Gambar 21. Peta Ekosistem mangrove Tahun 2000.
Garis Pantai Perairan Dangkal
Mangrove
Sulawesi Tengah
Indeks Peta : 1
1 1
1
1 8
1 8
1 6
1 6
194000 194000
192000 192000
190000 190000
P. Sulawesi P. Lingayan
P. Koko
Sumber Citra Landsat Tahun 2000
Survey Lapangan 2011 Gladys Peuru
Mayor SPL Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
Keterangan
1 1 km
Peta Ekosistem Mangrove Pulau Lingayan
Tahun 2000
Sulawesi Tengah
Gambar 22. Peta Ekosistem mangrove Tahun 2005.
Peta Ekosistem Mangrove Pulau Lingayan
Tahun 2005
1 1 km
Keterangan
Gladys Peuru Mayor SPL Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor Sumber
Citra Landsat Tahun 2005 Survey Lapangan 2011
P. Lingayan
P. Sulawesi P. Koko
190000
190000 192000
192000 194000
194000 1
6 1
6 1
8 1
8 1
1 1
1
Indeks Peta :
Sulawesi Tengah
Mangrove Perairan Dangkal
Garis Pantai
Gambar 23. Peta Ekosistem mangrove Tahun 2010.
Peta Ekosistem Mangrove Pulau Lingayan
Tahun 2010
1 1 km
Keterangan
Gladys Peuru Mayor SPL Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor Sumber
Citra Landsat Tahun 2010 Survey Lapangan 2011
P. Koko P. Lingayan
P. Sulawesi
190000
190000 192000
192000 194000
194000 1
6 1
6 1
8 1
8 1
1 1
1
Indeks Peta :
Sulawesi Tengah Mangrove
Perairan Dangkal Garis Pantai
Gambar 24. Peta Ekosistem mangrove Tahun 2011.
Garis Pantai Perairan Dangkal
Mangrove Sulawesi Tengah
Indeks Peta : 1
1 1
1
1 8
1 8
1 6
1 6
194000 194000
192000 192000
190000 190000
P. Koko P. Lingayan
P. Sulawesi
Sumber Citra Landsat Tahun 2011
Survey Lapangan 2011 Gladys Peuru
Mayor SPL Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
Keterangan
1 1 km
Peta Ekosistem Mangrove Pulau Lingayan
Tahun 2011
Sulawesi Tengah
5.1.4 Ekosistem Lamun
Secara umum Padang lamun seagrass di Pulau Lingayan ditemukan pada wilayah yang cukup luas sebesar 150 ha. Pengamatan di lapangan untuk padang
lamun dilakukan pada 6 stasiun pengamatan. Dari 12 jenis padang lamun di Indonesia yang didapatkan di perairan Pulau Lingayan sebanyak 6 jenis yakni
Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Syrringodium isotifolium dan Thallasia hemprichii
dan Halophyla ovallis. Penyebarannya disajikan pada tabel 24.
Tabel 24. Penyebaran Jenis Lamun di Pulau Lingayan
Jenis Stasiun
1 2
3 4
5 6
Enhalus acoroides 85
35 50
15 10
Cymodocea rotundata 15
10 5
25 Cymodocea serrulata
10 35
Syrringodium isotifolium 5
Thallasia hemprichii 65
35 25
80 Halophylla ovalis
40 Substrat Pasir
5 50
Padang lamun umumnya yang teramati dengan lebar 10 - 100 meter, dan dekat dengan pantai didominasi oleh Syrringodium isotifolium, Cymodocea
serrulata, Cymodocea rotundata dan Halophyla ovallis sedangkan untuk jenis
Enhalus acroides sering dijumpai lebih dekat tubir. Berdasarkan hasil olahan
Citra Landsat 7 ETM+, luasan padang Lamun mengalami penurunan yang dicantumkan pada Gambar 26 Gambar 14-17 Peta analisis hasil Citra Landsat 7
ETM + Tahun 2000, 2005, 2010 dan 2011.
Gambar 25. Perubahan Luasan Padang Lamun Tahun 2000-2011 Perubahan luasan padang lamun sejak tahun 2000 sampai dengan tahun
2005 mengalami penurunan 21,36 ha, dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 terjadi penurunan luasan padang lamun sebesar 13,86 ha dan dari tahun 2010
sampai tahun 2011 mengalami mengalami penurunan sebesar 34,29 ha.
