132
menstabilisasi  membran  neuronal  dan  menurunkan  aktivitas  kejang.  Fenitoin memiliki  target  aksi  pada  motor  korteks  dengan  demikian  menghambat
penyebaran  aktivitas  kejang.  Aktivitasnya  pada  pusat  batang  otak  yang bertanggung  jawab  pada  fase  tonik  kejang  grand  mal  juga  dihambat  oleh
fenitoin.  Fosfenitoin  merupakan  garam  ester  difosfonat  dari  fenitoin  yang merupakan prodrug yang larut air dari fenitoin Nasissi, 2010.
Tabel 3. Dosis antikonvulsan pada penanganan kejang pasien stroke perdarahan
Obat Dosis
Diazepam
5 mg IV q5-10menit; dosis total tidak lebih dari 20 mg
Lorazepam
1-4 mg IV selama 2-10 menit; dapat diulang q10-15min
Fenitoin
Loading dose: 15-20 mgkg POIV dalam dosis tunggal atau dosis bagi diikuti dengan 100-150 mgdosis setelah interval 30
menit Initial dose: 100 mg 125-mg susp IVPO tid
Dosis pemeliharaan: 300-400 mghari POIV dibagi tid, atau qdbid bila menggunakan sediaan extended release;
Tingkatkan menjadi 600 mghari 625 mghari susp jika diperlukan; jangan lebih dari 1500
mg24 jam Kecepatan infus tidak boleh lebih dari 50 mgmenit untuk
menghindari hipotensi dan aritmia
Fosfenitoin
Loading dose: 15-20 mg PEkg IVIM dengan 100-150 mg PEmenit
Dosis pemeliharaan: 4-6 mg PEkgd IVIM dengan 150 mg PEmenit untuk meminimalkan resiko hipotensi
Keterangan : PE = phenytoin sodium equivalents
3. Antifibrinolitik
Antifibrinolitik  merupakan  agen  yang  merupakan  inhibitor  poten  dari proses fibrinolisis dan dapat membalikkan kondisi yang berkaitan dengan proses
fibrinolisis  yang  berlebihan.  Asam  aminocaproic  dan  asam  tranexamat merupakan analog lisin, menekan fibrinolisis dengan penghambatan zat aktivator
plasminogen  dan  menghambat  pengikatan  plasmin  pada  fibrin.  Dosis  asam
133
aminocaproic adalah 36 ghari melalui rute peroral atau intravena dalam 6 dosis bagi Zebian   Kazzi, 2010.
4. Barbiturat dosis tinggi
Barbiturat dosis tinggi digunakan untuk penanganan peningkatan tekanan intrakranial bila dengan terapi lain tidak menunjukan adanya perbaikan. Manfaat
teoritis barbiturat pada pasien yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial berasal  dari  vasokontriksi  pada  daerah  otak  yang  normal,  sehingga  darah
mengalir  ke  jaringan  otak  yang  mengalami  iskemik,  dan  penurunan  kebutuhan oksigen  metabolik  seiring  dengan  pengurangan  aliran  darah  otak.  Mekanisme
lain  dimana  barbiturat  dapat  memberi  efek  protektif  termasuk  diantaranya adalah stabilisasi membran lisosom, penurunan konsentrasi kalsium intraselular,
modifikasi  asam  amino  dan  pelepasan  neurotransmitter,  pengikatan  redikal bebas,  perubahan  metabolisme  asam  lemak,  penurunan  produksi  cairan
serebrospinal,  stabilisasi  membran  dan  penurunan  resiko  kejang.  Koma barbiturat  dapat  menggunakan  fenobarbital  dengan  loading  dose  10  mgkg
selama  30  menit,  diikuti  5  mgkgjam  selama  3  jam  berikutnya  dan  kemudian infus kontinu 1 – 3 mgkgjam Young  Seoung, 2008.
5. Heparin
Heparin  digunakan  untuk  pencegahan  komplikasi  deep  vein  trombosis pada
pasien stroke
perdarahan intrakranial.
Jenis heparin
yang direkomendasikan  adalah  heparin  dengan  berat  molekul  rendah  dosis  rendah
secara  sub  kutan  atau  heparin  tidak  terfraksinasi.  Kedua  jenis  antikoagulan tersebut  merupakan  inhibitor  thrombin  tidak  langsung,  dinamakan  demikian
karena  efek  antitrombotiknya  terjadi  karena  interaksi  kedua  agen  tersebut dengan  antitrombin  yang  mana  kemudian  meningkatkan  inaktivasi  faktor  Xa.
Kedua  agen  tersebut  juga  dapat  meningkatkan  aksi  antitrombin  yang menginaktivasi trombin Katzung, 2003.
134
6. Insulin