Berdasarkan analisis regresi sederhana logaritmatik akan diperoleh besarnya nilai t-hitung, F-hitung, dan R
2
. Nilai t-hitung digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas X yang digunakan
secara terpisah berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas Y. Nilai F- hitung berguna untuk melihat apakah variabel-variabel bebas X
1,
X
2
, X
3
, X
4,
X
5,
X
6,
X
7,
X
8
dan X
9
tersebut secara bersma-sama memiliki pengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas Y. Sementara nilai R
2
berguna untuk melihat sejauh mana keragaman yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas X terhadap variabel tidak
bebas Y.
4.4.5 Pengujian Fungsi Produksi
Hubungan antara faktor-faktor produksi yang digunakan dalam produksi dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dengan metode Ordinary Least
Square OLS. Menurut Gujarati 1995, metode ini dapat dipakai dengan asumsi-
asumsi sebagai berikut: 1.
Variasi unsur sisa menyebar normal 2.
Nilai rata-rata dari unsur sisa sama dengan nol 3.
Tidak ada korelasi berangkaiautokorelasi antara nilai-nilai sisa pada setiap pengamatan
4. Homokedastiitas atau ragam merupakan bilangan tetap
5. Tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah bebas
6. Tidak ada korelasi diri multikolinearitas.
Pengujian-pengujian yang dilakukan adalah pengujian model penduga dan pengujian terhadap parameter regresi.
1. Pengujian terhadap model penduga
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah model penduga yang diajukan sudah layak untuk menduga parameter dalam fungsi
produksi. Hipotesis:
H : bi = bo = …… = b8 = 0
H
1
: minimal ada satu b 0 Uji statistik yang digunakan adalah uji F;
F-hitung = k
n R
k R
− −
− 1
1
2 2
F tabel = F k-1, n-k dimana,
K = jumlah variabel, tetapi tidak termasuk konstanta n = jumlah pengamatanresponden
Kriteria uji: F-hitung F-tabel k-1, n-k : tolak Ho
F-hitung F-tabel k-1, n-k : terima Ho Apabila kriteria uji menunjukkan penolakan Ho, maka parameter bebas
yang digunakan dalam analisis tersebut secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas. Sebaliknya apabila kriteria uji
menunjukkan terima Ho, maka parameter bebas yang digunakan dalam
analisis secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas.
Setelah itu, dilakukan penghitungan nilai koefisien determinasi R
2
agar dapat memperkuat pengujian tersebut. Nilai koefisien determinasi akan
mampu menunjukkan seberapa jauh keragaman dapat dijelaskan oleh parameter penjelas yang terpilih. Koefisien determinasi dapat dituliskan
sebagai berikut: R
2
= SST
total kuadrat
jumlah SSR
regresi kuadrat
jumlah
R
2
= −
2 2
1
i i
Y e
2. Pengujian untuk masing-masing parameter regresi
Pengujian ini berguna untuk mengetahui apakah masing-masing parameter bebas yang bepengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas.
Hipotesis: H
: bi = 0 H
1
: bi 0 Uji statistik: Uji t
t-hitung =
bi S
bi −
t-tabel = t
2, n-k
Kriteria uji: t-hitung t-tabel 2, n-k : tolak Ho
t-hitung t-tabel 2, n-k : terima Ho
dimana: k
= jmlah variabel bebas n
= jumlah pengamatanresponden Sbi = simpangan baku keofisien regresi
Jika Ho ditolak artinya peubah bebas berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas dalam model, sebaliknya jika terima Ho maka parameter bebas
tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas Sarwoko, 2005.
4.4.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi