Pariwisata: didasarkan pada nilai keberadaan atau potensi lokasi untuk

B. Pengambilan Data Sosial Ekonomi

Pengambilan data Sosial ekonomi yang diperlukan untuk pengembangan pariwisata dan konservasi di Pulau Lingayan dilakukan dengan cara wawancara, pemberian kuesioner dan pengamatan terhadap fenomena di lapangan. Tehnik wawancara yang digunakan tidak terstruktur, merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti variabel apa yang harus diteliti Gulo 2005; Sevila et al. 1993. Kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pemyataan tertulis dengan opsi jawaban yang tersedia kepada responden untuk dijawab Gulo 2005. Pemberian kuesioner ini merupakan cara untuk memperoleh data tentang pengelolaan pulau-pulau kecil terluar di Kabupaten Tolitoli untuk pengembangan pariwisata dan konservasi. Sebelum dilakukan pemberian kuesioner, terlebih dahulu akan ditentukan ukuran contoh dan jumlah populasi yang ada, disesuaikan dengan data di lapangan, jumlah Kepala Keluarga KK yang mendiami pulau-pulau kecil.

3.3.3 Metode Pemilihan Responden

Pemilihan responden dilakukan dengan metode stratified propotioned random sampling untuk responden pemanfaat sumberdaya nelayan dan pembudidaya rumput laut yang berasal dari dusun Lingayan, Lemo, Laleje, Pasar tua dan Sambua. Pemilihan responden dengan metode purposive sampling atau penunjukkan langsung berdasarkan kriteria, maka responden yang dipilih adalah pelaku bisnis, LSM, Perguruan Tinggi dan pengambil kebijakan yang berasal instansi Bappeda Kabupaten, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten. Responden yang dipilih dengan metode purposive sampling merupakan tokoh kunci key person dan dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan terkait dengan pemanfaatan ruang wilayah Pulau Lingayandi Kabupaten Tolitoli. Kumpulan populasi tersebut selanjutnya dipilih berdasarkan profesi yang ada di masyarakat dengan dasar pertimbangan bahwa contoh yang akan diambil masih mempertahankan keterwakilan karakteristik yang beragam umur, pendidikan, pendapatan, pengetahuan tentang ekowisata, konservasi dan lainnya dari contoh pada setiap kumpulan. Pengambilan contoh yang berasal dari kumpulan populasi pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, pelaku bisnis, wisatawan dan Perguruan tinggi dilakukan dengan sensus, sedangkan pengambilan ukuran contoh n untuk setiap nelayan dan pembudidaya rumput laut ditentukan dengan menggunakan persamaan Slovin 1960 in Sevilla et al. 1993, yaitu : 2 1 Ne N n + = …………………………………… 1 dimana : n = besarnya contoh N = total populasi e = persentase ketidateltian dalam pengambilan contoh 10 Jumlah kepala keluarga KK di desa Ogotua pada tahun 2010 BPS Kec. Dampal Utara 2011 sebanyak 759 KK dan berdasarkan data dari kantor desa Ogotua bahwa desa Ogotua terdiri dari 5 dusun yaitu dusunLingayan, Lemo, Laleje, Pasar tua dan Sambua. Berdasarkan rumus diatas maka diperoleh jumlah sampel responden dari unsur masyarakat sebanyak 290, Nelayan sebanyak 149, Pembudidaya sebanyak 3, wisatawan sebanyak 25 dan penentu kebijakan sebanyak 8 orang.