Karakteristik Biofisik Pulau Kecil
kecil perlu memperhitungkan daya dukung pulau mengingat sifatnya yang rentan terhadap perubahan lingkungan. Pemanfaatan sumberdaya di kawasan
pulau-pulau kecil harus dilakukan secara terencana dan terintegrasi dengan melibatkan peran serta masyaakat setempat sehingga dapat diwujudkan
pemanfaatan potensi sumberdaya pulau-pulau kecil yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat Dahuri 2003.
Kendala dalam pengembangan pembangunan di pulau kecil sebagai berikut :
a Keterbatasan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan, seperti air tawar, vegetasi, tanah, ekosistem pesisir dan laut dan satwa liar, yang pada
gilirannya menentukan daya dukung suatu sistem pulau kecil dalam menopang kehidupan manusia penghuni dan segala kegiatan pembangunan.
b Ukuran yang kecil dan terisolasi insular menyebabkan penyediaan sarana dan prasarana menjadi sangat mahal, serta minimnya sumberdaya manusia
yang handal yang mau bekerja di pulau-pulau kecil tersebut. c Kesukaran atau ketidakmampuan untuk mencapai skala ekonomi yang
optimal dan menguntungkan dalam hal administrasi, usaha produksi dan transportasi sehinga turut menghambat pembangunan pulau-pulau kecil.
d Produktivitas sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat disetiap unit ruang lokasi di dalam pulau dan terdapat di sekitar pulau
saling terkait satu sama lainnya. e Budaya lokal kepulauan kadangkala bertentangan dengan keiatan
pembangunan yang ingin dikembangkan.
2.2 Pulau – Pulau Kecil Terluar 2.2.1 Definisi Pulau-Pulau Kecil Teluar
Pulau-Pulau Kecil Terluar PPKT menurut Peraturan Presiden No.782005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar menyatakan bahwa PPKT adalah
pulau dengan luas area kurang atau sama dengan 2.000 km ² yang memiliki titik-
titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional. Peraturan Presiden No. 782005
jumlah PPKT yang memiliki titik-titik garis pangkal berjumlah 92 pulau yang
tersebar di 20 propinsi dan 38 kabupaten yang sebagian besar berlokasi di Kepulauan Riau 21 pulau dan Kepulauan Maluku 20 pulau dan untuk wilayah
Sulawesi Tengah memiliki 3 pulau terluar yaitu Lingayan, Salando dan Dolangon. Retraubun 2006 menyatakan bahwa dari 92 pulau tersebut sekitar 50
berpenghuni dengan luas berkisar 0,02-200 km ².
Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar dalam Peraturan Presiden No.782005, diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu untuk
memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumberdaya pulau-pulau kecil terluar dari wilayah Republik Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI. Retraubun
2006 berpendapat bahwa Pembangunan PPKT memiliki nilai strategis, karena pulau-pulau kecil terluar berkarakteristik antara lain :
1 Memiliki dampak langsung terhadap kedaulatan negara 2 Faktor pendorong bagi pertumbuhan ekonomi sekitarnya karena pulau kecil
terluar memiliki akses langsung ke negara lain.
3 Memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi karena berbatasan dengan
wilayah maupun negara lain. 4 Mempunyai dampak terhadap hankam baik skala regional maupun nasional.
Melihat nilai strategisnya pulau-pulau kecil terluar, maka perlu dilakukan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar yang mencangkup rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber daya pulau- pulau kecil terluar dari wilayah Republik Indonesia untuk menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Brookfield in Susilo 2007; DKP 2005 mengemukakan sifat khas pulau-
pulau kecil yaitu : 1 Secara Fisik; terpisah dari pulau besar, dapat membentuk satu gugus pulau atau berdiri sendiri, luas pulau kurang dari 10.000 km
2
, substratnya lebih didominasi oleh hancuran biota laut, kedalaman laut rata-rata
antar pulau-pulau kecil sangat ditentukan oleh kondisi geografis dan letak pulau- pulau kecil; 2 Secara Ekologis; memiliki spesies endemik, memiliki resiko
perubahan lingkungan yang tinggi, memiliki keterbatasan daya dukung pulau, melimpahnya biodiversitas laut; 3 Secara Sosial-Budaya-Ekonomi; ada yang
berpenghuni dan tidak berpenghuni, penduduk asli mempunyai budaya dan kondisi sosial ekonomi yang khas, kepadatan penduduk sangat terbatasrendah,