Pangsa Pasar Kinerja Rumah Sakit dari Perspektif Bisnis Internal

angka kematian 48 jam justru lebih besar dari angka kematian 48 jam. Keadaan ini menunjukkan mutu pelayanan yang tidak baik. Tingginya NDR dan GDR ini menimbulkan dilema bagi rumah sakit karena RSUD Dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit rujukan. Pasien-pasien yang sudah tidak tertangani lagi dari rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah daerah kabupaten banyak yang dirujuk ke rumah sakit ini sehingga kondisi pasien sudah tidak tertolong lagi sesampainya di RSUD Dr. Pirngadi Medan dan menyebabkan angka GDR dan NDR menjadi tinggi. Penyebab lainnya adalah pasien yang memiliki kemampuan ekonomi menengah keatas awalnya berobat di RS Swasta bahkan ada yang berobat ke luar negeri biasanya berobat ke Penang atau Singapura namun setelah dana mereka habis dan penyakit tidak kunjung sembuh mereka berobat ke RSUD Dr. Pirngadi Medan sehingga pasien sudah sulit diobati lagi. RSUD Dr. Pirngadi Medan harus berupaya meningkatkan keandalan dan ketanggapan petugas medis, paramedis maupun non medis serta meningkatkan penggunaan fasilitas dan alat-alat canggih pengobatan dan perawatan guna menurunkan angka GDR dan NDR tersebut.

5.3.2. Pangsa Pasar

Segmentasi pasar RSUD Dr. Pirngadi Medan untuk pasien rawat inap berasal dari berbagai kalangan yang dikategorikan sebagai pasien umum, pasien asuransi, dan pasien ikatan kerja sama IKS. Persentase pasien asuransi lebih besar dari pada pasien umum dan IKS disebabkan RSUD Dr. Pirngadi adalah rumah sakit pemerintah sehingga pasien ASKES, JAMKESMAS, JAMKESDA sekarang BPJS banyak yang berobat di rumah sakit ini. Universitas Sumatera Utara Persentase pertumbuhan segmen pasar rawat inap untuk pasien umum cenderung menurun dari tahun ke tahun. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor penghambat pencapaian target pendapatan. Persentase ini dapat ditingkatkan karena tarif rumah sakit murah dan lokasi rumah sakit terletak di pusat kota dan sangat strategis mudah dijangkau melalui transportasi umum. Peningkatan pertumbuhan jumlah pasien cukup besar pada tahun 2013 14,54 disebabkan penambahan segmen pasar rawat inap yaitu pasien IKS. RSUD Dr. Pirngadi mulai mengadakan ikatan kerjasama dengan perusahaan seperti PT. Pos Indonesia dan PTPN pada tahun 2012 dan pasien IKS mulai menggunakan pelayanan rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2013. Segmentasi pasar pasien rawat jalan sama dengan rawat inap. Persentase pasien asuransi lebih besar dari pada pasien umum. Persentase jumlah pasien umum terhadap pasien asuransi tahun 2010-2013 adalah 1:4. Secara global jumlah pasien rawat jalan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan menggambarkan kinerja rawat jalan baik. Peningkatan jumlah pasien rawat jalan cukup signifikan pada tahun 2013 karena sudah ada pasien IKS. Menurut indikator kesehatan yang ditetapkan Departemen Kesehatan, angka rata-rata kunjungan rawat jalan rumah sakit bermanfaat untuk mengetahui beban kerja rumah sakit di poliklinik rawat jalan dan untuk mengetahui pemanfaatan rumah sakit. Semakin tinggi angka rata-rata kunjungan rawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban kerja rumah sakit tersebut. RSUD Dr. Pirngadi Medan perlu Universitas Sumatera Utara meningkatkan mutu dan jumlah sumber daya manusia pada poliklinik rawat jalan seiring dengan peningkatan jumlah pasien di poliklinik.

5.3.3. Kemampuan Inovasi