5.2 Kawasan untuk Pengelolaan Pulau 5.2.1
Scenic Beauty Estimation
Scenic Beauty Estimation merupakan penilaian awal dalam menentukan
suatu kawasan wisata. Penilaian landscape dan seascape yang merupakan tatacara penilaian kualitas pemandangan untuk pengembangan pemanfaatan kawasan
wisata bahari. Penilaian visual seascape dilakukan pada hamparan terumbu karang dankeanekagaraman ikan karang. Sedangkan penilaian kualitas landscape
dilakukan pada kondisi pantai. Dalam menilai kualitas visual yang dilakukan responden dengan cara memberikan skor penilaian pada masing-masing
fotogambar yang mewakili kondisi kawasan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penilaian kualitas visual terhadap hamparan terumbu karang, pantai dan
keanekaragaman jenis ikan karang di masing-masing stasiun pengamatan. Dalam penelitian ini diperoleh 96 foto yang terdiri dari 50 foto seascapelandscape
berupa hamparan terumbu karang di 10 stasiun pengamatan, 30 foto seascape
216.99ha 198.63ha
184.77ha
150.48ha
120 140
160 180
200 220
240
2000 2005
2010 2011
Lamun
berupa keanekaragaman jenis ikan di 10 stasiun dan 16 foto hamparan pantai di 8 stasiun pengamatan. Nilai SBE dari keseluruhan nilai visual dari masing-masing
foto yang memiliki nilai SBE tertinggi menunjukkan bahwa landscapeseascape dari foto tersebut paling banyak dipilih sebagai landscapeseascape terindah, akan
tetapi skor yang rendah menunjukkan landscapeseascape yang kurang disukai. a
Seascape Seascape
yang dinilai secara visual dengan metode SBE disini adalah hamparan karang dan keanekaragaman jenis ikan. Hasil analisis SBE pada
hamparan karang dari setiap stasiun penelitian dapat dilihat pada Tabel 25. Berdasarkan Tabel 25 terlihat bahwa pada stasiun 5 pada foto ke 22 memiliki
nilai SBE tertinggi sebesar 107,44, sedangkan yang memiliki nilai SBE terendah terdapat stasiun 8 pada foto 39 dengan nilai SBE sebesar 0, jika dihubungkan
dengan kondisi tutupan karang dari stasiun pengamatan yang memiliki nilai SBE tertinggi ternyata SBE yang memiliki nilai rendah juga memiliki nilai presentase
tutupan karang yang rendah. Dari hasil perhitungan nilai SBE yang menunjukkan nilai tertinggi bagi seascape diperoleh adalah 107,44 dengan presentase tutupan
karang 75,1 dan nilai terendah diperoleh nilai 0 dengan presentase tutupan karang 4,6.
Klasifikasi nilai SBE berdasarkan 3 kategori nilai SBE tertinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan jenjang sederhana simplified rating menurut
Hadi 2001 in Khakim 2009 dengan rumus :
Jadi untuk klasifikasi kategori rendah nilai SBE berada pada kisaran nilai 0 - 35,81, kategori sedang memiliki nilai SBE antara 35,82 - 71,62 dan yang
termasuk kategori tinggi berada pada nilai SBE dari 71,63 - 107,44. Berdasarkan pengklasifikasian tersebut maka masing-masing foto seascape
dapat dikelompokan berdasarkan kategori tinggi, sedang dan rendah yang dicantumkan
pada Tabel 25. 107,44 – 0
3 =
35,81
Tabel 25. Nilai SBE dari Seascape Terumbu karang per-Stasiun Pengamatan
Stasiun Seascape
Foto Nilai SBE
per-Foto Nilai SBE
per-Stasiun Persentase Nilai
SBE per-Stasiun
1 1
57,67 57
14 2
50,44 3
86,56 4
40,56 5
47,56 2
6 16,67
15,052 4
7 15,22
8 14,89
9 14,56
10 13,92
3 11
60,44 53,598
13 12
45 13
50,44 14
53,44 15
58,67 4
16 1,22
8,4 2
17 12,78
18 11,11
19 10,22
20 6,67
5 21
104,33 100,822
25 22
107,44 23
105,78 24
96,89 25
89,67 6
26 86,69
66,65 17
27 73,78
28 73,00
29 50,56
30 49,22
