2,6-5 dinilai baik, dan persentase silpa 0-2,5 dinilai baik. Persentase silpa terhadap anggaran belanja tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini :
Tabel 4.12. Silpa RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2013 Tahun
Silpa Persentase Silpa terhadap
Anggaran Belanja Keterangan
2010 16.860.792.372,82
9,87 Tidak baik
2011 10.884.160.211,82
5,89 Cukup baik
2012 8.912.083.382,30
9,44 Tidak baik
2013 14.024.944.369,11
5,40 Cukup baik
Sumber : Bagian Keuangan RSUD Dr. Pirngadi Medan, 2014 Data diolah
4.2.1.4. Hasil Wawancara tentang Kinerja Rumah Sakit dari Perspektif Keuangan
Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan manajemen keuangan dilakukan wawancara dengan Kasubbag Mobilisasi Dana dan Staf Keuangan, maka diperoleh
pernyataan bahwa rumah sakit sudah memiliki target pendapatan dan anggaran biaya. Pernyataan informan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.13. Matriks Kebijakan Manajemen Keuangan No. Informan
Pernyataan
Informan 1 Kasubbag
Mobilisasi Dana
Target revenue RSUD Dr. Pirngadi Medan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Medan. Target revenue tercapai pada
tahun 2010 namun tahun 2011-2013 revenue tidak tercapai karena gedung rawat inap yang diharapkan menjadi sumber
pendapatan belum beroperasi sebagaimana mestinya. Beberapa cara yang dilakukan untuk meningkatkan revenue adalah
menambah jenis pelayanan kesehatan dan meningkatkan pelayanan. Belanja meningkat dari tahun 2010-2013 karena
rumah sakit sedang membangun beberapa gedung untuk operasional rumah sakit, belanja modal pembangunan gedung
diikuti meningkatnya belanja alat-alat kedokteran, dan honorarium pegawai. Belanja yang terus meningkat dicari
penyebabnya, apakah disebabkan pemborosan belanja ataukah meningkat penambahan aset rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Lanjutan No. Informan
Pernyataan
RSUD Dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit pemerintah sehingga tidak boleh mencari laba dan menetapkan target laba,
sisa dana yang berasal dari pendapatan dikurangi belanja disebut silpa, silpa akan digunakan untuk tahun berikutnya.
Informan 2 Staf
Keuangan Target revenue yang tidak tercapai akan dievaluasi untuk
mencari penyebabnya. Evaluasi pencapaian target revenue tahun berjalan dilakukan setiap bulan September. Strategi yang
dilakukan untuk meningkatkan revenue adalah dengan efisiensi biaya dan peningkatan pelayanan. Penyusunan Anggaran untuk
tahun depan dilakukan setiap bulan Maret, masalah-masalah yang ditemukan akan diatasi dengan membuat rencana strategi
sehingga masalah tersebut tidak terjadi lagi.
Sumber: Hasil Wawancara, 2014 Data Diolah
4.2.2. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dari Perspektif Pelanggan