Ecological Footprint Daya Dukung Ekologis

tanaman kelapa mampu melakukan penetrasi sampai lapisan tersebut. Pada pulau attol, lapisan tanah umumnya sangat dangkal dan bervariasi antara 0,3-0,5 m, sementara itu pada pulau yang sudah mengalami pengangkatan secara tektonik dengan karst, air tanah ditemukan pada kedalaman 30-100 m dari permukaan Adi 2002. Lebih lanjut dijelaskan bahwa berdasarkan hasil ringkasan pada penelitian diberbagai pulau kecil dikawasan tropis penelitian menunjukan adanya korelasi positif antara resapan tahunan dengan curah hujan tahunan yaitu berkisar antara 25-50.Dalam resolusi PBB tahun 1998 disebutkan bahwa penyediaan air tawar bersih sejumlah 50 Itoranghari. =1,5m 3 orangbln merupakan hak asasi manusia, sedangkan UNESCO tahun 2002 menetapkan hak dasar manusia atas air yaitu sebesar 60 Itoranghari. Konsekuensinya, Negara wajib memenuhi kebutuhan tersebut sebagai bagian dari layanan publik mendasar FAO 1996. 2.5 Konservasi 2.5.1 Definisi Konservasi Jacub et al.2004 mengatakan bahwa konservasi berasal dari kata to conserve yang menurut Kamus Theasaurus berarti menyelamatkan, melindungi, melestarikan dan menyimpan, dalam konteks pengelolaan berarti menghemat sumberdaya alam tersebut sehingga ketersediaannya selalu terjaga. Sebagai suatu sistem yang utuh, wilayah pesisir memiliki dinamika yang khas yang semestinya menjadi pertimbangan dalam pemanfaatannya. Dalam konteks sistem ekologi, tidak berfungsinya sistem ekologi wilayah pesisir akan berakibat pada tidak mulusnya roda dinamika komponen sistem yang lain yang ada dalam wilayah pesisir dan laut termasuk dinamika pemanfaatannya Holling et al……in Jacub et al. 2004. Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, konservasi didefinisikan sebagai manajemen biosphere secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Sedangkan National Research Council 1999 mendefinisikan bahwa marine protected area MPA sebagai suatu daerah di laut yang ditetapkan untuk melestarikan sumberdaya laut. Di daerah tersebut ditetapkan zona-zona untuk mengatur kegiatan yang dapat dan tidak dapat dilakukan, misalnya pelarangan kegiatan penambangan minyak dan gas bumi, perlindungan ikan, biota laut lain, dan ekologinya untuk menjamin perlindungan yang baik. Bengen 2000 menyatakan bahwa kawasan lindung didefinisikan sebagai suatu kawasan di pesisir,laut dan pulau-pulau kecil yang mencakup daerah intertidal, subtidal dan kolom air diatasnya, dengan beragam flora dan fauna yang berasosiasi di dalamnya yang memiliki nilai ekologis, ekonomis, sosial dan budaya. Ojeda- Martinez et al. 2009 menyatakan bahwa MPA telah diusulkan di seluruh dunia sebagai cara optimal untuk melindungi ekosistem laut. Luas wilayah laut yang dilindungi mengalami peningkatan tahunan sebesar 5.2 selama dua dekade terakhir ini Wood et al. in Ojeda-Martinez et al. 2009. CBD 2007 menyatakan bahwa 20-30 dari luas wilayah masing-masing habitat harus ditetapkan sebagai kawasan larang ambil. 2.5.2 Fungsi Kawasan Konservasi Agardy in Bengen 2002 berpendapat bahwa kawasan konservasi di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil memiliki fungsi utama sebagai berikut : 1. Melindungi keanekaragaman hayati serta struktur, fungsi dan intergritas ekosistem ; kawasan lindung dapat berkonribusi untuk mempertahankan keanekaragaman hayati pada semua tingkatan tropik dari ekosisem, melindungi hubungan jaringan makanan, dan proses-proses ekologis dalam suatu ekosistem. 2. Meningkatkan hasil perikanan ; Kawasan lindung dapat melindungi daerah pemijahan, pembesaran dan mencari makanan ; meningkatkan kapasitas reproduksi dan stok sumberdaya ikan. 3. Menyediakan tempat rekreasi dan pariwisata ; Kawasan lindung dapat menyediakan tempat untuk kegiatan rekreasi pariwisata alam yang bernilai ekologis dan estetika. Perlindungan terhadap pada tempat-tempat khusus bagi kepentingan rekreasi dan pariwisata seperti pengaturan dermaga perahukapal, tempat jangkar dan jalur pelayaran akan memnbantu mengamankan kekayaan dan keragaman daerah rekreasi dan pariwisata yang tersedia di sepanjang pesisir. 4. Memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang ekosistem ; Kawasan lindung dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecil ; menyediakan tempat yang relatif tidak terganggu untuk observasi dan monitoring jangka panjang, dan berperan penting bagi pendidikan masyarakat berkaitan dengan pentingnya konservasi laut dan dampak aktifitas manusia terhadap keanekaragaman hayati. 5. Memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat pesisir ; Kawasan kindung dapat membantu masyarakat pesisir dalam mempertahankan basis ekonominya melaui pemanfaatan sumberdaya dan jasa-jasa lingkungan secara optimal dan berkelanjutan. Sasaran utama penetapan kawasan konservasi di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil adalah untuk mengkonservasi ekosistem dan sumberdaya hayati, agar proses-proses ekologis di suatu ekosistem dapat terus berlangsusng dan tetap dipertahankan produksi bahan makanan dan jasa-jasa lingkungan bagi kepentingan manusia. Dan untuk mencapai sasaran tersebut, menurut Kelleher dan Kenchington; Jones; Barr et al. in Bengen 2002maka penetapan kawasan konservasi di pesisir, laut dan pulau-pulau kecil harus ditujukan untuk : 1 Melindungi habitat-habitat kritis 2 Mempertahankan keanekaragaman hayati 3 Mengkonservasi sumberdaya ikan 4 Melindung garis pantai 5 Melindungi lokasi-lokasi yang bernilai sejarah dan budaya 6 Menyediakan lokasi rekreasi dan pariwisata. 7 Merelokasi daerah-daerah yang tereksploitasi 8 Mempromosikan pembangunan kelautan yang berkelanjutan. Untuk merencanakan pengalokasian kawasan konservasi diperlukan empat tahapan dalam pemilihan proses lokasi Agardy in Bengen 2002 yaitu : 1 Identifikasi habitat atau lingkungan kritis ; distribusi sumberdaya ikan dan bila memungkinkan lokasi proses-proses ekologis kritis, dan dilanjutkandengan memetakan informasi-informasi tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis 2 Teliti tingkat pemanfaatan sumberdaya dan identifikasi sumber-sumber degradasi di kawasan ; petakan konflik pemanfaatan sumberdaya, berbagai ancaman langsung misalnya over eksploitasi dan tidak langsung misalnya pencemaran terhadap ekosisem dan sumberdaya.