Kendala Pengembangan Pulau-Pulau Kecil
terencana dan terintegrasi dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat sehingga dapat diwujudkan pemanfaatan potensi sumberdaya pulau-pulau kecil
yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
2.3 Ekowisata 2.3.1 Definisi Ekowisata
Istilah yang berhubungan dengan kegiatan wisata dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan antara lain :
1 Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2 Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. 3 Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusaha objek wisata dan daya tarik serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
4 Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
5 Usaha pariwisata adalah keguatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana
pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. 6 Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
wisata. 7 Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Holloway and Plant in Yulianda 2004 bahwa pariwisata merupakan
kegiatan perpindahanperjalanan orang secara temporer dari tempat mereka biasanya bekerja dan menetap ke tempat luar, guna mendapatkan kenikmatan
dalam perjalanan atau di tempat tujuan. Pariwisata berkelanjutan merupakan satu konsep yang meliputi seluruh tipe
pariwisata dan berhubungan dengan mengunjungi lokasi yang alamiah. Pariwisata berkelanjutan memiliki perspektif yang luas berhubungan dengan generasi
sekarang dan yang akan datang, adil secara etika dan sosial, cocok secara budaya
secara ekologi berkelanjutan dan secara ekonomi menguntungkan. Konsep pariwisata berkelanjutan meliputi 4 dimensi yang saling berhubungan erat yaitu :
dimensi ekologi, sosial, budaya dan dimensi politik Fennel 1999. Dalam menjamin keberlanjutan pariwisata yang perlu diperhatikan juga adalah kebijakan,
organisasi dan tujuan dari pengelolaan pariwisata Laws 1995; Butler 1997. Cole 2006 bahwa Pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu bagian dari
pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan konsep Bruntland, serta memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
1 Secara ekologis berkelanjutan yaitu pembangunan pariwisata tidak menimbulkan efek negatif bagi ekosistem setempat. Konservasi pada daerah
wisata harus diupayakan secara maksimal untuk melindungi sumberdaya alam dan lingkungan dari efek negatif kegiatan wisata.
2 Secara ekonomis menguntungkan yaitu keuntungan yang diperoleh dari kegiatan wisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat setempat. 3 Secara sosial dan kebudayaan dapat diterima, yaitu mengacu kepada
kemampuan penduduk lokal menyerap usaha pariwisata tanpa menimbulkan konflik sosial dan masyarakat lokal, mampu beradaptasi dengan budaya turis
yang berbeda sehingga tidak merubah budaya masyarakat lokal Hadiyati et al. 2003.
Konsep pariwisata berkelanjutan tidak terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan yang dirumuskan oleh The World Cominissions for Environmental
and Development WCED, yaitu komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan, yang didirikan oleh Majelis Umum PBB. Batasannya adalah
sebagai pembangunan yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa mempertaruhkan kemampuan generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Tujuannya adalah memadukan pembangunan dengan lingkungan sejak awal proses penyusunan kebijaksanaan
dan pengambilan keputusan yang strategis sampai kepada penerapannya di lapangan. Sebagaimana pembangunan berkelanjutan, definisi wisata berkelanjutan
juga sangat sulit pada tahap operasional. Namun, serangkaian parameter sering digunakan untuk merujuk kepada wisata berkelanjutan, antara lain wisata yang
mempunyai dampak minimal terhadap lingkungan memberikan dampak yang