Kendala Pengembangan Pembangunan Pulau-Pulau Kecil Terluar

3 Pendapatan langsung untuk kawasan; retribusi atau pajak konservasi conservation tax dapat digunakan untk pengelolaan kawasan. 4 Partisipasi masyarakat dalam perencanaan; merangsang masyarakat agar terlibat dalam perencanaan dan pengawasan kawasan. 5 Penghasilan bagi masyarakat; masyarakat mendapat keuntungan ekonomi sehingga terdorong untuk menjaga kelestarian kawasan. 6 Menjaga keharmonisan alam; kegiatan dan pengembangan fasilitas tetap mempertahankan keserasian dan keaslian alam. 7 Daya dukung sebagai batas pemanfaatan; daya tampung dan pengembangan fasilitas hendaknya mempetimbangkan daya dukung lingkungan.

2.4 Daya Dukung Ekowisata

Daya dukung disebut sebagai ultimate constraint yang diperhadapkan pada biota dengan adanya keterbatasan lingkungan seperti ketersediaan makanan, ruang atau tempat berpijak, penyakit, siklus predator, oksigen, temperature atau cahaya matahari Dahuri 2002. Bengen dan Retraubun 2006 menyatakan daya dukung sebagai tingkat pemanfaatan sumberdaya alam dan linkungannya. Daya dukung dapat diartikan sebagai kondisi maksimum suatu ekosistem untuk menampung komponen biotik yang terkandung didalamnya, dengan memperhitungkan faktor lingkungan dan faktor lainnya yang berperan di alam. Sehingga daya dukung dapat didefinisikan sebagai penggunaan maksimum terhadap sumberdaya alam yang berlangsung secara terus menerus tanpa merusak alam yang ada. Davis and Tisdell 1996, daya dukung lingkungan terbagi atas dua yakni daya dukung ekologis ecological carrying capacity dan daya dukung ekonomis economic carrying capacity. Jika dikaitkan dengan kegiatan wisata, Mathieson and Wall 1989 in Zhiyong and Sheng 2009 mendefinisikan daya dukung sebagai tingkat atau jumlah maksimum orang yang dapat menggunakan suatu kawasan tanpa mengganggu lingkungan fisik dan menurunkan kualitas petualangan yang diperoleh pengunjung, serta tanpa sebuah kerugian dari sisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat lokal Inskeep 1991 in Liu 1994. McNeely 1994, daya dukung ekowisata bersifat sangat spesifik dan lebih berhubungan dengan daya dukung lingkungan terhadap kegiatan pariwisata dan pengembangannya. Daya dukung juga diartikan sebagai tingkat atau jumlah maksimum pengunjung yang dapat ditampung oleh sarana dan prasana infrastruktur objek wisata alam. Apabila daya tampung sarana dan pasarana tersebut terlampaui maka akan terjadi kemerosotan sumberdaya, kepuasan pengunjung tidak terpenuhi dan akan memberikan dampak merugikan terhadap masyarakat. Oleh karena itu mengacu pada batasan-batasan konsep daya dukung sebelumnya maka perlu diuraikan beberapa daya dukung yang berkaitan dengan pengelolaan ekowisata di PPK.

2.4.1 Daya Dukung Ekologis

McLeod and Cooper 2005 menyatakan bahwa daya dukung ekologis sebagai tingkat maksimum penggunaan suatu kawasan atau suatu ekosistem agar tetap lestari, baik dalam jumlah polulasi maupun dalam kegiatan yang diakomodasikan didalamnya, sebelum terjadi suatu penurunan dalam kualitas ekoligis ekosistem tersebut. Berdasarkan teori Odum definisi daya dukung merupakan batas maksimum biomas yang dapat mendukung seperangkat produksi primer dan satu variable struktur jaringan makanan yang diperolah ketika total sistem respirasi sama dengan jumlah produksi primer dan impor detritus Christensen and Pauly 1998. Sumadhiharga 1995 berpendapat bahwa pencemaran perairan pesisir akibat meningkatnnya berbagai pemanfaatan merupakan indikator terlampauinya daya dukung perairan. Dampak yang timbul akibat pencemaran oleh berbagai jenis polutan dapat langsung meracuni kehidupan biologis dan menyerap banyak jumlah oksigen selama proses dekomposisi. Pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau untuk kegiatan pariwisata, disamping dampak yang terjadi yang mengganggu kenyamanan atau kepuasan pemakai kawasanruang ini, dampak negative lanjutan lainnya dapat terjadi misalnya menurunnya spesies biota disuatu kawasan. Seidl and Tisdell 1999 mendefinisikan daya dukung sebagai batas maksimum suatu lingkungan dalam mentoleransi tekanan pemanfaatan. Prosser 1986 in Davis and Tisdell 1996 menyatakan daya dukung ekologi merupakan tingkat pemanfaatan sumber daya alam dapat berkelanjutan tanpa sebuah pengurangan dalam karakteristik dan kualitas sumber daya yang dimanfaatkan. Cooper et al. 1998, daya dukung ekologi pada kegiatan wisata merupakan batas maksimum kunjungan yang dapat