7 31
49,78 43,624
11 32
48,33 33
44,56 34
37,78 35
37,67 8
36 4,00
14,976 4
37 2,22
38 20,33
39 -
40 48,33
9 41
17,56 18,534
5 42
18,67 43
26,44 44
12,89 45
17,11 10
46 25,00
20,934 5
47 24,56
48 11,78
49 22,22
50 21,11
Tabel 26. Klasifikasi Nilai SBE dari seascape hamparan terumbu karang
No. Class of SBE No. Foto SBE Value Quality of lanskap Foto
Stasiun
1 TINGGI 28
73,00 hard coral dan terdapat coral reef fish
6 2
27 73,78
hard coral dan scoolingcoral reef fish 6
3 3
86,56 hard coral dan coral reef fish
1 4
26 86,69
hard coral 6
5 25
89,67 hard coral dan coral reef fish
5 6
24 96,89
hard coral dan terdapat coral reef fish 5
7 21
104,33 hard coral dan scoolingcoral reef fish 5
8 23
105,78 hard coral dan scooling coral reef fish 5
9 22
107,44 hard coral dan scooling coral reef fish 5
10 SEDANG 35
37,67 hard coral dan coral reef fish
7 11
34 37,78
hard coral 7
12 4
40,56 hard coral dan soft coral
1 13
33 44,56
hard coral dan coral reef fish 7
14 12
45,00 hard coral dan coral reef fish
3 15
5 47,56
Soft coral dan coral reef fish 1
16 32
48,33 Hard coral dan coral reef
7 17
40 48,33
Hard coral dan coral reef fish 8
18 30
49,22 hard coral dan coral reef fish
6 19
31 49,78
hard coral dan coral reef fish 7
20 13
50,44 hard coral dan coral reef fish
3 21
2 50,44
hard coral dan coral reef fish 1
22 29
50,56 hard coral dan coral reef fish
6 23
14 53,44
soft Coral dan coral reef fish 3
24 1
57,67 coral reef, soft coral dan coral reef fish 1
25 15
58,67 Hard coral
3 26
11 60,44 Coral reef, soft coral dan coral reef fish 3
27 RENDAH 39
- Rubble
8 28
16 1,22
Rubble dan coral ref fish 4
29 37
2,22 Rubble, sand dan coral reef fish
8 30
36 4,00
rubble 8
31 20
6,67 rubble
4 32
19 10,22
rubble 4
33 18
11,11 rubble
4 34
48 11,78
Rubble dan sand 10
35 17
12,78 Soft coral dan rubble
4 36
44 12,89
Soft coral dan sand 9
37 10
13,92 Soft coral
2 38
9 14,56
Soft coral 2
39 8
14,89 Soft coral
2 40
7 15,22
Hard coral 2
41 6
16,67 Ruble dan hard coral
2 42
45 17,11
Soft coral dan coral reef fish 9
43 41
17,56 Rubble
9 44
42 18,67
Rubble, soft coral dan coral reef fish 9
45 38
20,33 Rubble
8 46
50 21,11
Sand dan rubble 10
47 49
22,22 Hard coral dan coral reef fish
10 48
47 24,56
Hard coral dan coral reef fish 10
49 46
25,00 Soft coral
10 50
43 26,44
Rubble 9
Nilai SBE dari keanekaragaman ikan berdasarkan stasiun pengamatan dapat disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27. Nilai SBE Seascape Keanekaragaman Jenis Ikan Per-Stasiun
Stasiun Seascape
Foto Nilai SBE
per-Foto Nilai SBE
per-Stasiun Persentase Nilai SBE
per-Stasiun
1 1
43,44 39,33
10,964 2
37,88 3
36,67 2
4 12,56
12,48 3,47
5 12,44
6 12,44
3 7
32,11 30,89
8,61 8
30,56 9
30,00 4
10 12,33
11,59 3,23
11 12,22
12 10,22
5 13
92,56 84,3467
23,51 14
86,37 15
74,11 6
16 69,33
67,59 18,843
17 67,33
18 66,11
7 19
65,78 58,7
16,36 20
64,22 21
46,11 8
22 5,56
3,26 0,9
23 -
24 4,22
9 25
23,33 24,44
6,81 26
20,56 27
29,44 10
28 26,11
26,07 7,26
29 26,11
30 26,00
Berdasarkan Tabel 27, terlihat bahwa nilai SBE tertinggi terdapat pada foto seascape
nomor 13 dengan nilai SBE sebesar 92,56 sedangkan nilai SBE terendah terdapat pada foto seascape nomor 23 dengan nilai 0.
Berdasarkan pengklasifikasian maka keanekaragaman jenis ikan dapat di klasifikasi berdasarkan kategori rendah berada pada kisaran nilai 0 - 30,85, sedang
pada kisaran nilai 30,86 - 61,70 dan tertinggi pada nilai 61,71 - 92,56 yang disajikan pada Tabel 28.