Tatalaksana Terapi Non Farmakologi

37

C. TATALAKSANA TERAPI DISLIPIDEMIA

Tatalaksana terapi pada pasien hiperlipidemia harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien. Faktor resiko tertentu tabel 5 dan tabel 6 pada pasien akan mempengaruhi terapi dan target terapi pada pasien tersebut. Penurunan LDL merupakan target dalam terapi pasien hiperlipidemia, namun tujuan utama melakukan perubahan gaya hidup terapetik dan terapi obat adalah untuk menurunkan resiko terjadinya atau serangan ulang dari infark miokard. Angina, gagal jantung, stroke iskemik,dan bentuk lain dari penyakit arteri perifer, misalnya stenosis karotid dan aneurisma aortik abdominal Talbert, 2008. Tabel 5. Faktor resiko utama khusus LDL kolesterol yang mempengaruhi target LDL a Usia Pria ≥ 45 tahun Wanita ≥ 55 tahun atau menopause prematur tanpa terapi penggantian estrogen Riwayat keluarga penyakit jantung koroner prematur didefinisikan sebagai infark miokard atau kematian tiba-tiba sebelum umur 55 tahun pada ayah atau hubungan kekeluargaan pria pada tingkat pertama, atau sebelum usia 65 tahun pada ibu atau hubungan kekeluargaan wanita pada tingkat pertama Riwayat merokok Hipertensi ≥14090 mmHg atau sedang menkonsumsi obat antihipertensi HDL kolesterol rendah 40 mgdL b a. Diabetes dianggap memiliki resiko yang setara dengan penyakit jantung koroner b. HDL kolesterol ≥60 mgdL dihitung sebagai faktor resiko “negatif”; munculnya faktor resiko ini akan menghilangkan satu faktor resiko dari total hitungan.

1. Tatalaksana Terapi Non Farmakologi

Tatalaksana terapi non farmakologi pada pasien hiperlipidemia perubahan gaya hidup terapetik. Perubahan gaya hidup harus dilakukan oleh seluruh pasien prior to considering drug therapy. Komponen perubahan gaya hidup termasuk di dalamnya adalah : a. Penurunan intake lemak jenuh dan kolesterol b. Pilihan diet untuk menurunkan LDL, misalnya peningkatan konsumsi stanol sterol tumbuhan dan asupan serat c. Penurunan berat badan 38 d. Meningkatkan aktivitas fisik : secara umum, aktivitas fisik intensitas sedang selama 30 menit perhari setiap hari dalam seminggu harus digiatkan Tabel 6. Target LDL kolesterol dan titik potong untuk terapi dengan perubahan gaya hidup dan terapi obat pada kategori faktor resiko yang berbeda Kategori resiko Target LDL mgdL Level LDL dimana memulai perubahan gaya hidup mgdL Level LDL yang dipertimbangkan untuk mendapatkan terapi obat mgdL Resiko tinggi : PJK atau resiko yg setara dengan PJK resiko 10 tahun 20 100 optional goal 70 ≥ 100 ≥ 100 100mgdL : boleh dipertimbangkan pemberian obat a Resiko moderat – tinggi : 2+ faktor resiko resiko 10 tahun 10 - 20 130 ≥ 130 ≥ 130 100 – 129 : boleh dipertimbangkan terapi obat Resiko moderat : 2+ faktor resiko resiko 10 tahun 10 130 ≥ 130 ≥ 160 Resiko rendah : 0 – 1 b faktor resiko 160 ≥ 160 ≥ 190 160 – 189 : boleh dipertimbangkan pemberian obat penurun LDL a. Beberapa pihak berwenang merekomendasikan penggunaan obat penurun LDL pada kategori ini bila LDL kolesterol 100 mgdL tidak bisa dicapai dengan terapi perubahan gaya hidup. Pilihan yang lain adalah menggunakan obat yang utamanya dapat memodifikasi trigliserida dan HDL, contohnya : golongan asam nikotinat atau fibrat. Penilaian klinik diperlukan untuk menunda pemberian obat pada subkategori ini. b. Kebanyakan orang dengan faktor resiko 0 – 1 memiliki resiko 10 tahun 10, dengan demikian penilaian resiko 10 tahun untuk orang dengan faktor resiko 0 – 1 tidak diperlukan. Pasien dengan penyakit jantung koroner atau mereka yang memiliki resiko tinggi harus dievaluasi sebelum melakukan latihan yang berat. Berat badan dan indeks massa tubuh harus diukur pada tiap pertemuan dengan dokter, dan pola gaya hidup untuk menginduksi penurunan berat badan sebesar 10 harus didiskusikan dengan pasien obesitas. Seluruh pasien harus dikonseling untuk berhenti merokok dan untuk pasien yang mengalami hipertensi harus diterapi sesuai dengan panduan dari Joint National Committee VII. Banyak pasien harus diberikan percobaan selama 3 bulan 2 kali pertemuan dengan jarak tiap 6 bulan untuk terapi diet dan perubahan gaya hidup terapetik sebelum mulai mendapatkan terapi obat kecuali pasien termasuk pasien dengan resiko sangat tinggi hiperkolesterolemia berat, penyakit jantung koroner yang diketahui, resiko yang ekuivalen dengan penyakit jantung koroner, faktor resiko ganda, sejarah keluarga yang kuat Talbert, 2008. 39 Tabel 7. Komponen esensial dari perubahan gaya hidup terapetik Therapeutic Lifestyle Changes TLC Komponen Rekomendasi Nutrisi yang meningkatkan LDL Lemak jenuh Kolesterol diet Range total lemak harus berkisar antara 25 – 35 untuk kebanyakan kasus Kurang dari 7 dari kalori total dan menurunkan intake dari asam lemak trans Kurang dari 200 mghari Pilihan terapetik untuk penurunan LDL Stanolsterol tumbuhan Meningkatkan serat viscous soluble 2 gram per hari 10 – 25 gram per hari Kalori total Perhitungkan intake kalori untuk mempertahankan berat badan yang diharapkan dan mencegah peningkatan berat badan Aktivitas fisik Termasuk latihan sedang yang cukup untuk menghilangkan paling tidak 200 kcal perhari

2. Tatalaksana Terapi Farmakologi