Tabel 12. menunjukkan bahwa semua pemilik pernah mengikuti pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar sampai dengan tingkat sarjana.
Sebanyak 11 pemilik atau 31,4 persen pernah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar. Pemilik yang berhasil menyelesaikan pendidikan formal di tingkat
SMPSederajat adalah sebanyak 12 pemilik atau 34,3 persen. Terdapat 9 pemilik atau 25,7 persen pernah menyelesaikan pendidikan formal di tingkat
SMASederajat, sementara tiga pemilik atau 8,6 persen berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana.
Pemilik penggilingan padi besar paling banyak menempuh dan menyelesaikan pendidikan sampai pada tingkat SMP, sedangkan pemilik
penggilingan padi kecil sebagian besar hanya menyelesaikan tingkat pendidikan SD. Uniknya terdapat dua pemilik penggiingan padi besar yang berhasil
menempuh pendidikan sarjana, sementara terdapat satu pemilik penggilingan padi kecil yang menyelesaikan pendidikan sarjana. Dua pemilik penggilingan besar
berpendidikan sarjana mengakui bahwa usaha penggilingan padi yang dilakukan sekarang bukan merupakan usaha yang dirintis sejak awal berdiri, namun
meneruskan usaha orang tua yang sudah meninggal atau berusia lanjut. Satu pemilik penggilingan padi kecil yang berpendidikan sarjana merupakan orang
yang belum lama memulai usaha penggilingan. Pemilik yang sebagian hanya lulus SD atau SMP bukan berarti merendahkan arti penting pendidikan, namun karena
tidak adanya kesempatan untuk mengecap pendidikan lebih tinggi sebelumnya.
c. Pengalaman Usaha Pemilik
Pengalaman usaha yang dimiliki oleh seorang pemilik dianggap memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi keberhasilan usaha penggilingan padi miliknya.
Pemilik yang telah lama menjalani usaha penggilingan padi biasanya menjadi acuan bagi pemilik lainnya karena dianggap memiliki pengetahuan yang
diperolehnya selama menjalankan usahanya. Tabel 13. memperlihatkan jumlah pemilik berdasarkan lamanya berusaha di penggilingan padi.
Tabel 13. Jumlah Pemilik Berdasarkan Pengalaman Usaha Pengalaman
Usaha tahun
Penggilingan Padi Besar
Penggilingan Padi Kecil
Penggilingan Total
Jumlah Jumlah
Jumlah 0 – 9
0,0 3
13,6 3
8,6 10 – 19
2 15,4
14 63,6
16 45,7
20 – 29 6
46,2 5
22,7 11
31,4 30 -39
4 30,8
0,0 4
11,4 39
1 7,7
0,0 1
2,9 Jumlah
13 100,0
22 100,0
35 100,0
Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa jumlah pemilik terbesar, yaitu 16 pemilik 45,7 persen telah menjalankan usaha penggilingan padi selama 10-19
tahun. Jumlah pemilik terbesar kedua, yaitu 11 pemilik 31,4 persen memiliki pengalaman usaha 20-29 tahun. Sebanyak empat pemilik 11,4 persen dan tiga
pemilik 8,6 persen, masing-masing memiliki pengalaman 30-39 tahun dan 0-9 tahun. Sementara satu pemilik 2,9 persen telah lebih dari 39 tahun menjalankan
usaha penggilingan padi. Pemilik penggilingan padi besar paling banyak memiliki pengalaman
usaha selama 20 sampai 29 tahun, dan sebagian kecil lainnya telah menjalankan bisnis penggilingan selama lebih dari 30 tahun. Berbeda dengan pemilik
penggilingan padi besar, pemilik penggilingan padi kecil rata-rata memiliki pengalaman usaha selama 10 sampai 19 tahun, dan tidak terdapat pemilik yang
menjalankan usahanya lebih dari 29 tahun.
Pengalaman, bagi pemilik dianggap sebagai hal yang mampu menentukan keberhasilan bisnis penggilingan padi. Pemilik yang lebih berpengalaman lebih
mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas penggilingan berikut hal-hal yang menjadi rahasia tersendiri bisnis ini. Pemilik yang lebih
berpengalaman biasa menjadi acuan dan tempat bertanya. Seringkali, pemilik dengan pengalaman minim berpedoman pada aktivitas pemilik yang lebih
berpengalaman, misalnya mengenai harga gabah atau beras, pembelian gabah, sistem stok dan lain sebagainya.
d. Persepsi Pemilik Penggilingan Padi terhadap Pekerjaan