Indikator-indikator Pelayanan Rumah Sakit

indikator rawat inap sudah ideal dan pertumbuhan kunjungan rawat jalan terus meningkat setiap tahun. Kinerja RSUD Dr. Pirngadi Medan dari perspektif bisnis internal secara rinci dijabarkan dibawah ini.

5.3.1. Indikator-indikator Pelayanan Rumah Sakit

Pengukuran kinerja dari perspektif bisnis internal dalam penelitian ini menggunakan standar pengukuran jasa pelayanan kesehatan nasional, indikator- indikator pelayanan rumah sakit yang dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Angka BOR, AvLOS, BTO, TOI serta rata-rata kunjungan rawat jalan dapat menggambarkan tingkat pemanfaatan dan tingkat efisiensi rumah sakit, sedangkan NDR dan GDR menggambarkan mutu pelayanan yang diberikan. Kinerja bisnis internal yang baik ditandai dengan BOR, AvLOS, BTO, TOI serta NDR dan GDR yang sesuai dengan ukuran standar dibidang perumahsakitan. Kinerja rumah sakit dari perspektif bisnis internal yang baik akan mendorong kinerja keuangan. Jumlah tempat tidur yang tersedia di RSUD Dr. Pirngadi Medan sudah memenuhi permintaan pasien. Rata-rata pasien dirawat perhari setiap tahun umumnya meningkat. Jumlah hari rawatan selalu bertambah setiap tahunnya. Indikator kinerja pelayanan rawat inap dengan BOR persentase tempat tidur terisi meningkat selama 4 tahun terakhir dan telah mencapai target yang ditetapkan pemerintah 60-85, AvLOS rata-rata lamanya pasien dirawat sudah sesuai standar Departemen Kesehatan 3-9 hari. BTO Produktivitas tempat tidur rumah sakit tahun 2010-2013 Universitas Sumatera Utara masih di bawah 40 kali dalam setahun belum mencapai standar Depkes 40-50 kalitahun, sedangkan TOI rata-rata waktu luang tempat tidur 2-3 hari sudah sesuai standar Depkes 1-3 hari. Berdasarkan hasil analisis Gambar 4.1. Grafik Barber Jhonson menunjukkan bahwa pelayanan rumah sakit pada tahun 2010-2013 belum efisien namun bergerak mendekati daerah efisien berarti sudah ada perbaikan pelayanan menuju efisiensi. Analisis indikator-indikator pelayanan rumah sakit tahun 2010-2013 secara rinci adalah sebagai berikut : a Analisis indikator-indikator bisnis internal tahun 2010 • Angka pencapaian BOR tahun 2010 adalah 64,46. Pada prinsipnya angka pencapaian dari tingkat pemanfaat tempat tidur BOR kurang ideal dan kurang efesien jika dibandingkan dengan angka ideal 75. • Rata-rata lama pasien di rawat AvLOS 6,49. Masih berada dalam batas-batas angka ideal 3-9 hari, meski demikian mutu pelayanan harus terus ditingkatkan untuk masa yang akan datang. • BTO Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur dalam 1 tahun masih kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedang kan BTO RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 adalah 36,25. Berarti BTO tahun 2010 masuk di bawah angka ideal, untuk masa akan datang perlu dilakukan strategi pemasaran agar permintaan akan tempat tidur meningkat. Universitas Sumatera Utara • TOI Turn Over Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati, untuk tahun 2010 TOI di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah 3,58 hari, sedangkan angka idealnya 1-3 hari, berarti masih kurang efesien karena belum berada dalam angka ideal, dalam hal ini perlu di tingkatkan perencanaan dalam hal pemasaran. b Analisis indikator-indikator bisnis internal tahun 2011 • Garis BOR tahun 2011 berada di wilayah kurang efesien, dengan kata lain pergerakan garis BOR kearah vertikal masih jauh. Pada prinsipnya angka pencapaian dari tingkat pemanfaat tempat tidur BOR kurang ideal dan kurang efesien. • Rata-rata lama pasien di rawat AvLOS masih berada dalam batas-batas angka ideal 3-9 hari, meski demikian mutu pelayanan masih perlu di tingkatkan untuk masa yang akan datang. • BTO Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur berapa kali tempat tidur dipakai dalam 1 tahun, masih kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2011 adalah 36,89 Berarti BTO tahun 2011 masuk di bawah angka ideal, untuk masa akan datang perlu dilakukan perbaikan agar permintaan akan tempat tidur meningkat. • TOI Turn Over Interval adalah rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati, untuk tahun 2011 TOI di RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah 3,51 hari, sedangkan angka idealnya 1-3 hari, berarti sudah melewati kategori efesien, Universitas Sumatera Utara untuk kedepannya harus ditingkatkan perencanaan dalam hal pemasaran produk rawat inap. c Analisis indikator-indikator bisnis internal tahun 2012 • Garis BOR tahun 2012 berada di wilayah kurang efesien, dengan kata lain pegerakan garis BOR kearah vertikal masih jauh. Pada prinsipnya angka pencapaian dari tingkat pemanfaat tempat tidur BOR kurang ideal dan kurang efesien. • Rata-rata lama pasien di rawat AvLOS Masih berada dalam batas-batas angka ideal 3-9 hari, meski demikian untuk masa yang akan datang mutu pelayanan masih perlu ditingkatkan. • BTO Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur masih kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2011 adalah 36,89 berarti BTO tahun 2012 termasuk dibawah angka ideal, untuk masa akan datang perlu dilakukan perbaikan agar permintaan akan tempat tidur meningkat. • TOI Turn Over Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati, untuk tahun 2012 TOI di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah 3,51 hari, sedangkan angka idealnya 1-3 hari, berarti sudah melewati kategori efesien, untuk kedepannya harus ditingkatkan perencanaan dalam hal pemasaran produk rawat inap. Universitas Sumatera Utara d Analisis indikator-indikator bisnis internal tahun 2013 • Berdasarkan Grafik Barber Jhonson dapat dilihat bahwa pemanfaatan tempat tidur BOR tahun 2013 angka pencapaian 70,65 , jika dibandingkan dengan angka ideal 75-85 artinya pemanfaatan tempat tidur tahun 2013 belum ideal sedangkan berdasarkan Angka ideal Menkes 60-85 , artinya angka pemanfaatan tempat tidur tahun 2013 sudah ideal dan efisien. • Untuk BTO tahun 2013 frekuensi pemakaian tempat tidur adalah 38,95 kali dalam per tahun sedangkan angka Ideal 40-50 kalitahun, sama dengan angka ideal Menkes 40-50 kalitahun artinya pemakain tempat tidur tahun 2013 masih kurang efesien. • Untuk TOI tahun 2013 rata-rata tempat tidur di tempati adalah 2,75 hari Sedangkan angka Ideal 1-3 hari, sama dengan angka ideal Menkes 1-3 hari artinya rata-rata tempat tidur di tempati sudah ideal. • Rata-rata lama pasien dirawat AvLOS adalah 6,62 masih berada dalam batas- batas angka ideal 3-9 hari begitu juga dengan angka ideal menkes 6-9 hari. Nilai GDR tahun 2010-2013 selalu tinggi diatas angka ideal 45‰ dengan angka terbesar 104,96‰ pada tahun 2012. Nilai NDR tahun 2010-2013 cukup tinggi di atas standar 25‰ yaitu mencapai 58,58‰ pada tahun 2013. Nilai NDR dan GDR yang sangat tinggi menunjukkan mutu pelayanan rumah sakit yang buruk namun menurut Departemen Kesehatan angka GDR dapat bias untuk menilai mutu pelayanan jika angka kematian 48 jam tinggi. Pada RSUD Dr. Pirngadi Medan Universitas Sumatera Utara angka kematian 48 jam justru lebih besar dari angka kematian 48 jam. Keadaan ini menunjukkan mutu pelayanan yang tidak baik. Tingginya NDR dan GDR ini menimbulkan dilema bagi rumah sakit karena RSUD Dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit rujukan. Pasien-pasien yang sudah tidak tertangani lagi dari rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah daerah kabupaten banyak yang dirujuk ke rumah sakit ini sehingga kondisi pasien sudah tidak tertolong lagi sesampainya di RSUD Dr. Pirngadi Medan dan menyebabkan angka GDR dan NDR menjadi tinggi. Penyebab lainnya adalah pasien yang memiliki kemampuan ekonomi menengah keatas awalnya berobat di RS Swasta bahkan ada yang berobat ke luar negeri biasanya berobat ke Penang atau Singapura namun setelah dana mereka habis dan penyakit tidak kunjung sembuh mereka berobat ke RSUD Dr. Pirngadi Medan sehingga pasien sudah sulit diobati lagi. RSUD Dr. Pirngadi Medan harus berupaya meningkatkan keandalan dan ketanggapan petugas medis, paramedis maupun non medis serta meningkatkan penggunaan fasilitas dan alat-alat canggih pengobatan dan perawatan guna menurunkan angka GDR dan NDR tersebut.

5.3.2. Pangsa Pasar