Hubungan Nilai Indikator Setiap Perspektif

indikator kinerja jangka pendek atau indikator lagging, sedangkan data-data yang menghasilkan indikator kinerja jangka panjang atau indikator leading tidak terlalu dipentingkan. Padahal diketahui bahwa indikator leading dapat meramalkan kemampuan survive suatu perusahaan dimasa yang kan datang, sedangkan indikator lagging hanya menggambarkan kinerja perusahaan sesaat tanpa diketahui faktor- faktor yang menjadi pendorongnya. Sistem informasi membantu menghasilkan indikator kinerja yang merupakan sumber informasi guna pengambilan keputusan dan penyusunan rencana strategi rumah sakit guna meningkatkan kinerja rumah sakit.

5.5. Hubungan Nilai Indikator Setiap Perspektif

Gambaran kinerja pada masing-masing perspektif Balanced Scorecard maka dapat dilakukan analisis hubungan nilai indikator di setiap perspektif yang sesuai dengan pola Balanced Scorecard. Hubungan perspektif pada Balanced Scorecard dimulai dari bawah ke atas yaitu perspektif pertumbuhan pembelajaran, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan bahwa pelaksanaan pelatihan yang tidak rutin dan belum diperoleh seluruh pegawai berdampak pada keandalan antara pekerja yang satu dan yang lainnya berbeda sehingga masih ada pasien yang tidak puas terhadap keandalan pekerja. Pelaksanaan pelatihan lebih sering dilakukan untuk tenaga medis dan paramedis keperawatan berdampak pada perspektif pelanggan, sehingga kepuasan terhadap pelayanan keperawatan dan dokter Universitas Sumatera Utara baik. Pelatihan yang kurang terhadap tenaga administrasi dan paramedis non keperawatan berpengaruh terhadap perspektif pelanggan yang menunjukkan cukup tinggi ketidakpuasan pasien terhadap tenaga administrasi dan paramedis non keperawatan. Kinerja pada perspektif bisnis internal yang tidak meningkat dan cenderung tetap pada rawat inap berdampak pada perspektif keuangan yang terkadang tidak mencapai target. Peningkatan pelayanan pada bisnis internal mempengaruhi beban kerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang menyebabkan pegawai tidak puas atas beratnya tanggung jawab dan beban kerja dibandingkan insentif dan jasa medis yang diterima. Keadaan ini juga berpengaruh terhadap perspektif pelanggan dimana pasien ada yang tidak puas terhadap empati perawat karena perbandingan jumlah perawat dan pasien tidak seimbang. Perspektif pelanggan dengan hasil survei baik namun masih ada beberapa persen ketidakpuasan terhadap tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy menurunkan persentase pertumbuhan pasien umum yang berdampak buruk terhadap perspektif bisnis internal. Jumlah pasien umum di rawat jalan dan rawat inap menurun. Perspektif keuangan cukup baik namun belum mengalami peningkatan karena pemanfaatan tempat tidur 2010-2013 tetap berkisar 65 dimana indikator proses bisnis internal berada di luar daerah efisiensi pada diagram Barber Johnson. Hal ini menyebabkan revenue terkadang tidak memenuhi target. Cost masih tinggi Universitas Sumatera Utara disebabkan adanya pengembangan proses bisnis berupa pembangunan gedung rawat inap kelas III, penambahan mesin dan inventaris kantor. Uraian di atas menunjukkan bahwa 4 perspektif pada Balanced Scorecard saling berhubungan. Peningkatan keahlian para pekerja operasional pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan akan meningkatkan mutu pada proses bisnis internal. Waktu siklus yang pendek dalam berbagai proses pelayanan dan indikator-indikator rawat inap menjadi ukuran scorecard dalam perspektif bisnis internal. Proses bisnis internal yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Pelayanan yang baik kepada pasien menimbulkan kepuasan pasien dan loyalitas pasien sehingga mendorong pembelian ulang pasien. Kepuasan pasien menjadi ukuran perspektif pelanggan pada Balanced Scorecard. Kinerja dari perspektif pelanggan yang baik akan mendorong kinerja perspektif keuangan sehingga pendapatan rumah sakit meningkat. Pendapatan rumah sakit dapat digunakan untuk mensejahterakan pegawai dan meningkatkan dana untuk pendidikan dan pelatihan.

5.6. Total Nilai Kinerja Rumah Sakit