meningkatkan mutu dan jumlah sumber daya manusia pada poliklinik rawat jalan seiring dengan peningkatan jumlah pasien di poliklinik.
5.3.3. Kemampuan Inovasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Dr. Pirngadi Medan mengenai upaya peningkatan
kinerja bisnis internal diketahui rumah sakit sudah melakukan upaya-upaya untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar. Hal ini tergambar dari salah satu rencana strategi
rumah sakit yaitu rencana pelayanan terpadu kecelakaan lalu lintas. Pelayanan terpadu kecelakaan lalu lintas ini adalah rencana kerja sama antar instansi pemerintah
yaitu antara RSUD Dr. Pirngadi Medan, kepolisian dan Jasa Raharja sehingga pasien kecelakaan lalu lintas akan mendapat pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan
mudah proses administrasinya. Beberapa produk unggulan yang dimiliki oleh RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lain di Medan adalah
poliklinik akupuntur dan pelayanan hemodialisa terbesar di Sumatera Utara dengan 65 mesin hemodialisa. Inovasi lain yang dilakukan RSUD Dr. Pirngadi Medan
melihat peluang bisnis adalah kebutuhan masyarakat Kota Medan akan perawatan kecantikan cukup tinggi sehingga rumah sakit ini juga memiliki salon kecantikan.
Penggunaan peralatan berteknologi tinggi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan proses bisnis internal dan pelayanan. Program peningkatan
penggunaan peralatan canggih yang dilakukan adalah penambahan alat-alat canggih sesuai kebutuhan setiap tahun, pengadaan alat canggih yang baru saja dilakukan
adalah pemasangan CT Scan.
Universitas Sumatera Utara
5.3.4. Pengolahan Limbah
Rumah sakit berpotensi besar mencemari lingkungan dan kemungkinannya menimbulkan kecelakaan serta penularan penyakit. Rumah sakit menghasilkan
limbah dalam jumlah besar, beberapa diantaranya membahayakan kesehatan di lingkungannya. Pembuangan limbah yang berjumlah cukup besar ini paling baik jika
dilakukan dengan memilah-milah ke dalam berbagai kategori. Untuk masing-masing
jenis kategori diterapkan cara pembuangan limbah yang berbeda. Prinsip umum
umum pembuangan limbah rumah sakit adalah sejauh mungkin menghindari risiko
kontaminasi dan trauma.
RSUD Dr.Pirngadi Medan sudah mengelolah limbahnya dengan baik. Limbah padat berasal dari ruangan dipilah-pilah menjadi limbah medis, limbah organik, dan
limbah non medis. Petugas mengambil limbah dari ruangan-ruangan setiap hari, limbah medis dibakar di incenerator milik RSUD Dr. Pirngadi sendiri, limbah
organik diolah menjadi kompos, sedangkan limbah non medis seperti kertas, plastik, dan botol dibuang ke tempat pembuangan sampah TPS. Keberadaan incenerator di
RSUD milik Pemko Medan ini, menjadi tempat pengelolahan limbah bahan bahaya dan beracun B3 dari beberapa rumah sakit swasta, klinik dan beberapa puskesmas di
Kota Medan. Limbah B3 tersebut dibakar diincinerator yang berada di belakang RSUD Dr. Pirngadi. Sampai saat ini tidak ada gangguan seperti bau atau lainnya
yang ditimbulkan incenerator karena keluaran dari incenerator sudah steril. RSUD Dr. Pirngadi Medan juga sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah. Air limbah
yang berasal ruangan-ruangan dan dapur langsung masuk ke saluran pembuangan
Universitas Sumatera Utara
limbah yang menuju ke instalasi pengolahan limbah IPAL. Air limbah diolah, disedimentasi, disaring, dan diberi desinfektan sehingga setelah keluar dari IPAL air
sudah aman dibuang ke selokan. Air keluaran IPAL sebelum dibuang ke selokan dialirkan ke kolam berisi ikan, jika ikannya masih bertahan hidup berarti air sudah
memenuhi standar. Air limbah keluaran IPAL dan hasil bakaran incenerator secara rutin dicek di
laboratorium intern dan seminggu sekali dibawah ke BTKL. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa hasil pengolahan limbah RSUD Dr. Pirngadi suhu, pH, BOD,
COD, NH3 sudah sesuai standar yang ditetapkan Menteri Lingkungan Hidup. Berarti limbah RSUD Dr.Pirngadi sudah aman dan tidak berbahaya bagi lingkungan.
5.3.5. Infeksi Nosokomial