1.5 Kebaharuan
Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan pulau-pulau kecil dalam rangka peruntukkannya untuk pengembangan ekowisata dan dari penelusuran literatur
pengelolaan pulau-pulau kecil, maka diperoleh tiga hal baru dalam penelitian ini adalah :
- Kebaruan dalam penetapan kawasan wisata diintegrasikan berdasarkan nilai keindahan dan Kesesuaian Peruntukan.
- Kebaruan dalam aplikasi ekowisata di pulau terluar khususnya di Pulau Lingayan yang berada di wilayah Kabupaten Tolitoli. Dengan adanya
pengembangan ekowisata di pulau terluar diharapkan dapat menjamin keberadaan dari pulau tersebut sebagai salah satu penentu batas wilayah NKRI.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pulau-Pulau Kecil 2.1.1 Definisi Pulau Kecil
UNCLOS 1982, Bab VIII pasal 121 Ayat 1 yang diratifikasi oleh pemerintah Indonesia melalui Undang Undang Nomor 17 Tahun 1985
menyatakan bahwa Pulau adalah daerah daratan yang dibentuk secara alamiah yang dikelilingi oleh air dan yang ada di atas permukaan air pasang. Dari definisi
tersebut dapat diketahui bahwa pulau merupakan daratan yang terbentuk secara alamiah dan bukan terbentuk secara rekayasa atau bukan daratan yang dibentuk
secara reklamasi. Selain itu dari definisi diatas dapat dipahami bahwa daratan tersebut harus selalu berada di atas air pada saat pasang tinggi, sehingga bila suatu
daratan berada dibawah air pada saat pasang tertinggi dan berada diatas pada pasang surut maka daratan seperti itu disebut dengan istilah gosong shoal dan
bukan pulau. Khusus untuk pulau kecil batasannya telah berubah dari waktu ke waktu. Pulau kecil mula-mula dibatasi dengan pulau yang luasnya kurang dari
10.000 km
2
dengan jumlah penduduk kurang dari 500.000 jiwa Debance in Adrianto 2004, kemudian berubah menjadi kurang dari 2.000 km
² Ongkosono 1998. Saat ini batasan pulau kecil di Indonesia mengacu pada UU No. 27 tahun
2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yaitu pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km
² beserta kesatuan ekosistemnya. Definisi pulau kecil menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyatakan bahwa Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau
sama dengan 2.000 km
2
Dahuri 1998 berpendapat bahwa pulau kecil merupakan habitat yang terisolasi dengan habitat lain, keterisolasian suatu pulau akan menambah
keanekaragaman organisme yang hidup di pulau tersebut. Selain itu, pulau kecil mempunyai lingkungan yang khusus dengan proporsi species endemik yang tinggi
bila dibandingkan dengan pulau kontinen, dan pulau kecil juga mempunyai tangkapan air cathment yang relatif kecil sehingga kebanyakan air dan sedimen
hilang ke dalam air. Dari segi budaya, masyarakat yang mendiami pulau kecil beserta kesatuan ekosistemnya.
mempunyai budaya yang berbeda dengan pulau kontinen dan daratan. Adanya masukan sosial, ekonomi dan teknologi ke pulau ini akan mengganggu
kebudayaan mereka. Sementara itu Purwanto 1995, sistem kepulauan kecil ditentukandicirikan oleh tingkat isolasi geografis dan keterbatasan ukuran dan
bentuk pulau. Isolasi geografis ini menggambarkan keunikan habitat endemisme, sedangkan ukuran dan bentuk juga menggambarkan keanekaragaman habitat
biodiversitas. Profil sumberdaya lingkungan kepulauan kecil dicirikan oleh keterbatasan lingkungan seperti lahan, sumberdaya dan keanekaragaman bahan
organik, kecenderungan klimaks yang seragam, sangat rentan akan perubahan atau pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan timbulnya
kecenderungan percepatan kerusakan entropy bila terjadi perubahan ekosistem. Jadi dari uraian diatas maka terdapat tiga kriteria yang dapat digunakan dalam
membuat batasan pulau kecil yaitu: 1 batasan fisik pulau luas pulau; 2 batasan ekologis, proporsi spesies endemik dan terisolasi; 3 Keunikan budaya.
2.1.2 Karakteristik Biofisik Pulau Kecil
Karakteristik yang umum dijumpai di pulau-pulau kecil dapat dikategorikan kedalam aspek lingkungan hidup dan sosial-ekonomi-budaya. Karakteristik yang
berkaitan dengan lingkungan hidup menurut Brookfield 1990 in Dahuri 2003 adalah :
a. Pulau-pulau kecil memiliki daerah resapan catchment area0 yang sempit, sehingga sumber air tawar yang tersedia sangat rentan terhadap pengaruh
instrusi air laut. b. Pulau-pulau kecil memiliki daerah pesisir yang sangat terbuka rasio antara
panjang garis pantai dengan luas area relatif besar, sehingga lingkungannya sangat mudah dipengaruhi oleh dinamika perairan sekitarnya.
c. Species organisme yang hidup di pulau-pulau kecil pada umumnya bersifat endemik.
d. Pulau-pulau kecil memiliki sumberdaya alam terestrial yang sangat terbatas, baik yang berkaitan dengan sumberdaya alam mineral, air tawar maupun
dengan kehutanan dan pertanian. Hein 1990 in Dahuri 2003 menyatakan bahwa karakteristik pulau-pulau
kecil yang berkaitan dengan soasial-ekonomi-budaya antara lain :