pemilik bebas untuk menjual berasnya ke pihak luar Bulog saat harga tinggi, sementara Bulog akan membeli beras pemilik dengan harga pembelian pemerintah
HPP saat harga jatuh di pasaran. Bulog dapat membeli beras yang dihasilkan oleh penggilingan atau penggilingan dapat berperan sebagai mitra giling dari
gabah yang dimiliki Bulog
5.3.8 Aktivitas Pengusahaan Penggilingan Padi
Kegiatan pengusahaan penggilingan padi di Kabupaten Karawang dilakukan mulai dari kegiatan pembelian gabah di suatu daerah tertentu yang
kemudian akan diproses menjadi beras sampai pada aktivitas penjualan hasil olahan berupa beras ke konsumen. Aktivitas tersebut dapat berlangsung setiap hari
sepanjang tahun selama pemilik memiliki cukup modal dan hasil panen petani yang tersedia sepanjang tahun. Biasanya penggilingan padi di Kabupaten
Karawang hanya melakukan kegiatan pengeringan dan pengolahan selama 9-10 bulan setahun, sisanya dimanfaatkan untuk menyimpan stok gabah dan membeli
kembali untuk proses berikutnya karena pada dua atau tiga bulan dalam satu tahun
tersebut petani mengalami masa istirahat atau paceklik.
Gabah yang sudah dibeli kemudian dikeringkan melalui proses penjemuran atau pengeringan dengan mesin dryer. Mesin dryer hanya digunakan
saat cuaca tidak mendukung untuk menjemur di bawah sinar matahari. Tidak semua penggilingan memiliki mesin dryer karena biaya investasi dan biaya
operasionalnya mahal. Setelah proses pengeringan, gabah kemudian diproses kembali untuk digiling. Proses penggilingan biasa berlangsung seharian
bergantung jumlah gabah dan kapasitas penggilingan. Proses penggilingan dapat berlangsung lebih dari sekali untuk mendapatkan kualitas beras yang diinginkan.
Pasca proses penggilingan, beras yang dihasilkan kemudian dikemas. Beberapa penggilingan melakukan grading terlebih dahulu berdasarkan kualitas
berasnya untuk kemudian dikemas. Beras yang sudah dikemas dalam karung kemudian dijual pada pedagang induk baik yang ada di dalam kabupaten ataupun
di luar kabupaten. Selain beras, penggilingan menerima tambahan pendapatan dari penjualan hasil olahan gabah menjadi beras berupa dedak, sekam, atau jitai.
Penjelasan yang lebih lanjut dari tahap-tahap tersebut dapat dilihat di bawah ini.
a. Pembelian Gabah