Analisis Daya Dukung Ekologi
A. Penghitungan Daya Dukung Air
Status daya dukung air
π
A
diperoleh dari pembandingan antara ketersediaan air S
A
dan kebutuhan air D
A
, dengan rumus sebagai berikut:
π
A
= S
A
D
A
……………………………………………………….12 Dimana
. Bila
S
A
D
A
Bila S , maka daya dukung air aman sustain
A
D
A
, maka daya dukung air terlampaui defisit
B. Penghitungan Ketersediaan Air
Untuk ketersediaan air S
A
, diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
S
A
C =
ΣC = 10 x C x R x A ……………………………………………13
i
x A
i
ΣA
i
R =
ΣR ……………………………………………14
i
Dimana :
m………………………………………………………15 S
A
= Ketersediaan air m
3
C = koefisien limpasan tertimbang
C tahun
i
A = koefisien limpasan penggunaan lahan I lihat Tabel 16
i
Angka, atau dari data Badan Pertahanan Nasional BPN = luas penggunaan lahan I ha dari data BPS atau Daerah Dalam
R = rata-rata curah hujan tabungan wilayah mmtahunan dari BPS
R
i
m = jumlah stasiun pengamatan curah hujan
= curah hujan pada stasiun i A
= luas wilayah i 10
= faktor konversi dari mm.ha menjadi m
3
C. Penghitungan Kebutuhan Demand Air
Penghitungan Kebutuhan Air D
A
dengan menggunakan rumus:
D
A
= N x KHL
A
Dimana :
…………………………………………………..16
D :
A
Total kebutuhan air m
3
N tahun
: Jumlah penduduk orang KHL
:
A
Kebutuhan air berdasarkan hak asasi manusia Unesco = 60 lt airorghari 21,9 m
3
thn = 2 x 21,9 m
3
airtahun, dimana: 2,0 merupakan faktor koreksi untuk memperhitungkan kebutuhan hidup layak yang mencakup kebutuhan pangan dan
domestik.
Tabel 17. Koefisien Limpasan
No. Deskripsi permukaan
C
i
1. Kota, jalan, aspal, atau genteng
0,7-0,9 2.
Kawasan industri 0,5-0,9
3. Pemukiman multi unit, pertokoan
0,6-0,7 4.
Kompleks perumahan 0,4-0,6
5. Villa
0,3-0,5 6.
Taman, pemakaman 0,1-0,3
7. Pekarangan tanah berat:
a. 7 b. 2-7
c. 2 0,25-0,35
0,18-0,22 0,13-0,17
8. Pekarangan tanah ringan:
a. 7 b. 2-7
c. 2 0,15-0,2
0,10-0,15 0,05-0,10
9. Lahan berat
0,40 10. Padang rumput
0,35 11. Lahan budidaya pertanian
0,30 12. Hutan produksi
0,18 Sumber : Permen 17 Tahun 2009
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Letak Geografis dan Administasi
Pulau Lingayan berada di perairan Laut Sulawesi pada titik koordinat 00°59’55” LU dan 120°12’50” BT. Pulau Lingayan ini terletak di sebelah utara
berbatasan dengan perairan Wilayah Negara Malaysia, sebelah timur dengan Desa Ogotua Kecamatan Dampal Utara, sebelah selatan dengan teluk Dampal dan
sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi. Pulau Lingayan merupakan salah satu pulau kecil terluar yang memiliki luas 122,5 ha. Pulau ini memiliki penghuni
dengan jumlah penduduk 313 jiwa. Secara administrasi pulau Lingayan termasuk ke dalam wilayah administrasi Dusun III, Desa Ogotua Kecamatan Dampal Utara,
Kabupaten Tolitoli Propisi Sulawesi Tengah.