapat dua penggilingan yang termasuk dalam kelompok penggilingan berpendapatan rendah, karena memiliki pendapatan kurang dari rata-rata pendapatan agregat penggilingan padi.

7.1 Validasi Data

Analisis dilakukan terhadap 18 faktor yang dianggap berpengaruh pada tinggi rendahnya pendapatan penggilingan padi. Semua faktor tersebut diperoleh melalui pengamatan dan ditinjau kembali melalui diskusi dengan pemilik penggilingan padi. Semua data yang diperoleh dalam kajian ini adalah bersifat rasio. Setelah diolah dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows,