Potensi Pulau Kecil Terluar

Beberapa konsep pengelolaan ekowisata yang dilakukan oleh berbagai Negara antara lain untuk di Negara Maladewa yang merupakan negara kecil dibagian barat daya Srilangka yang hanya memiliki 99 pulau namun memiliki wisata bahari yang sangat maju dengan konsep “one island one resort” Sawkar et al. 1998, ekowisata di Fiji dan di pulau Phuket, yang mengembangkannya dengan konsep “Nature orientated”Malani 2000; Kontogeorgopoulus 2004, ekowisata di Buthan pengelolaannya berbasis pada konservasi Gurung et al. 2008. Pengelolaan ekowisata di Gran Canaria adalah dengan mengkolaborasikan aspek lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi Garcia-Palcon Medina-Munosh 1999. Sedangkan ekowisata di pulau Monthserrat-Karibia melakukan pengelolaannya berdasarkan keanekaragaman hayati, pemandangan indah, sejarah warisan dan gaya hidup tenang Weaver 1995. Menurut Stonne 2003 bahwa berdasarkan hasil penelitiannya mengenai Ekowisata dan Pembangunan Masyarakat di Hainan China bahwa manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat lokal masih terbatas, namun masyarakat tetap optimis bahwa pariwisata di kawasan lindung Hainan akan memberikan kontribusi terhadap pelestarian. Fandeli 2000; META 2002; Yulianda 2007 menyatakan bahwa sumberdaya ekowisata terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dapat diintegrasikan menjadi komponen terpadu bagi pemanfaatan wisata. Ditinjau dari konsep pemanfaatan maka wisata dapat diklasifikasikan menjadi : 1 Wisata alam nature tourism meruapakan aktifitas wisata yang ditujukan pada pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya. 2 Wisata budaya cultural tourism merupakan wisata dengan kekayaan budaya sebagai obyek wisata dengan penekanan pada aspek pendidikan. 3 Ekowisata ecotourism, green tourism atau alternative tourism, merupakan wisata berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alamlingkungan dan industri kepariwisataan. Yulianda 2007, pengembangan ekowisata haruslah dilandaskan pada : 1 Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktifitas wisatawan terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan budaya setempat. 2 Pendidikan konservasi lingkungan; mendidik pengunjung dan masyarakat akan pentingnya konservasi. 3 Pendapatan langsung untuk kawasan; retribusi atau pajak konservasi conservation tax dapat digunakan untk pengelolaan kawasan. 4 Partisipasi masyarakat dalam perencanaan; merangsang masyarakat agar terlibat dalam perencanaan dan pengawasan kawasan. 5 Penghasilan bagi masyarakat; masyarakat mendapat keuntungan ekonomi sehingga terdorong untuk menjaga kelestarian kawasan. 6 Menjaga keharmonisan alam; kegiatan dan pengembangan fasilitas tetap mempertahankan keserasian dan keaslian alam. 7 Daya dukung sebagai batas pemanfaatan; daya tampung dan pengembangan fasilitas hendaknya mempetimbangkan daya dukung lingkungan.

2.4 Daya Dukung Ekowisata

Daya dukung disebut sebagai ultimate constraint yang diperhadapkan pada biota dengan adanya keterbatasan lingkungan seperti ketersediaan makanan, ruang atau tempat berpijak, penyakit, siklus predator, oksigen, temperature atau cahaya matahari Dahuri 2002. Bengen dan Retraubun 2006 menyatakan daya dukung sebagai tingkat pemanfaatan sumberdaya alam dan linkungannya. Daya dukung dapat diartikan sebagai kondisi maksimum suatu ekosistem untuk menampung komponen biotik yang terkandung didalamnya, dengan memperhitungkan faktor lingkungan dan faktor lainnya yang berperan di alam. Sehingga daya dukung dapat didefinisikan sebagai penggunaan maksimum terhadap sumberdaya alam yang berlangsung secara terus menerus tanpa merusak alam yang ada. Davis and Tisdell 1996, daya dukung lingkungan terbagi atas dua yakni daya dukung ekologis ecological carrying capacity dan daya dukung ekonomis economic carrying capacity. Jika dikaitkan dengan kegiatan wisata, Mathieson and Wall 1989 in Zhiyong and Sheng 2009 mendefinisikan daya dukung sebagai tingkat atau jumlah maksimum orang yang dapat menggunakan suatu kawasan tanpa mengganggu lingkungan fisik dan menurunkan kualitas petualangan yang diperoleh pengunjung, serta tanpa sebuah kerugian dari sisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat lokal Inskeep 1991 in Liu 1994. McNeely 1994, daya dukung ekowisata bersifat sangat spesifik dan lebih berhubungan dengan daya dukung lingkungan terhadap kegiatan pariwisata dan pengembangannya. Daya dukung juga diartikan sebagai tingkat atau jumlah